Jumat, 11 November 2011

Bungaku Yang Layu

Wahai bunga yang telah layu di hatiku
Maafkan aku yang tak bisa merawatmu
Keberadaanmu memang tak pantas lagi di taman hatiku
Aku sudah tak punya air segar lagi untuk menyirammu
Hatiku sudah tak berembun lagi
Hatiku telah gersang
Hatiku telah tandus

Kupu-kupu pun enggan hinggap di mahkotamu lagi
Kumbang pun tak lagi dekati kelopakmu
Harum semerbakmu telah tiada
Keindahan warnamu telah luntur

Hatiku memang bukan tempat untuk kau tumbuh lagi
Meski kau ku tanam dari benih kasih sayang
Dan ku siram dengan air kesetiaan
Hingga kau tumbuh  menjadi bunga cinta yang indah

Malam Datang Kembali

Malam datang kembali
Gelap pun hitamkan langit kembali
Bintang-bintang tetap mainkan perannya kembali
Dingin juga telah sapa kulitku kembali

Ku duduk termenung melihat dan merasakan semua ini
Biarlah suasana malam ini kan ku memorykan
Karena gelapnya langit telah hipnotis aku
Dan dinginnya malam yang tak sadarkan aku

Entah apa yang ada di hatiku
Entah apa yang ada di rasaku
Segala kepedihan ku lupakan sejenak
Segala kesumpekan ku singkirkan sebentar

Selamat malam..
Selamat malam..
Biarlah dingin menyapa kulitmu
Biarlah gelap tenangkan pikiranmu

Kamis, 10 November 2011

Cinta Yang Terasing

Melihat kecantikan hatimu sayang
Sungguh mati, Bilamanpun akan berhenti mengejar cinta
Karena kau lahir dari khayangan cinta yang berbalut rindu

Jarak dan waktu sekali lagi menelikung hatiku sayang
Mengaburkan mimpi-mimpi yang kita rajut dulu
Lalu menghempaskan aku di lembah penantian yang tiada berujung pangkal

Oh dewiku......
Aku ingin menghela nafas dan berbisik...
Biarkan malam ini aku berbaring di pangkuanmu
karena esok hari, kau bukan milikku

Dan aku akan kembali,
menelusuri jalan-jalanku yang sepi
sendiri....

Jatuh Cinta

Kamu bisa merasakannya
ketika jantungmu berdetak kencang
ketika mulutmu terkatup rapat
ketika pikiranmu kacau tak terarah

Kamu bisa menemukannya
saat kamu bertemu dengannya
saat kamu mendengar suaranya
saat kamu menatap matanya

Kamu bisa menunjukkannya
dengan hadirmu di sampingnya
dengan semangatmu untuknya
dengan do'amu menyertainya

Itu makna cinta menurutku
akankah sama menurutmu
mungkin berbeda pendapat kita
namun bermakna sama
tentang jatuh cinta

Rabu, 09 November 2011

SELALU ADA RENCANA INDAH UNTUKMU

Sang Kuasa selalu punya rencana indah untuk kita umatNya
Sesekali langsung membahagiakan hati…
Terkadang sejenak bertentangan dengan harap
Kau hanya perlu mensyukuri dan merenungi

Usah kau terus mempertanyakan, buang semua logika
Berdoalah senantiasa… dan syukuri baik buruk yang kau rasa
Saat kau berniat baik dan meminta yang terbaik, itulah yang kan Dia beri
Terkadang seketika… seringkali harus lalui hari yang menguji hati

Selalu ada rencana indah untukmu
Walau seringkali kau melupakanNya
Selalu ada rencana indah bagimu
Jika kau terus meminta padaNya

Harapan

Hanya satu dari sekian banyak asa yang ku inginkan darimu
Yaitu satu jiwa raga yang bisa mempercayai aku
Jujur ku pada kasih yang mungkin kini menganggap diri ku sampah
Hasrat di jiwa pun kini tak terarah

Tapi ku harus tetap searah berdiri
Searah mencintai
Searah menyayangi
Dan searah meski berdarah di dalam hati

Hanya untukmu kekasih
Tak kuasa diri ini menahan perih
Perih di hati yang tertutupi
Tapi ku tetap setia pada satu hati

Senin, 07 November 2011

Tiada Yang Lain

Tiada lagi
Yang bisa membuat hidupku berarti
Hanyalah kau yang bisa melakukannya
Hanya kau yang dapat mengobatinya

Tiada yang lain
Di hatiku hanyalah kau
Dan tidak akan pernah tergantikan
Dirimu oleh siapapun yang mau

Mungkin di suatu saat nanti
Ku akan pergi meninggalkanmu
Pergi tuk mencari jiwa yang lain di hati
Tapi harus kau ketahui cinta suciku ini hanya satu untukmu

Cinta Lama

Terbayang selalu di dalam benak ku
Bayangmu yang terus menghampiri ku
Datang dalam mimpi ku dan memanggil ku
Menginginkan ku tuk kembali padamu

Tapi sadarkah kau kini
Bahwa kita sudah tak sejalan lagi
Kau pilih jalanmu sendiri
Dan tak bersamaku lagi

Walau kau telah pergi
Kan selalu ku ingat cinta ku ini
Bersamamu ku pernah bercinta
Denganmu ku juga pernah bersama

Cinta lama ini kan selalu melekat di hatiku
Meski ku tahu kau tak kan pernah kembali
Tapi ku kan selalu menjaga hatimu
Sampai ku tak mampu berdiri

Minggu, 06 November 2011

Bertahan

Aku tetap terjaga dalam lamunan hidupku sendiri
Tak ingin melangkah ke depan dan tak ingin teringat ke masa lalu
Semua yang ku lakukan kini hanya terdiam sepi
Meski ku tahu dia telah menyakiti hatiku

Tapi karena rasa cinta yang teramat tinggi
Membuat ku tetap bertahan dalam perih di hati
Hanya dengan satu harapan yang sangat kunanti
Dan semua itu hanya keinginan ku tuk kembali

Kembali ke masa itu
Kembali ke dalam hidupmu
Kembali menjalani cinta bersamamu
Dan kembali dalam hati yang penuh cinta darimu

Aku bingung

Kini kuncup-kuncup bunga itu
telah bermekaran dan mewangi
menyebarkan aroma ke setiap sudut dinding jiwaku

Indah.................
namun,

Aku bingung...hanya bisa terdiam
membasuh dengan peluh

Mungkin ku bersiap menghantarkan jutaan kelopak bunga
ke dasar laut lepas....Agar Terbebas !!!!!!

Jumat, 04 November 2011

Kekasih

kekasih, demikian aku memanggilmu
kekasih, engkaulah debar di jantungku
detak yang menghidupi kesendirianku
bilik-bilik yang menyaji alir penghidupan, maka aku mengenalmu
engkaulah indah, dari tangan Sang Maha indah

jaga saja senyumanmu, akan kujaga ingatan untuk mengenang
kekasih, adalah aku yang mencandu cinta dari hatimu
mencandu cumbu dari rindumu

jika musim-musim berlalu, ijinkan aku menancap tonggak
menjadikan pegangan, supaya tak gugur, supaya tak beku
tetap bersemi, tetap menghangat
kekasih, aku memanggilmu demikian
demikian pula aku ingin kau memanggilku

Pohon Kasih

Kenapa dengan hatiku ini ???

jawab jiwaku...!!!!!

begitu sesak tatkala sinar matahari menghangatkan ragaku

begitu galau seakan telah tumbuh pohon kasih yang subur

membuat aku terbuai




Aku takut jiwaku....!!!!!

jika ranting itu ditumbuhi dedaunan

lalu mulai muncul kuncup-kuncup kasih

yang setiap saat akan bermekaran dan mewangi

menyebarkan aroma cinta yang memabukkan

bersiap menghantarkan ragaku melayang ke angkasa luas




Akan aku apakan jika sudah begini.....?????

O jiwaku peluk hatiku yang tersiksa

apa harus aku siram dengan air raksa

agar hatiku mati rasa....??????

Jumat, 26 Agustus 2011

Rasa Ini

Sebelum Kau pergi Jauh
izin aku untuk bertemu
Walaupun itu untuk yang pertama dan terakhir

Sebelum kau melangkah pergi
perkenan kan terakhir kali
curahkan rasa hati
yang kau tak pernah mengerti

Dan Akhirnya...
Sebait doa dari dalam hati..
pengiring langkahmu...
pergilah duhai penahluk hati
gapai semua angan dan impian
raih kebahgian dengan wanita pujaan
walaupun hati teriris perih
Kau tinggalkan aq sendiri disini....

Aku akan tetap menjadi penjaga hati...
lupakan aku bila bahagia menyapa
dan datanglah padaku bila kau sedang susah
sebelum kau melangkah pergi.

By. Vinca

Terimakasih Cinta

Terima Kasih Cinta..
Tuk ijinkan Aku menyapamu..
Tuk ijinkan Aku mengenalmu..
Tuk ijinkan Aku kagumimu..
Tuk ijinkan Aku belajar memahamimu..
Tuk Ijinkan Aku Meresapi maknamu..

Meski Aku menangis karenamu..
Meski Aku terluka karenamu..
Namun sebab itulah aku dapat merasa..

Hidup sebagai Manusia yang seutuhnya..

BY. Robert O Aruan

Kamis, 25 Agustus 2011

Ku harus Meninggalkan mu

Kau yang slalu menemani hari-hariku
Disaat sedih maupun bahagia
Kau yang slalu membuat ku tersenyum
disaat senyumku menjauh dari ku

Tapi….
kebahagiaan itu seakan terasa hampa
mana kala ku harus meninggalkanmu
meninggalkanmu jauh dari hidupmu

Sedih… Gundah….
Disaat ku harus pergi meninggalkanmu
dan meninggalkan semua kasih sayang
yang kau berikan selama ini

Tetap tegar sayang ku
Ku pergi hanya ‘tuk sementara
ku yakin kita bisa menjalani semuanya

Ku harap
Kasih kita takkan pernah pudar ditelan waktu dan jarak
Tunggulah kehadiranku….
Aku berjanji akan menjaga cinta kita…

Selamat Tinggal….

Cinta yang Berbeda

Cinta memang tidak harus memiliki….
Bukan melepaskannya yg membuat hatiku luka…
Telah aku ubah rasa sayang yg ada menjadi beda..
Bagiku setelah sekian lama waktu berlalu…
Kamu telah menjadi separoh dr nafas kehidupanku…
Kadang aku merasa benci bila menyadarinya….
Setiap sehari tak kudengar beritamu…
Serasa hilang separuh energi hidupku

Kakimu seolah ringan berlari menjauhiku…
Dan hatiku serasa seperti terjerat bom yg terpicu dr jarak
Ahh….aku tidak mau meminta belas kasihmu…
Karena itu hanya membuat aku semakin terluka…
Aku hanya ingin kamu tau…
kamu tidak perlu membalas rasa itu
Hanya untuk kamu tau..

Suatu saat nanti kamu akan mengerti..
Cinta yg aku berikan untukmu
Mungkin saat aku sudah tidak bisa menyertaimu lagi…
Tidak akan pernah dalam hidup mu…
Kamu akan menemukan Cinta yg seperti aku berikan….
Yang selalu setia membimbingmu dalam kebaikan…
Yang selalu menyertakanmu dalam doa2 sujud malamku…
Yang tidak perlu memiliki kamu….
Yang hanya ingin membahagiakan kamu…
Melindungi kamu….
Menjadikan kamu saudara dalam keabadian Illahi…

Kebahagiaan terbesarku adalah melihatnu bahagia..
Kesedihan terdalamku adalah melihat kamu terluka…

Rabu, 24 Agustus 2011

Ketika Kamu Tertidur

Ketika kamu tertidur, aku di sisimu menjaga
merangkai permata kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata.
Mimpi indah tercipta.

Kutatap wajahmu, kamu manis pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti terselip sekuntum bunga.
Kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.

Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna ungkapan karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.

Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang cahaya
itulah bagian terindah puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.

Cinta di Luar Batas

Aku mencintaimu melebihi segala batas
tak cukup daratan berbatas pantai
Cintaku luap samudera. Luas membentang permadani biru
Gelombang dengan gairah ekstra, O indahnya gemuruh
tempat kita layarkan kenangan demi kenangan.
Seluruh rindumu kutampung dalam teluk
pelukanku, dalam liuk lengan-lengan ombak, arus sajakku
yang sejuk membimbingmu ke laguna: sukmaku.

Aku mencintaimu melampaui matahari
bukan cakrawala berbatas senja temaram
Cintaku doa pagi dan di langit malam
mengerjap sebagai bintangbintang. Adalah jejakjejak galaksi
berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku.
Lembut ombak memainkan butirbutir cahaya
pada pantulan bulan di matamu. Aku di situ
berlayar tak kenal waktu.

Cintaku melampaui bunyi dan sunyi
ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
aku genangan yang diamdiam menghilang lalu
mengalir sebagai sungai deras di hatimu.
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rindu dan asmara.
Walau tak selalu bicara
aku sarat aksara.

Selasa, 23 Agustus 2011

Surat untuk kekasihku

Binggung diriku sendiri
Sedikit ragu dalam hati ini
Apa yang berputar di otakku ini
Mengapa aku masih disini, berdiri

Kau raih aku dengan cinta
Selimutiku dengan rindumu
Hangati hati tanpa ku pinta
Lindungiku dengan kasihmu

Tapi
Masih kugantung, tanyamu
Bimbangku, masih ada padamu
Belum dapat kupegang erat tanganmu
Kuingin selami pikiranmu

Simpanlah dahulu kotakmu
Biarkan ku terdiam sejenak
Kan ku renungkan pintamu
Takut ku kan salah berpijak

Dirikulah keraguan terbesarku
Tepatkah aku bagimu?
Dapatkah aku?
Tak kan menyesalkah kamu?

Perlukah kuhitung bintang
Atau kuintip hatiku
Agar jawab itu datang
Yakin pada diriku

Biarkan ku tertidur sejenak dalam mimpimu
Dan esok kan ku katakan jawabku
Tak kujamin kan sesuai pintamu
Hanyalah kejujuran dari hatiku.

Syair Cinta Itu ♥

Hari ini aku memandang kembali mata itu
Menemukan kembali sosok itu
Bercemin kembali pada bayangan itu
Dapat terlelap dengan tenang lagi di tubuh itu

Sesungguhnya, aku punya cinta yang satu
Yang jauh tertanam di hati yang satu
Yang hanya merintih-rintih di sosok yang satu
Yang hanya merengek di tubuh yang satu

Cinta itu tumbuh dalam satu benih yang tak hancur oleh batu
Karna memang dasarnya cinta itu bukan karna sesuatu
Namun, sosoknya itu...
Adalah sesuatu yang walaupun dia begitu

Karna,hanya engkalulah raja dari aku yang ratu
Hanya engkau yang bisa menjadikan aku ratu...
Di satu...
Hatimu itu...

Minggu, 21 Agustus 2011

Perpisahan

Tak Kusangka Waktu begitu cepat sekali,,
Tak ku kira hanya sebatas itu ku melihat senyumanmu,,
Tak kuduga kalau kamu,anda,beliau,mereka,akan,pergi,,

Seakan baru kemarin kita merasakan keindahan,,
seakan baru tadi pagi ku lihat senyumanmu,,
seakan ku tak bisa memelukmu lagi,,

Tapi apalah daya kalau waktu sudah bicara,,
seakan semua yang kulakukan sia sia,,
ingin selalu melihatmu tersenyum,,

Semoga Perpisahan ini membuat kita tersadar,,
semoga semua ini menjadi kenangan indah,,
Semoga kamu menemukan kebahagiaan disana,,

Salam cinta damai selalu untukku,,
namamu selalu ada dihatiku
senyumanmu selalu ada di fikiranku,,

Yang Ku Minta Salah

Sesungguhnya dirimulah yang kuiinginkan
Tuk berada di sampingku selamanya
Memberikan kebahagiaan dan senyuman selalu
Hingga ku yakin hanya dirimu yang mampu
Tuk bisa buat ku berdiri tegak

Ternyata semua tak seperti yang ku bayangkan
Ternyata yang ku minta salah
Kau merasa tak nyaman jika berada di sampingku
Hingga ku yakin ku tak pantas untukmu lagi

Tapi terimakasih yang telah menemaniku
Walau sesaat bagiku sangat berarti

Maafkanlah atas kebahagiaan yang ku minta
Yang menginginkan kau tuk jadi kekasih sepanjang hidupku
Seharusnya ku sadar keberadaanmu bukanlah di sisiku
Hanya sekedar lamunan dalam sesalku selamanya

Sabtu, 20 Agustus 2011

Yang Ku Minta Salah


Sesungguhnya dirimulah yang kuiinginkan
Tuk berada di sampingku selamanya
Memberikan kebahagiaan dan senyuman selalu
Hingga ku yakin hanya dirimu yang mampu
Tuk bisa buat ku berdiri tegak

Ternyata semua tak seperti yang ku bayangkan
Ternyata yang ku minta salah
Kau merasa tak nyaman jika berada di sampingku
Hingga ku yakin ku tak pantas untukmu lagi

Tapi terimakasih yang telah menemaniku
Walau sesaat bagiku sangat berarti

Maafkanlah atas kebahagiaan yang ku minta
Yang menginginkan kau tuk jadi kekasih sepanjang hidupku
Seharusnya ku sadar keberadaanmu bukanlah di sisiku
Hanya sekedar lamunan dalam sesalku selamanya

Jadi Ingat Kamu


Malam yang gelap ku teringat kamu
Malam yang dingin ku kebayang kamu
Malam yang sunyi ku kepikiran kamu
Malam yang sendiri ku bingung kamu

Kenapa di saat sepi kali ini
Ku gelisah karena kamu
Kenapa di saat hampa kali ini
Ku curiga ke kamu

Pikiranku melayang mengingat semua
Tentang kamu dan kita
Rasa bersalah mendesak hatiku
Semua terasa cepat ku tinggal masa itu
Keiinginanku tuk kembali tapi sudah tak pasti
Hingga rasa sesal teteskan air mataku

Ku terus tersiksa jika ku ingat masa itu
Dan terus tersiksa jika ku ingat bayanganmu
Gelisahkupun karena semua itu
Rasa curiga tiada henti meresahkan aku

Kapan kita kan kembali lagi
Biar TUHAN yang menentukan
Sebagaimana DIA yang telah mempertemukan dan memisah kita

Kamis, 18 Agustus 2011

Bungaku Yang Layu


Wahai bunga yang telah layu di hatiku
Maafkan aku yang tak bisa merawatmu
Keberadaanmu memang tak pantas lagi di taman hatiku
Aku sudah tak punya air segar lagi untuk menyirammu
Hatiku sudah tak berembun lagi
Hatiku telah gersang
Hatiku telah tandus

Kupu-kupu pun enggan hinggap di mahkotamu lagi
Kumbang pun tak lagi dekati kelopakmu
Harum semerbakmu telah tiada
Keindahan warnamu telah luntur

Hatiku memang bukan tempat untuk kau tumbuh lagi
Meski kau ku tanam dari benih kasih sayang
Dan ku siram dengan air kesetiaan
Hingga kau tumbuh  menjadi bunga cinta yang indah

Malam Datang Kembali


Malam datang kembali
Gelap pun hitamkan langit kembali
Bintang-bintang tetap mainkan perannya kembali
Dingin juga telah sapa kulitku kembali

Ku duduk termenung melihat dan merasakan semua ini
Biarlah suasana malam ini kan ku memorykan
Karena gelapnya langit telah hipnotis aku
Dan dinginnya malam yang tak sadarkan aku

Entah apa yang ada di hatiku
Entah apa yang ada di rasaku
Segala kepedihan ku lupakan sejenak
Segala kesumpekan ku singkirkan sebentar

Selamat malam..
Selamat malam..
Biarlah dingin menyapa kulitmu
Biarlah gelap tenangkan pikiranmu

Rabu, 17 Agustus 2011

Jatuh Cinta


Kamu bisa merasakannya
ketika jantungmu berdetak kencang
ketika mulutmu terkatup rapat
ketika pikiranmu kacau tak terarah


Kamu bisa menemukannya
saat kamu bertemu dengannya
saat kamu mendengar suaranya
saat kamu menatap matanya


Kamu bisa menunjukkannya
dengan hadirmu di sampingnya
dengan semangatmu untuknya
dengan do'amu menyertainya


Itu makna cinta menurutku
akankah sama menurutmu
mungkin berbeda pendapat kita
namun bermakna sama
tentang jatuh cinta

Cinta Yang Terasing


Melihat kecantikan hatimu sayang
Sungguh mati, Bilamanpun akan berhenti mengejar cinta
Karena kau lahir dari khayangan cinta yang berbalut rindu

Jarak dan waktu sekali lagi menelikung hatiku sayang
Mengaburkan mimpi-mimpi yang kita rajut dulu
Lalu menghempaskan aku di lembah penantian yang tiada berujung pangkal

Oh dewiku......
Aku ingin menghela nafas dan berbisik...
Biarkan malam ini aku berbaring di pangkuanmu
karena esok hari, kau bukan milikku

Dan aku akan kembali,
menelusuri jalan-jalanku yang sepi
sendiri....

Selasa, 16 Agustus 2011

Rindu Asa


Ku berdiri di suatu titik kesendirian
berharap nurani dapat tersingkap
Ku coba untuk bersandar di tepi kebahagiaan.
Tapi aku tergoyahkan oleh lamunan.


Ku duduk diantara dua kepastian
Namun rasa yang ku damba hilang di telan asa.
Inikah jawaban dari semua pertanyaan ?
Atau ini suatu tujuan ?


Kuharap suatu cahaya putih dapat terbit dari sinar abu-abu di dalam nurani.
Menyingkap butir merah dari kelabunya cahaya biru.


Ku coba untuk memulai berjalan mengikuti detak jam yang tergulai,
tapi aku jenuh, aku merana.
Aku hanya tergelut air mata kesedihan.


Aku tenggelam di air mata penyesalan
Aku bagai senja di malam yang gelap.
yang hanya ditemani ribuan bulan dari cahaya titik-titik.
Hatiku berdarah ..
aku dapat merasakan sakitnya.


Ingin rasanya aku berteriak.
Namun hati tak sampai untuk berucap.


Ku rindu seseorang yabg sanggup berjalan di atas angin. tapi. Apakah ada ?
Hanya waktu yang sanggup menjawab..




By.penyair.com

Sebuah Isyarat Cinta


Di sebuah Januari tanpa hujan
kutemani tubuhmu di dipan muram
tetapi yang aku lihat adalah bidadari
lemah terbaring di pinggir surga
di taman, bunga-bunga menunggumu
berkuncup dalam doa.
Mendampingimu adalah isyarat cinta
bahwa kesetiaan bukanlah kata-kata semata.
Lalu sebuah pagi sepenuhnya milik kita
ketika kau buka jendela dan udara bersorak gembira.

Senin, 15 Agustus 2011

Cinta Tak Kenal Waktu


Jam berapa sekarang? Entahlah, jam hanyalah lonceng yang galau pada waktu. Detak jantungku tak kenal waktu, berdebar di tubuhmu. Tubuhmu bunga telentang pada setiap kata. Membuat sajakku menggelinjang. Kulepas metaforamu hingga telanjang, kupakai hurufhurufku menyelimutimu bak kabut pagi. Lalu matahari terbit di celah kalimat, begitu hangat, begitu nikmat.
Bersamamu aku lupa waktu. Sekali lagi, jam berapa sekarang? Entahlah, apakah kita perlu pasang waktu. Cinta tak kenal waktu. Cinta tak punya usia. Jiwaku yang bahagia adalah jiwamu di sajakku, selalu remaja. Begitu enerjik. Keringat menetes dari kalimatkalimat cinta, mengalir deras di antara metafora dan tatapanmu.
Aku hanyut ke dalam sungaimu. Ikhlas tenggelam di palung hatimu. Jam berapa sekarang? Entahlah, apakah beda siang dan malam. Bersamamu warna langit representasi rona wajahmu. Bintangbintang adalah butir airmatamu di semesta jiwaku, petunjuk abadiku. Kemana lagi aku akan pergi, sedangkan rumahku adalah kampung halaman di hatimu.

puisiuntukkekasih.com

Tercipta untuk Mencintaimu


Ketika kautatap mataku di lembaran malam
rembulan menuliskan kisahnya dalam sejilid kalam
bintang sebagai tandabaca, tentang kalimat cinta tanpa akhir
kau tanyakan padaku: adakah waktu untukku
bukankah sudah menjadi takdir
waktuku tercipta untuk mencintaimu.
Malam demi malam kita lewati bertaburan kata
sebuah perjalanan ke surga
percakapan tak ada habisnya, tak ada matinya
hal-hal kecil segalanya bermakna
kita saksikan: setangkai rembulan tumbuh menjadi purnama
kita pun bermandi cahaya di keheningan malam.
Lalu kaupetik butir-butir cahayanya
kaujadikan huruf-huruf doa
kautaburkan di pelupuk mataku dengan dua pucuk jarimu
menjelma sepucuk surat dengan kata-kata mutiara
terangkai indah bagai karya pujangga
lihatlah lingkar mataku, bersinar karenanya.
Kau pun bercerita tentang jejak pengembara
menghabiskan waktu di padang sahara dan hutan belantara
untuk cinta abadi pada sang kekasih hati
kau bertanya padaku: adakah waktu untukku
bukankah sudah menjadi prasasti
kau tercipta untuk waktuku.

Minggu, 14 Agustus 2011

Kujalani Kekasih


Kujalani kekasih di jalan setapak hatimu
hasratku adalah sungai sepanjang pengembaraan berliku
mengalir bersama arus kerinduan dan doa
sampai muara; laut atas namamu
bahagia aku di keluasan cintamu. Sangat bahagia
dalam sajak yang kubacakan berkali-kali
di hatimu segala menjadi prasasti
segala kata terpahat abadi.
Kususuri pantai hingga jejak kakimu
aku menunggu. Hingga kaugulung ombak ke dalam kalbu
menyertakan kelepak merpati yang membawa surat-suratmu
alangkah indahnya tulisan tanganmu
kaulukis senja di lengkung langit, kaubawa malam kepadaku
kaunyalakan bintang-bintang dengan api cinta
dengan apa kubalas hembusan angin laut
bukankah aku telah berlayar di kedalaman semestamu

puisiuntukkekasih.com

Ketika Kamu Tertidur


Ketika kamu tertidur, aku di sisimu menjaga
merangkai permata kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata.
Mimpi indah tercipta.
Kutatap wajahmu, kamu manis pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti terselip sekuntum bunga.
Kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.
Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna ungkapan karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.
Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang cahaya
itulah bagian terindah puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Gerimis dan Wajah Manis


Seuntai angin di rambut mayangmu, jatuh terurai, tatapanmu menyelinap geulis di antara garisgaris rambutmu, bak sinar matahari di celah gerimis, sebuah teralis yang akan menahanku berlamalama memandangmu, sebab biasanya akan muncul pelangi menuruni pematang di hatimu, rindang dedaunan menyembunyikan reranting sunyi yang diamdiam ditumbuhi anggrek ungu, makanya aku suka sekali memandangmu.
Gerimis membimbingku ke dekap tubuhmu. Aku tatap kamu. Wajahmu lalu manis sekali, tak ada perempuan semanis kamu, sungguh. Entah sketsa apa yang kutulis, rasanya aku cuma melukis gerimis yang menetes di alis matamu. Dan aku, hanyalah seorang kekasih yang jatuh di kelopak matamu, lalu ketika kaukerjapkan mata, aku terbatabata dalam serangkaian kata cinta, makanya aku suka sekali memandangmu.
Wajah manis, tahukah rasanya menjadi tebu. Mengapa gerimis memilih jadi tetes tebu, penuh kenangan manis di setiap celahnya. Di kehijauan lembah, di antara pagi dan senja, di antara pertemuan yang tak terbilang jumlah. Karena itukah pelangi turut hadir pada senyummu yang indah. Kau hanya menjawab dengan tatapan manis, mata gerimis, makanya aku suka sekali memandangmu.

Indahnya Kehadiranmu


Kaukah yang meminjamkan cantik pada senja, bidadari? Langit lembayung membentang dari senyummu hingga semesta. Kauhiasi malam api cinta. Aku tertegun dan kau anggun. Sayapsayap cinta mengepak dalam kalbu. Aku hilang dalam unggun.
Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. Kaukah yang meminjamkan tangantanganmu pada angin? Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. Sejuk menyelimut denting sendiku.
Malam beranjak. Rembulan perak. O, sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. Sejuta makna menyelinap. Kaupinjamkan pada rembulankah tatapanmu? Teduh merebak di lembah hatiku. Menandai jejak langkahku dengan ciprat cahaya.

puisiuntukkekasih.com

Jumat, 12 Agustus 2011

Catatan Malam yang Lama Terlewatkan


Wangi apakah berhembus di jendela? Menyibak catatan yang lama terlewatkan. Malam indah, pertama dalam hidupku. Gerimis dengan butir-butir melati,  kau hamparkan di lembah hatimu. Di lengkung senyummu. Di ceruk matamu. Kuperkenalkan diriku: isteriku, aku kekasihmu.
Kita bangun istana dengan sejuta cumbu yang tak kenal lelah. Taman-taman tercipta di bawah pipimu yang merah. Keringat mengalir bagai sungai-sungai indah, lengan-lengan kita seperti jembatan yang merenda satu waktu dengan waktu yang lain. Nafas kita memenuhi kamar lalu  mengembun di kaca jendela. Tiba-tiba menjadi gerimis yang melukis pelangi.
Kita melewatinya, menciptakan pemandangan demi pemandangan. Tak pernah ada negeri yang lebih indah untuk dikenang, selain yang kita lewati bersama. Selain yang kita bangun bersama: apa pun namanya, ia adalah nirwana. Tempat paling indah di alam semesta, bersyukur kita penghuninya. Walaupun hanya sebuah surga yang sederhana.

Kuciptakan untukmu Matahari yang Indah


Karena penyair selalu terpukau pada keindahan, dibuatnya puisi seakan mampu mengabadikan rembang, seakan mampu menjadikannya tembang. Tetapi senja tak pernah ragu pada malam, diserahkannya segala jingga. Malam yang lembut datang perlahan, menyelimuti senja dengan bintangbintang.
Bila gerimis turun menyunting kala, penyair dan langit berebut mencipta bianglala. Penyair mengabadikannya dalam bait, tetapi langit adalah khazanah. Selalu menjadi guru ketika penyair kehilangan arah, ia menengadah, berharap langit penuh tanda. Sebab di setiap keindahan, ada peta menuju kata.
Sebongkah matahari kupahat prasati, dengan katakata yang merangkum sejumlah rindu dan hangat dekapan, sejumlah cumbu dan hasrat membara. Aku bukanlah penyair, apalagi langit senja. Tetapi, dari setiap kata yang kumiliki, kuciptakan untukmu mata hari yang indah.

Kamis, 11 Agustus 2011

Indahnya Kehadiranmu

Kaukah yang meminjamkan cantik pada senja, bidadari? Langit lembayung membentang dari senyummu hingga semesta. Kauhiasi malam api cinta. Aku tertegun dan kau anggun. Sayapsayap cinta mengepak dalam kalbu. Aku hilang dalam unggun.
Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. Kaukah yang meminjamkan tangantanganmu pada angin? Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. Sejuk menyelimut denting sendiku.
Malam beranjak. Rembulan perak. O, sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. Sejuta makna menyelinap. Kaupinjamkan pada rembulankah tatapanmu? Teduh merebak di lembah hatiku. Menandai jejak langkahku dengan ciprat cahaya.

Unggun

Seperti aku membakar kertaskertas puisi
namamu ada di setiap baitnya
menyibak kelam dengan sinar jingga
menerangi semesta seperti bintangbintang yang
menuntunku selalu dekat
denganmu.
Seperti aku membakar kertaskertas puisi
setiap lembarnya adalah pijaran makna
suluh di kedalaman jiwa
setiap kata adalah rangkuman indah
percakapan melewati sejumlah rindu dan
hangat dekapan.
Seperti aku membakar kertaskertas puisi
kegelapan tak lagi dapat menyelinap di balik percikan kata
selendang api menarinari telanjang
di celahcelah huruf berlompatan
menjelma bunga api memperindah langit semesta
dan setiap bait sajak adalah api jiwaku.

Karya: Huda M Elmatsani

Rindu Membebaskan Aku


Rindu membebaskan aku dari sunyi. Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng yang mengingatkan aku akan datangnya pagi. Seperti gemetar tanganmu di dada, mengganti dawai yang hilang dengan nada yang dinyanyikan tetes embun. Begitu jernih bisik mu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram. Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku. Karenanya senja sebentar saja. Di balik bintangbintang, kaukah yang mengarahkan kompas hatiku? Sehingga kutemukan guguran daundaun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam. Kerling matamukah sinar biru di rasi Orion. Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela. Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah lapang malam menjadi taman. Yang menuntunku  ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin. Secangkir kopi panas masih menguap di beranda. Mengalir tanpa henti ke setiap nadi. Hangatkan jiwaku. Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin. Gemuruh nafasmu menelusuri rambutku, menembus hingga ke lubuk mimpiku.

puisiuntukkekasih.com

Aku Hanya Mampu


Jalan. Inilah lembaran yang kita lalui: jalan tak berujung
yang kita pahat dengan jejak langkah, selamanya melangkah
seperti cinta yang tak mengenal akhir
yang tak mengenal menyerah
di situ jejakjejak menjelma taman dan tetirah.
Aku hanya mampu melangkah bersamamu.
Lembah. Kamulah kehidupan
di mana lembah dipenuhi kuncupkuncup melati
senantiasa bersemi, tubuh wangi yang kukecup tiap pagi
embunembun berbaris di bulu matamu
mengerling sejuk ke dalam kalbu.
Aku hanya mampu bersyukur memandangmu.
Laut. Sungaisungai kuciptakan sungaisungai yang melambai
di bibirmu pantai segala kerinduanku bermuara
segalanya sampai
bukankah cinta itu lambang abadi?
di bibirmu sajakku menjelma cium
menjadi ombak di celahcelah lautmu yang anggun.
Aku hanya mampu memeluk gemuruhmu.
Bibir. Aku tidak tahu,
bagaimana indahnya engkau melukiskan cinta
hanya dengan sebuah lengkung sederhana di bibir
sementara ribuan kata tak sanggup kueja dan kutata
agar dapat menulisi kertas hatimu.
Aku hanya mampu merangkum senyummu
dengan seulas ciuman.

Rabu, 10 Agustus 2011

Hati Tak Pernah Tidur

Hati ini tak pernah tidur, selalu bersyukur mencintaimu.
Di kilau kristal matamu langit ungu menyimpan peta perjalananku. Di hamparan malam  kujelajahi wajahmu yang anggun dan unggun. Di gagang pintu hatimu yang mengunci alamat cintaku.
Bukankah langit malam lebih hangat bila aku memandangmu? Akhirnya bintang-bintang menitipkan nyalanya padamu. Jalan pulangku adalah gugusan bimasakti yang berporos di dadamu.

Terdampar di Dadamu

Rembulan di celah randu tua, kaukah yang membawanya. Deras cahayanya menghanyutkan bayangbayang rindu di lembah hatiku. Malam adalah musafir yang mencari tempat paling hangat, aku memanah langit agar bintangbintang jatuh terbakar. Aku unggun bersamamu.
Bukankah langit malam lebih hangat bila kau hamparkan di dadaku?
Kita saling memandang saling berlayar dalam tatapan. Engkau menghapus keringat di wajahku, menggantinya dengan sebuah kecupan, kecupan berbentuk perahu. Berlabuh menuju hatiku. Laut di jantungku gemuruh. Ombak di mataku meleleh, hingga hilang seluruh garis pantai.
Dan malam tinggal sebuah andai: bagaimanakah agar malam tak berakhir, kekasih? Apakah dengan mengikat rembulan agar tak terseret ke pinggir, agar tak menyingkir? Tak usah khawatir, desahmu selembut ombak yang menepi, bukankah aku adalah rindu yang selalu terdampar di dadamu.

Selasa, 09 Agustus 2011

Hidangan Senja

Sepiring senja dan ceplok mentari kemerahan. Disajikan dengan rasa sayang. Taburan gerimis dikupas tipis. Seikat pelangi menambah sedap hidangan. Seleraku bertambah saat kautambahkan saos canda. Kecap manis di bibirmu kuhapus dengan ciuman.
Kekasihku: cinta adalah hidangan. Resep rahasianya ketulusan dan pengorbanan. Rahasia yang dibawa Adam dan Hawa dari surga. Cinta adalah menu istimewa bagi setiap pasangan, yang membuat kita bertahan dalam segala cobaan. Yang membuat bertambah saling rindu, membuat kecanduan cumbu.
Angin beringsut perlahan. Langit hanyut ke seberang. Santapan ini tak sedikit pun berkurang. Kekasihku: cinta adalah hidangan sejuta rasa, bikin hilang rasa kelaparan, bikin enak hati dan pikiran. Selalu ingin sayangsayangan, siang dan malam. Jiwa khusuk terpuaskan.
Lihat gerimis. Seperti butirbutir kasih sayang yang kutaburkan dalam hidupmu, adalah pelangi untuk permadani kita ke nirwana. Berkilauan penuh warna. Tak usah khawatir remang menghapusnya dari cakrawala. Sebab gulungan pelangi tak ada habisnya di hatiku. Semuanya kuhidangkan untukmu.

 puisiuntukkekasih.com

Ingin Sekali Menulis Puisi

Ingin sekali menulis puisi pada lembaran awan
angin menggiringnya ke pinggir senja
mengubahnya menjadi hujan
kubayangkan engkau di sana, duduk menanti
seikat pelangi yang kuuntai.
Ingin sekali menulis puisi di atas gelombang laut
arus menghanyutkan ke celah teluk
merombaknya jadi ombak bertaut
kubayangkan engkau di sana, duduk menanti
riak rindu yang kurangkai.
Ingin sekali menulis puisi dalam keheningan
malam melarutkan dalam tidurmu
menjadikannya mimpi indah
kubayangkan engkau di sini, rebah dalam dekapan
menyimak kalimat cinta terhampar di dada.

Minggu, 07 Agustus 2011

Catatan Malam yang Lama Terlewatkan

Wangi apakah berhembus di jendela? Menyibak catatan yang lama terlewatkan. Malam indah, pertama dalam hidupku. Gerimis dengan butir-butir melati,  kau hamparkan di lembah hatimu. Di lengkung senyummu. Di ceruk matamu. Kuperkenalkan diriku: isteriku, aku kekasihmu.
Kita bangun istana dengan sejuta cumbu yang tak kenal lelah. Taman-taman tercipta di bawah pipimu yang merah. Keringat mengalir bagai sungai-sungai indah, lengan-lengan kita seperti jembatan yang merenda satu waktu dengan waktu yang lain. Nafas kita memenuhi kamar lalu  mengembun di kaca jendela. Tiba-tiba menjadi gerimis yang melukis pelangi.
Kita melewatinya, menciptakan pemandangan demi pemandangan. Tak pernah ada negeri yang lebih indah untuk dikenang, selain yang kita lewati bersama. Selain yang kita bangun bersama: apa pun namanya, ia adalah nirwana. Tempat paling indah di alam semesta, bersyukur kita penghuninya. Walaupun hanya sebuah surga yang sederhana.

Tentang Merpati

Kabar burung
Merpati lambang cinta
Namun buntung
Simpati betambang duka

Gosip pagi di televisi
Merpati jalinan asmara
Tapi kasih tak pasti
Saksi perjalanan murka

Lidah orang bersahutan
Merpati itu suci
Pindah sarang berbarengan
Bertelur
Menetas
Lalu jadi burung kawakan
Apa yang suci?
Dasar tukang kawin

Pebincangan datuk
Merpati simbol kemakmuran
Sampai dibuatnya aku suntuk
Tetap merpati binatang sembarangan

Ribuan mata terpaku
Merpati putih berkicau
Indah menurut mereka
Menanjakan telinga pendengarnya
Damai bagi kalian
Masih saja aku sendirian

Merpati
Enyalah dariku
Kau cuma berbakhti
Tak bisa berpadu
Cinta antara dia dan daku

revolusisenja.indosastra.com

Rabu, 03 Agustus 2011

Kucoba

Terus kucoba pahami rindu yang tumpah meruahruah semakin lelah
mengalah, pun kerap goyah dalam pertarungan nilai selaksa percaya dalam
muara hatiku tentangMu,

Terus kucoba pahat asmaMu di setiap hela nafas dalam masa dan ruang,
pun kerap berubah selaksa menjadi meninggi muliakah atau merendah
hinakah di pertarungan muara hatiku serupa warna yang memantul dalam
kornea mataku, maka kulihat kebesaranMu disana

Pada desau angin yang mengirimkan kalimahMu ke dalam gendang
telingaku, pada keajaiban malam yang berpamitan pada siang, pada suara
jangkrik serupa nyanyian yang menemani hati bermunajat dalam kerinduan
pada sang kekasih.

Kucoba selami makna alam
Kucoba melihatMu dengan melihatnya
Smoga tersampailah syukurku

Cari Separuhmu

Andai kau ijinkan
Kutunjukkan warna indah bintang malam
Yang sebentar lagi pijar hilang benderang

Kutuntun kau dengan mata terpejam
Agar gelapnya kiri kanan tak menakutkan
Mungkin bukan kau
Namun aku…
Jika saat kubuka kedua mata
Kemudian tak kulihat siapa disana

Kemudian sepucuk surat ku layangkan
Kepada kekasih keindahan yang sebentar berpulang
Meninggalkan segala yang bernama kelam
Demi ketenangan dan keselarasan

Tinggalkan saja ku terpekur
Melihat sejauh mana rasa ini dapat kuukur
Kugali perlahan untuk kukubur
Hingga nanti hujan membuatnya luntur
Atau malah mengikatnya agar tak kabur

Dan aku akan mencinta
Meski kucukupkan bayangan saja
Tanpa harapan lain kupinta
Hanya agar kau ingat asa yang kupunya


–pergi atau kembali….biar terjadi
hanya terbaik kuharapkan,
atas kedamaian kau temukan
cari saja separuhmu,
mungkin bukan aku yang menyimpan–

Oleh : Luci Priyanti

Untuk kamu

Dalam bimbang aku terdiam merasakan
apa yang ingin kuharapkan
apakah hanya sebuah impian
ataukah sebuah kepalsuan

cinta yang pernah ada
tak hilang hanya berubah
semua seperti layaknya roda
menjadikannya berbeda

meski waktu telah memisahkan
namun berpegang pada harapan
masih tersisa indahnya kenangan
untuk memulai satu kesempatan

malam pernah jadi temanku
gelap pernah jadi sahabatku
tapi tetap kunanti fajar baru
karena kuyakin ada seseorang untukku, yaitu kamu

Selasa, 02 Agustus 2011

Aku Sebagai Batu Karang

Hempasan ombak menerobos batu karang
Bagaikan sebuah kepedihan yang datang menerpaku
Ya inilah dia…
Rasa sakit dan sedih bercampur hingga terasa pedih
Karna kau tlah lalu dari pandangan hatiku…

Hanya mencintai dan mengingatmulah yang dapat ku lakukan
Memang terasa sangat pedih…
Dan sangat sulit untuk dilupakan
Rasa terpendam yang dahulu pernah terungkapkan
Terpaksa harus menjadi rahasia selamannya
Yang tak akan pernah dapat kau mengerti..
Ya… mungkin karna kau enggan untuk peduli…rasa ini…

Lalu ku tutup mataku dengan airmata yang menetes
Berusaha bermimpi indah untuk melupakannya
Mencoba untuk menjadikan tetesan kepedihan
Berubah menjadi aliran kebahagiaan…

Yah… namun aku tak kuasa untuk melakukannya
Tetesan kepedihan ini terus menetes..
Sementara aliran kebahagiaan tak kunjung mengalir

Mungkin kau tak tau bahwa…
Malam ini ku lewati dengan tetesan kepedihan…
Kau terus tersenyum manis….
Diatas tetesan airmataku ini…
Dan kaupun tak kan pernah bisa mengerti….

Biarkanlah aku terus tersiksa…
Dengan sikap dalam kebodohanmu…
Tetaplah menjadi ombak..
Dan aku akan terus menjadi batu karangnya

cahayanya.name

Adakah Sebuah Cinta

Saat kumulai berlari
Dan mulai memaki
Meski tiada arti
Tak akan berhenti

Semua menatapku sedih
Semua menatapku benci
Semua tak peduli
Dan semua pergi

Tak lagi kupercaya
Akan namanya cinta
Cinta itu tak ada
Cinta itu tak nyata
Hanya kata……
Yang semu belaka

Jika kau bilang ada
Tunjukan padaku
Buktikan padaku

Kau bohong
Hanya omong kosong

Semua Jadi Saksi

Hari demi hari berlalu
Cintaku semakin tulus padamu
Meski entah, akankah bersatu
Ku tak pernah mengeluh

Lihatlah mentari tertawa
Dan ombak pantai menderu menyindirku
Mereka pikir tak akan mungkin
Ku memilikimu dan cintamu

Kapankah hari itu datang?
Saat kau dan aku bersatu
Seperti yang pernah ku impikan
Hidup bahagia bersamamu..

Waktu terus berganti
Dan tak pernah berhenti
Hingga akhirnya harus berakhir
Ku kan slalu ada untuk engkau

Hanya karena cinta
Ku relakan melepas semua
Untuk bersamamu
Sampai aku mati

Langit yang biru
Awan yang bergumpal
Menyaksikan semua yang terjadi
Pelukan mesrah antara kita

Laut yang luas
Ombak berkejaran
Ikut berbahagia
Atas cinta kita

Angin berhembus
Membawakan kabar terindah
Menyebarkan ke seluruh dunia
Dan semua akhirnya jadi saksi
Kebahagiaan kita akan slalu abadi

Senin, 01 Agustus 2011

Aku Mentari

Aku mentari tapi tak hangatkan mu
Aku pelangi tak memberi warna hidupmu
Aku sadar tak menerangi malammu
Aku lah bintang tak menerangi kegelapan mu

Aku memang tak berlapang dada
Tuk menyadari kau bukan untukku
Andai aku dapat merelakan
Setiap kepingan hati menyimpan keinginan

Jika memang diriku bukanlah menjadi pilihan hatimu
Memang sudah takdirku kau dan aku tak harus bersama
Hanya ingin kau tahu kumencintaimu sepanjang waktuku
Tapi kini aku hanya bisa memeluk bayangmu yang ada

Jikalah aku selalu menghambatmu
Semua kulakukan karena sayangku
Ternyata kau salah menilai
Tapi kau lah kekasih khayalan terbaik untuk hati ini

Terlalu naïf rasanya
Bila ku harus paksa miliki
Sosok wanita sempurna yang pernah kutemui
Tuhan tunjukan padaku bagaimana caranya membahagiakannya

cahayanya.name

Cerita Embun Pagi

Embun pagi ceritakan padanya
Aku jatuh cinta lagi
Tak seindah dulu saat pertama kumencinta
Kenangan indah dulu masih membekas direlung hati

Tak penah dapat kumengerti
Mengapa bayang mu selalu ada
Mampukah kubertahan
Lewati semua yang tengah kualami

Maafkan bila ku mengenangnya
Bukan maksud memandingkan dengan dirinya
Aku telah mencoba mengubur rasa ini
Karena takut menyakiti hati mu yang tulus ku sayangi

Tapi saepanjang waktu ku terus berfikir
Begitu banyak bunga yang indah dan menarik
Tapi tak ada yang membuatku simpatik
Telah lama kusimpan semua kenangan terukir

Mengapa begitu cepat kamu membuat hati tertarik
Puisi ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari yang kusayangi
Walau harus kuterima kenyaataan yang menyakitkan
Kuingin dapat menyakinkan hatinya tentang rasa yang kumiliki

Dan tak pernah sedikitpun inginku tuk membuatmu tersakiti
Ijinkan aku menyayangimu dengan setulus hati
Dirimu wahai kekasih ku ini

Kini baru aku sadari

Kini baru aku sadari
Cinta bisa hadir tanpa aku sadari
Dengan perlahan tapi pasti
Merasuk di jiwa ini

Perasaan ini takkan pernah aku mengerti
Sejenak khilafku lupakan hasrat yang telah terpatri
Seandainya cinta ini tak pernah terjadi
Takan ada airmata dan hati perih terluka

Saat cinta mengetuk hati
Aku pun tak kuasa tuk menghindari
Meski aku tak ingini
Aku jatuh cinta lagi

Kau tahu mengapa
Tuhan semoga ini menjadi
Suratan takdirku
Hingga maut memisahkan

Tuhan kau tahu cintaku
Telah jatuh kepadanya
Hati dan juga hidupku
Telah kuserahkan padanya

Tuhan Kau tahu betapa
Ingin kujalani
Sisa hidup ini
Hanya dirinya disisi

I Miss You – Aku Rindu Kamu

Ketika ku rasa Benci, gundah
Dan ingin menghamburkan
banyangan keluar
biar berderai,,,

Pikiran N Hati ku
berontak

Rasaku bukan benci,,,
Htiku bukan Gundah,,,Dan
Pikiranku Tak rela
menghamburkan bayanganmu……

Disaat tiada lagi kudengar suaramu
Ku sangka
Ku…mampu bertahan N
berjalan melangkah……..

Sekali lagi pikiran N hati ku berontak
Diriku ingin…
Berjalan N melangkah
disampingmu

Pikiran N Hatiku….
Sebenarnya “RINDU”
Kepadamu “SAYANGKU”

Oleh. Ramon

Minggu, 31 Juli 2011

Kuciptakan untukmu Matahari yang Indah

Karena penyair selalu terpukau pada keindahan, dibuatnya puisi seakan mampu mengabadikan rembang, seakan mampu menjadikannya tembang. Tetapi senja tak pernah ragu pada malam, diserahkannya segala jingga. Malam yang lembut datang perlahan, menyelimuti senja dengan bintangbintang.
Bila gerimis turun menyunting kala, penyair dan langit berebut mencipta bianglala. Penyair mengabadikannya dalam bait, tetapi langit adalah khazanah. Selalu menjadi guru ketika penyair kehilangan arah, ia menengadah, berharap langit penuh tanda. Sebab di setiap keindahan, ada peta menuju kata.
Sebongkah matahari kupahat prasati, dengan katakata yang merangkum sejumlah rindu dan hangat dekapan, sejumlah cumbu dan hasrat membara. Aku bukanlah penyair, apalagi langit senja. Tetapi, dari setiap kata yang kumiliki, kuciptakan untukmu mata hari yang indah.

Rindu Membebaskan Aku

Rindu membebaskan aku dari sunyi. Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng yang mengingatkan aku akan datangnya pagi. Seperti gemetar tanganmu di dada, mengganti dawai yang hilang dengan nada yang dinyanyikan tetes embun. Begitu jernih bisik mu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram. Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku. Karenanya senja sebentar saja. Di balik bintangbintang, kaukah yang mengarahkan kompas hatiku? Sehingga kutemukan guguran daundaun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam. Kerling matamukah sinar biru di rasi Orion. Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela. Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah lapang malam menjadi taman. Yang menuntunku  ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin. Secangkir kopi panas masih menguap di beranda. Mengalir tanpa henti ke setiap nadi. Hangatkan jiwaku. Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin. Gemuruh nafasmu menelusuri rambutku, menembus hingga ke lubuk mimpiku.

Karya: Huda M Elmatsani

Aku Hanya Mampu

Jalan. Inilah lembaran yang kita lalui: jalan tak berujung
yang kita pahat dengan jejak langkah, selamanya melangkah
seperti cinta yang tak mengenal akhir
yang tak mengenal menyerah
di situ jejakjejak menjelma taman dan tetirah.
Aku hanya mampu melangkah bersamamu.
Lembah. Kamulah kehidupan
di mana lembah dipenuhi kuncupkuncup melati
senantiasa bersemi, tubuh wangi yang kukecup tiap pagi
embunembun berbaris di bulu matamu
mengerling sejuk ke dalam kalbu.
Aku hanya mampu bersyukur memandangmu.
Laut. Sungaisungai kuciptakan sungaisungai yang melambai
di bibirmu pantai segala kerinduanku bermuara
segalanya sampai
bukankah cinta itu lambang abadi?
di bibirmu sajakku menjelma cium
menjadi ombak di celahcelah lautmu yang anggun.
Aku hanya mampu memeluk gemuruhmu.
Bibir. Aku tidak tahu,
bagaimana indahnya engkau melukiskan cinta
hanya dengan sebuah lengkung sederhana di bibir
sementara ribuan kata tak sanggup kueja dan kutata
agar dapat menulisi kertas hatimu.
Aku hanya mampu merangkum senyummu
dengan seulas ciuman.

Karya: Huda M Elmatsani

Sabtu, 30 Juli 2011

Kata yang Berebut

Kata-kata saling berebut ketika kutulis sajak cinta
takut tak jadi bagian diksi, beruntung bila menjadi majas
sebab menjadi puisi adalah cita-cita luhur setiap kata.
Ketika kutulis tentang mata
kata-kata tatapan, kerling dan bening saling mengintip kesempatan
lalu kupilih airmata karena tak tahan rengek tangisan.
Ketika kutulis tentang bibir
kecup, cium dan sosor saling tersenyum merasa bakal dipilih
lalu kupilih airliur, aku tak tahan bisikan semilir di kuping.
Ketika kutulis tentang dada
buah dan belahan saling berdesakan
tetapi kupilih debar, aku tak kuasa menahan ledakan
cinta yang mengguncang.

 Karya: Huda M Elmatsani

Sketsa Burung Prenjak

Burung prenjak yang berisik dan suka mengantar matahari itu
tak lagi terdengar sejak datang hujan semalaman
beruntung selalu ada pagi
ketika kita buka jendela
sehingga kita bisa mencarinya di cakrawala. Atau menggambarnya
dalam cuaca damai. Musim panen yang ramai
anak-anak kita bermain layangan
benangnya menjuntai di antara jemuran yang
kolor kita kadang ikut terbawa sampai cakrawala. Aduh ternyata
burung prenjak tersangkut di dalamnya.

Karya: Huda M Elmatsani

Gerimis

Gerimis yang berteduh di pinggir jendela
seperti sedang memanggilmu
bukalah kaca basah itu dan biarkan ia masuk
mungkin ia ingin menangis di pelukanmu.
Matahari rupanya datang menjemput
diketuknya pula kaca dengan cahayanya yang lembut
gerimis yang rindu wajah itu hanya bisa tersipu.
Kulihat pelangi mengambang di jendela.
Peristiwa di atas berulang
setiap kali aku mengecupmu di pagi menjelang
kau memandang ikhlas dengan sekuncup doa
kautanamkan kembang di sudut mataku.

Jumat, 29 Juli 2011

Tertawalah

Bila senyum tak cukup lebar menampung bahagiamu
tertawalah kekasih tertawalah seperti kuncup yang merekah
indahkan hidupmu dengan tangkaitangkai bunga.
Segelas kesenangan secangkir riang, mari reguk bersama
nikmati waktu kita di antara dramatika kehidupan
kenangan, keharuan, apa pun namanya, biarkan memenuhi rongga dada.
Tertawalah kekasih bila senyum tak cukup lebar
seluruh bumi berdebar, seluruh langit gemetar, para malaikat bergegas keluar
mengira ada yang menyusup ke dalam surga.

Karya: Huda M Elmatsani

Kalimat yang Tersembunyi

Bumi berputar tanpa suara
rembulan bersinar diam-diam
bintang-bintang berpendar tanpa nujum kata
malam bergeser tanpa gemuruh.
Kadang bibir tertutup rapat
kadang lidah kaku terlipat
kadang katakata hilang tersembunyi
tangan tak dapat menulis perasaan yang terkunci.
Kutatap matamu
terjun ke palung hatimu
aduhai, sejuta kalimat cinta
tak terucapkan olehmu

Karya: Huda M Elmatsani

Dengan Apakah Harus Kutuntaskan Puisi

Dengan apakah harus kutuntaskan puisi
dengan menggoreskan luka di jari agar mengalir darahku
hingga setiap kata berdebar seperti jantungku. Atau
dengan tetesan keringat yang membungkus punggungku
agar tahu puisi adalah kerja keras mencangkul di tanah cadas
setiap kata tumbuh dari ketulusan berkarya. Atau
dengan airmata yang meloncat-loncat seperti huruf-huruf di papan ketik
mengikuti apa saja yang aku tulis, ia seperti sebuah perasaan
meloncat-loncat di dalam hati lalu meloncat keluar sebagai airmata. Atau
dengan langkah-langkah kita menyeberangi jembatan ke jembatan
yang menyatukan seluruh musim dalam peta perjalanan
setiap kata adalah petunjuk di mana kita hadir bersama. Atau
dengan senyuman yang membuat indah setiap pertemuan
dan pelukan hangat yang menyudahi setiap inci jarak
setiap kata adalah perekat nafas kita ke dalam satu makna. Atau
dengan ciuman sebagai tanda petik setiap kalimat cinta
kalimat yang melahirkan sajak-sajak yang mengalirkan sajak-sajak
sebab cinta tak pernah kehabisan sajak.

Karya: Huda M Elmatsani

Rabu, 27 Juli 2011

Sebait Doa

Ketika derai air mata
 Menetes tak terasa
 Dan tangan yang terjelur hampa
 Ada harap yang kupinta


Wahai Tuhanku!
 Tabahkanlah hatiku
 Tentramkanlah jiwaku
 Di saat ku terpisah jauh
 Dari serpihan kasih sang ibu,
 Agar perjalanan hidup yang ku tempuh
 Damai selalu
 Di sepanjang waktu


Wahai Tuhanku!
 Inilah sebait doaku
 Yang selalu berteriak memanggil nama-Mu
 Di akhir sujud sajadah panjangku

Rinduku Padamu

Setahun sudah kita tidak bertemu
 Aku selalu menanti kedatanganmu
 Aku selalu ingat masa-masa indah kita
 Bersama kita nikmati indahnya cinta


Masih kuingat setahun yang lalu
 Kau meninggalkan tanpa kata
 Meskipun aku tak rela kau pergi
 Aku ingin kita bersama selalu
 Aku tahu itu tak mungkin
 Meski kau akan kembali tahun ini


Hari demi hari, bulan demi bulan
 Tak sabar aku menunggu kedatanganmu
 Hatiku selalu cemas
 Jangan-jangan kita tidak akan berjumpa lagi


Ya Allah …
 Engkau Yang Maha Tahu
 Bahwa hambamu ini selalu menantikannnya
 Selalu merindukannya siang dan malam


Ya Allah …
 Pertemukanlah aku dengan dia lagi
 Dia yang selalu memberikan ketentraman jiwa ini
 Dia yang selalu kurindu


Ya Allah…
 Pertemukanlah aku dengan RamadhanMu nan agung
 Ridhoi aku di Ramadhan tahun ini
 Pertemukanlah aku kembali dengan Ramadhan tahun depa

Biar Padam Segala Sepi

Karena ada janji di hati kutulis puisi di laut mimpi
 Rindu kelasi meracik janji pengobat mimpi kasih sejati
 Topan dan badai aku layari untuk mengikat tanda jemari
 Di hulu sepi merangkai hari demi tujuan satu yang pasti


Jika aku merapat nanti sudi engkau datang berlari
 Biar kita merangkai hati janji setia sehidup semati
 Demi cinta yang telah bersemi cibiran orang jangan peduli
 Mari kita merajut mimpi suka dan duka kita hadapi


Kapal layar di ujung meti ikan pari taruh di api
 Kita berlayar di musim nanti biarlah padam segala sepi
 Aku berjanji kepada bumi demi engkau si bidadari
 Bila bersama sampailah nanti di pintu surga saling menanti

Selasa, 26 Juli 2011

Irama Dan Lagu Semalam

Irama dan lagu tak dapat dipisahkan
 dan sebuah kenangan
 indah alam dalam renungan
 muda mudi berpandangan. ..


Semalam berlalu pergi
 manisnya hidup bagai ayer hujan mencecah bibir
 senda gurau mu dan hilai tawa mu
 menyemarakkan kelipan cahaya hati


Istana impian dan angan-angan
 menjadi rata dilanda ombak
 kini aku senang dengan malam
 dan mengelak cahaya siang


Semalam berlalu pergi
 banyak lagu yang ingin ku dendangkan
 banyak rahsia tersimpan yang ingin ku curahkan
 banyak kedukaan.. tak sanggup ku saksikan


Aku berlari tanpa henti mencari sesuatu
 apakah sebenarnya erti kehidupan
 setiap ucapan yang pernah aku lafaskan
 tiada satu pun memberikan kesan


Semalam.. bulan berwarna biru
 aku masih mengharapkan sinaran baru
 ku gunakan usiaku sebagai azimat sakti
 untuk mencari sebuah kebahagian


Aku pelakon watak pencinta
 penuh kesombongan dan kebangaan
 api yang ku nyalakan padam secara tiba2
 kini tinggal lah aku bersendirian


Masih banyak lagu yang ingin ku dendangkan
 terasa pahit ayer mata yang ku telan
 kini telah tiba masa untuk mengakhiri
 sebuah lakonan sandiwara kehidupan
 yang berjudul ‘Cinta, Irama Dan Lagu Semalam’ …..

Takut

Tuhan…
 tak terhingga ku mencoba
 menempuh berbagai cara
 pegang teguh ku bersimpuh
 akan iman begitu rapuh


gejolak hati terus bertempur
 nista diri tak ubah lumpur
 dari dosa yang ku tata
 kupelihara ibarat harta


takut ajal datang merenggut
 dari akhlak yang tak patut
 ku bersujud harap Kau jemput
 dari taubat pengantar maut


amin…….. ……… .

Ku ingin tahu

Ku ingin tahu siapa
 Dia yang memikat hati
 Entah bagaimana caranya
 Aku bisa tergoda


Ku curi-curi waktuku
 Tuk mengusik hatinya
 Banyak cara kucoba
 Demi untuk mendapatkan hatinya


Mungkin kau tahu
 Tuk mendapatkan nya
 Tuhan tolonglah aku
 Ingin kumenangkan hatinya tuk miliki

 Jika mungkin kutahu apa yang bisa menaklukannya
 Belah dadaku tuk butikan cintaku
 Mungkin enggkau tahu aku cinta dia
 Ingin ku menangkan hatinya tuk kumiliki

Doa Air Mata

Ya allah………..
 Kenap kehidupan ku penuh dengan duka dan air mata.
 Kapan kah semua ini berakhir
 ku tak kuasa menahan rasa sakit dalam hati ku.



 Ya allah……....
 Dq tak sanggup lagi mengarungi hidup ini
 jika memang q tak bs hidup dengan tenang
 jika kehidupan ku hanya penuh dengan penderitaan
 ambil lah nyawa q…….ku iklas ya allah



 ya allah……..
 Ku tau, kau tak mungin menguji umat mu mlbh bts mampu nya
 tapi kini ku benar2 tak mampu lagi ya allah
 q mohon…….berilah rahmat mu tuk q
 tiada manusia yg luput dari dosa
 q hanya bs memohon ampun jika dr q bnyk berbwt salah



 Ya Allah………
 Hanya Engkau Yg Maha Kuasa……
 q hanya meminta,berilah kebahagiaan dlm hdp q
 lindungi lah diri q dari yang menjahati menzolimi q.
 Dan jika memang kau ters mencoba
 dq pun percaya kau synk pd q…..
 Tp kini q tak mampu lg,kin dah melebihi bts mampu q.



 Ya allah………….
 Hanya pada mu q meminta..
 Berilah ketenangan,dan kebahagiaan,amin

Senin, 25 Juli 2011

cinta sang pencinta

alangkah mulia cinta sang pencinta
 dia memberi bukan untuk menerima
 iklas tulus jiwanya,demi kekasihnya bahagia
 dia rela kenyam lukas sukma
 asal kekasihnya ceria.

alangkah mulia cintamu kasih
 kau terima derita demi aku bahagia
 walau nyatanya..
kepergianmu tanam derita jiwa
 karena tak dapat ku berdusta
 kau bagian dari hidupku…

Mungkin

mungkin tak akan ada lagi pelangi di senjaku
 yang biasnya mengantarkanku pada malam
 hingga pendarnya menggradasi warna mimpimimpi

pun mungkin aku hanya akan berjalan merambahi sunyi
 berputarputar tapaki sepi sesekali kunjungi memori
 tentang cinta yang indah rumit dan membunuh mati hati
 ;berkalikali !

ahh kekasih, mungkin engkalulah yang membalutku dengan leluka
 hingga perih menceritakan nyerinya
 dan airmata terengguk genangi lara jiwa

…tapi mungkin inilah cinta yang tertulis untuk ku
 karena sungguh ku tak mampu mengangkat pedang
 menghunus rasa yang menyiksa
 ;tulusku padamu !

Hati yang Terluka

sedih…..
 saat yang terkasih tak ada disini
 melewati hari yang selalu sunyi

riak hujan jadi saksi bisu
 akan sepinya hidupku
 hampanya hatiku
 rapuhnya jiwaku
 cahaya mentaripun takkan mampu tembus gelapnya relung batinku…

perih….
 saat yang diimpikan tak jadi nyata
 melawan rasa sesak yang s’makin memuncak
 tak ada hati
 tak ada cinta

mungkin ini sudah takdirnya
 menapaki jalan hatimu yang s’makin berkelok tak tentu arah
 mengarungi arus cintamu yang begitu terjal diantara bebatuan

mungkin memang ini yang kau mau
 membuatku terbunuh akan cintamu
 hingga lubang hitam di hatiku semakin dalam

hatiku berdarah!
 merah dimana-mana
 tapi tak kurasakan lagi perihnya
 hanya sedikit ngilu yang tak pernah hilang…

bertahan

Disini ku tetap bertahan
 Dengan suara yang tertahan
 Ku begini karna sudah tak tahan
 Menabir dengan hati yang menahan

Bertahan
 Dengan senantiasa mengingat Tuhan
 Menyatu dengan diri berkeyakinan
 Yang telah menjadi pendidikan

Tertahan
 Yang telah lelah menyuarakan
 Lelah memberikan peringatan
 Hingga jemari ini melantun

Tak tahan
 Hati ini yang tersisihkan
 Begitu mudah membalik kedua tangan
 Yang selama ini ditunjukkan

Menahan
 Dengan tetap berjalan
 Memahami tabir kehidupan
 Untuk tetap memberi kebaikan

aku butuh dia

sekian lama aku berusaha melupakan itu
 aku sempat lupa betapa aku menginginkan senyumnya
 betapa aku merindukannya
 senyuman dari bibirnya
 tuhan,,
 mengapa kau masih mempertemukanku dengannya
 jika sekarang aku harus berpisah
 aku gelisah
 inikah yang engkau inginkan?
 aku gila,
 aku bisa gila
 tuhan,,
 pertemukanku dengannya
 aku butuh dia
 sungguh butuh dia

kekuatan dalam kenangan

Bersama dalam kenangan
 Membayangkannya akan seyuman
 Menyisirku dalam ketentraman
 Dalam kenangan memberi kekuatan

Hadirnya kurasakan
 Riang canda tawa bermain
 Suka duka dalam pelukkan
 Hanya dalam kenangan

Senyum sendu dalam kesendirian
 Menggempar sunyi dalam keheningan
 Rasa kehadiran dalam bayangan
 Menghentak kesunyian dalam kebersamaan

Kenangan tinggal lah kenangan
 Kenangan dalam kebahagiaan
 Tidak untuk di sirnakan
 Nan kan menjadi suatu kekuatan

Minggu, 24 Juli 2011

Rasanya aku tak akan sanggup tanpamu

Jangan pernah pergi, itu yang ingin Rika Idmayanti katakan.
 Jangan pernah tinggalkan Rika Idmayanti, itu yang ingin Rika Idmayanti sampaikan.
 Semuanya tersimpan di dalam hati Rika Idmayanti sini.
 Razi Muhara. Z takkan pernah dapat mengerti itu, tapi ini memang telah Rika Idmayanti rasakan. Razi Muhara. Z sudah ada jauh di dalam sini, Rika Idmayanti tidak rela melepasnya.
 Meskipun Rika jauh di sana dan Rika Idmayanti tak bisa melihat Razi Muhara. Z.
 Jangan tanya mengapa Rika Idmayanti merasakannya.
 Jangan tanya, karena Rika Idmayanti tidak tahu.
 Rika Idmayanti hanya merasakan, Rika Idmayanti tak bisa tanpa Razi Muhara. Z

Razi Muhara. Z memang datang secara tiba- tiba, dan Razi Muhara. Z hadir di hati Rika Idmayanti secara tiba-tiba.
 Mengubah segalanya menjadi indah dengan seketika.
 Rika Idmayanti nyaman bila dengan Razi Muhara. Z, Rika Idmayanti merasakan itu. Merasakannya… Apa Razi Muhara. Z merasakannya ? Rika Idmayanti tidak tahu.

Rika perlahan selalu hadir di tiap malam Rika Idmayanti, jadi sebuah mimpi yang tersusun dengan indah.
 Apa Rika Idmayanti ada di malam Razi Muhara. Z juga ?
 Rika Idmayanti tidak tahu. Razi Muhara. Z sering tampak dibenak Rika Idmayanti, di setiap saat. Apa Rika Idmayanti juga ada dibenak Razi Muhara. Z di setiap saat ?
 Rika Idmayanti juga tidak tahu.
 Rika Idmayanti pun tidak perlu tahu, yang Rika Idmayanti tahu .. Razi Muhara. Z ada di sini, jauh di hati Rika Idmayanti.

Jangan sakiti hati ini, hati ini akan cepat rapuh.
 Rasa ini beda, beda.
 Rika Idmayanti hanya .. takut kehilangan Razi Muhara. Z.
 Rika Idmayanti tak akan sanggup tanpa Razi Muhara. Z

jiwaku

telah lama aku menunggu
arti hadirmu dalam hidupku
 telah jauh aku merasa
 abadi kisah dan makna cinta
 sucinya kasih yang kau beri
 mahlingai indah terurai
 kau mentari di pagiku
 kau purnama di malamku
 setiap kedipan mataku
 setiap hembusan nafasku
 terukir manis oleh namamu
 hadirmu tak enggan menyertai
 melengkapi dan menyayangi
 setulus dan sepenuh hati
 tunggu aku tuk ucapkan
 engkaulah……..jiwaku…………….

untukmu dimalam itu

Kuterus pandang rona merah di ufuk itu
 Berjajar sembari mengayunkan tangan
 Selaksa mengikat desiran nafasku
 Tanpa arah yang jelas
 Lamunanku melayang raut wajahmu
 Penuh bias sinar harapan.
 Tiap kudengar lagi itu
 Teringat malam indah diseberang kota
 Entah mengapa….
 Sekejap rasa sayang hadir di sudut hati
 Memandang cucuran air mata penuh isak tangis
 Berat kusapu dengan kelembuatan.
 Berfikir olehku…
 Diri ini tak larut dalam kesedihan
 Untukmu ~~~~~~~~
 Mencari gurau dalam sendu
 Tertatih meniti lidah kelu
 Biar diam ,membisu
 Didepan sana
 Alunan nada cintaku kadokan
 Secercah ceria penuh makna
 Berusaha merakit rasa sakit
 Tapi…..
 Kenapa malam itu menyihirku bahagia
 Meski ,
 Dingin menusuk tulang
 Dibalut bintang ,terang bulat
 Seakan-akan menemani malam yang terasa beda
 Didekatmu,,,,
 Bagai mentari di pagi hari
 Meski
 Malam yang panjang belum terlewati
 Kurasakan desah malam
 Membuat bibir manismu seakan memanggil
 Garis-garis cinta yang singgah di hatiku
 Apakah malam itu saksi bisu cintaku………
 Hanya pada malam yang dingin terus kupertanyakan………………

Senin, 18 Juli 2011

Melukis Puisi di Matamu

Matamu sepasang coklat tua yang teduh. Memandangmu, seperti rindang pepohonan di tengah kolam seroja. Aku tercebur. Jatuh dan mencintaimu. Dan cinta: berpendar dalam berjuta pixel warna. Memancar di percik cipratan airmatamu.
Dan di sejuk tatapanmu, aku melukis puisi. Sebab di sana ada spektrum cinta. Membuat rindu seteduh biru lautan yang anggun menyusun ombak gemuruh. Membuat kecemasan membias ungu seperti langit malam menunggu bintangbintang berlabuh.
Membuat harapan secerah mentari di jendela subuh. Yang membuat merah wajah kita, setiap kali tak dapat menahan dahsyatnya ledakan jantung. Dan seikat pelangi mencercahkan seluruh warna dalam satu goresan senyum.
Bulu matamu yang lepas, biar kujadikan kuas, hanya agar semua terlukis seindah rindu padamu. Kutahu tanganku tak mampu menoreh warna selembut tatapanmu, menggoreskan kata selembut ucapan mu. Tidak juga mataku dan tidak juga mulutku.

Bidadari Senja

Gerimis turun merajut senja. Bias mentari ditenun jadi seikat pe langi. Engkau menuruni lembah hatiku. O, cantik nian pemandangan ini. Membuatku selalu gandrung hati. Bersama sejuknya angin senandungkan lagu — cinta yang terakhir, senada jantung ku irama yang mengalir.
Kau suguhkan secangkir teh melati, aroma kenangan, memaknai setiap derap perjalanan. Halaman rumah adalah ketentraman tiada tara. Tempat jejakjejak kaki tertanam dan tumbuh menjelma bunga ilalang, menghiasi perjalanan dan kenangan. Kutatap relung matamu tanpa akhir.
Bidadari senja. Kau selalu membuatku yakin. Cinta adalah bukti, bukan statistika. Cinta adalah pasti, bukan probabilitas. Dan kau, kalimat terindah dalam definisi cinta yang dibuat Tuhan untukku. Kau keindahan tak tergantikan, di antara langit dan bumi. Kau kalimat syukurku kepadaNya.

Kupersembahkan Padamu

Kupersembahkan padamu sekuntum ciuman segar
dalam buket bunga kesukaanmu: aster, krisan dan sejumlah mawar
sebuah puisi kusematkan dalam sebuah lembar
pagi terasa spesial
kurasakan jendela hati terbuka lebar.
Seperti kau memahami bait puisi
ia bukan sembarang bahasa – tetapi sebuah jiwa
puisi tidak disusun dari kata hanya kata
puisi yang membangun kata demi kata dan
menuntaskannya sebagai doa indah.
Seperti aku tenggelam di matamu
seluruh hatiku sibuk mengeja pustaka cinta
pun mulutku tak sanggup bicara
sedangkan tanganku diam-diam sibuk meremas kata
yang kadang menyelinap di jemarimu.
Puisi mengembara perjalanan tersembunyi
melewati samudera di balik tatapanmu
bait-baitnya terurai dalam tiap derai ombak
menciumi pantai-pantai semampai di lekuk tubuhmu
lihatlah jejak kakiku, selalu hanyut bersamamu.
Seperti kau memahami bait puisi
ia ada dalam dirimu, dirimu ada di dalamnya
sebab kerangka puisi tersusun dari tulang-tulangku
dan kau bagian tak terpisahkan
dari struktur tulang-tulang itu.

Menjadi Embun di Sudut Matamu

Malam di sisimu
terjaga dengan ciuman semerah saga
seolah mimpi baru dimulai
mentari bergelayut di dedaunan
kamu bergelayut di dada
menyeduhkan dekap kehangatan
lihatlah, embun di lengkung kelopak mawar
berkilau menjelma bianglala.
Secercah pagi
kuyakinkan padamu dalam bingkai jendela
seberkas sinar kubukakan untukmu
langit menghamparkan lembaran biru di kakimu
padang sajadah, tempat doadoa ditanam diranumkan
tempat langkah kita tumbuh menjadi ilalang cahaya
bunganya bertaburan memenuhi semesta.
Lihatlah
burungburung berterbangan itu
ramai berebut cahaya
bukankah nyanyiannya senantiasa kita dengar
di saat fajar?

Jendela Laut

Dengarlah gejolak ombak
yang berderak di
jendela.
Kupersembahkan untukmu
sebuah laut
bergemuruh mentransmisi debur jantungku
buihnya tak habishabis
membisik namamu.
Jendela adalah perahu
tempat kita berangkat mengarungi rindu.
Kita bercinta sepanjang pelayaran
dalam alunan gelombang bak ayunan di taman
pulaupulau elok, pantaipantai indah
tercipta di sekeliling kita.

Juli di Rambutmu

Tiada kabut musim kemarau yang menyelimuti alis pagimu. Juli di rambutmu masih basah, masih menyimpan tetes dan rerum putan yang ditinggalkan hujan. Dan setiap kutatap matamu lewat panorama di jendela, aku menemukan lembah nan hijau, puspa warna, kicau prenjak menginjak tutstuts piano di pucukpucuk cemara, dan luruh gerimis. Kulihat seikat pelangi tumbuh di bola matamu.
Dan hujan
menyembunyikan
semua jejak.
Kuberteduh menatapmu
memperhatikan bulir hujan
menetes ke dalam
puisi.
Aku
terhanyut
bersama kesunyian
yang diselundupkan hujan
yang dibiarkan mengambang
dalam genangan
ilusi.
Dan hujan meninggalkan
hening
semua denting. Bening matamu selalu kuingat
ia adalah kolam sajak
seluruh kata yang menyembul
dalam bahasa hatiku.

Setangkai Purnama Pengganti Mawar

Ketika subuh mengembun
di atas kuntum
Zayyin, kulihat bulan
di atas halaman.
Kupetik untukmu pengganti mawar
yang pagi ini belumlah mekar.
Untukmu setangkai purnama. Sebuah damba
menemukan wajahmu tersenyum ketika ku terbangun
serasa mimpi indah baru berlangsung.
Lalu kulihat bulan bercakap padamu
ingin menghuni matamu
di mana tatapan cintamu, bercahaya
indah sekali.

Subuh di Stasiun Tugu

Di stasiun ini
dinding-dindingnya ditumbuhi lukisan
perjalanan, jarak dan airmata
dipahat waktu hingga lumut membatu
samar alunan gending menyihirku hening
kesunyian tugu, lampu-lampu membeku
jerit kereta yang menjauh
menyisakan gemuruh
hati menyebut namamu.
Di stasiun ini
dinding-dindingnya ditumbuhi bunga
kenangan demi kenangan tergambar
debar jantung yang menggetarkan
lalu lampulampu jalanan memudar
tinggal pendar tetes airmatamu
menerangi hari
seperti pagi menitipkan embun
pada rel
peta perjalanan ke hatimu.

Sabtu, 28 Mei 2011

Pelangi Senja Untuk Sahabatku

Aku bukan air yang bisa menyirami api kemarahanmu
Aku bukan udara yang bisa membuatmu terus bernafas
Apalagi cahaya yang bisa menyinarimu di setiap gelap
Aku hanya sahabatmu…
Aku bukan batu yang tak merasakan sakit jika kau pukul
Aku bukan pena yang selalu mengikuti arahmu menulis
Apalagi indahnya nada yang membuatmu tenang
Aku hanya saudaramu…
Aku bukan keras, aku bukan lembek, hanya mencoba tegas
Aku bukan benci, aku bukan dendam, hanya mencoba bicara
Aku hanya manusia biasa…
Aku selalu mencoba ntuk menjadi Air
Selalu mencoba untuk menjadi udara
dan terus mencoba menjadi cahaya
Tapi saat aku lelah mencoba, Kuatkan aku…
Agar Kita Tetap Terkuatkan…
Agar kita tetap menjadi perisai untuk mereka yang ingin menghancurkan kita
Agar kita tetap menjadi bara yang bisa membakar mereka yang ingin memecahkan kita
Sahabatku..Saudaraku…
Redakanlah Api marahmu, dan kuhilangkan sakit di hatikuku
Kita tatap kembali mentari yang bersiap menerangi..dan menjemput keindahan pelangi senja… Bersama .. !!

Kamis, 19 Mei 2011

Kepada Kau Yang Tercinta

Kepada kau yang tetap tercantik
Tahu kah kau kau tetap menarik
Dengan sikap dan tawa mu yang memang unik
Selalu membuat ku menjadi tertarik
Kepada kau yang tercinta
aku selalu memberi sebuah rasa
Yang tak akan ku berikan sebuh Noda
Dalam cerita kita yang sangat mempesona
Kepada Kau yang Tersayang
tahu kah akau wajah mu selalu terbayang
Disetiap hariku tak akan pernah hilang
dan cintamu membuatku selalu melayang
Kepada kau yang termanis
ada dan menjadi kisah yang terlukis
hidup akan selalu bahagia dan tak akan miris
Dan akan kuberikan cinta tak pernah terkikis
kepada Kau yang Terkasih
ku terbuai dengan sifat mu yang welas asih
ku tahu hati mu memang suci bersih
Rasa cinta ini akan ku jaga terimakasih.

Luka Ku

Dirimu…
Telah berlalu, dan pergi…
benar…
kau telah pergi…
menyisakan serpihan perih…
kau…
datang, saat ku rapuh…
hadirmu adalah anugerah…
aku, benar2 mencintaimu…
namun, cinta palsu, kau tipu aku…
hening…
ku menangis…
ku tak sanggup…
perih, sakit, ku terluka…
sungguh…..
aku sakit…sakit…
tak berhargakah aku untukmu…
tak berartikah aku di hidupmu…
begitu mudah, kau hempaskan aku…
begitu mudah, kau pudarkan harapku…
begitu tak pentingkah aku…untukmu…
cintaku, msh bertahan…
tak bisa qu hapus sosokmu dalam relungku…
msh tersimpan, kngn indah ku lalui denganmu…
msh ku ingat, rsa teduh ku dalam ksh sygmu…
entah…
sampai kpan ku begini…
ku simpan cinta, yg hnya akan sia-sia..
cintaku tak kan usang, hnya drimu…
mungkin aku bdoh…
tapi, ini sulit bagi ku…
cinta…benci…
mana yg aku pilih…????????
seberapa pun kau sakiti aku…
kau, yg pertama, berrti di hidupku…

Jatuh Cinta Sekali Lagi

Sekali lagi…
Aku jatuh cinta pada ada mu
Bercampur di setiap rasa indah di hati
Mana bisa aku menyesali nya
Sedang senyum ku selalu terkait akan mu
Aku tidak bisa memilih untuk patah hati
Dan tenggelam dalam rasa pupus ku
Mengurung pada kecewa yang tak ku punya
Pilihan ku hanya tersenyum tiap ku tatap
Segala cinta yang sudah ku patri
Menjadi ukiran tak kalah indah dengan
perasaan mereka yang sedang asyik masyuk berdua
Masih pada pagi ku
Kamu tetap bagai embun yang selalu segar
menyentuh ingatan ku
Masih pada malam ku
Kamu tetap bagai bintang yang selalu indah
meramaikan sisi sepi ku
Dan hanya aku
Yang dapat mengerti arti anugerah Nya
Hingga mampu ku lewati
dengan senyum yang makin mengindahkan makna mu
Tentang indah, senyum dan cinta
Ku temui saat aku menyimpul nama mu
diantara curahan hati
pada Kekasih hati ku yang sesungguhnya
Terima kasih Tuhan, atas rasa ini…

Mencoba Menikmati Rasa




Seperti air yang menghapus jejakmu
Melewati seluruh relung kalbu
Akan bayangan semu dirimu
dalam kisah kita yang kelabu
Tidak akan ku coba melupakanmu
Dalam setiap napas jiwaku
Semua itu hanya masalah waktu
Biarkan hati kita menunggu
Kisah kali ini sangat indah
Walau langkah kita tak terarah
Mencoba menikmati rasa
Melewati satu jiwa yang terbagi tiga
“I hate to wake you up to say goodbye…”

Senin, 16 Mei 2011

Mangapa

Sejak ku mengenali dirimu,
aku mengerti
perasaan kasih..
perasaan cinta..
dan perasaan rindu..
Sejak itu juga …
Diri ini mengenali erti sebuah kerinduan …
Begitu derita …..begitu menyiksakan. ..kerna …
Rindu ini tiada penghujungnya. …
Mengapa…?Mengapa …
Kau tidak pernah memahami…Mengapa …
Kau tidak pernah hadir mengubati ….
Merawat dan menyembuhkan luka ini yang semakin parah…
Gembirakah kau bila …
Saban waktu diri ini menagih cintamu…
Apakah benar tiada ruang dihatimu utkku…
Perlukah aku sebegini selamanya… .?
Kini kuketahui…
Hadirmu yang seketika kerna dia…
Kerna dia tak merestui segalanya …
Kerna dia punya calon buatmu…
Namun tahukah kau…
Betapa kejamnya dirimu…
Buat aku tertanya…ttg hadirmu …ttg kepergianmu. ..
Masihkah kau ingat bait2 ini…
Bait2 yang sering kau perdengarkan padaku…
Bait2 yang kini ingin kuperdengarkan padamu ….
Tapi bagaimana… .
‘Berikanlah jawapan huraikanlah simpulan ..
Biar tenang hatiku setelah kasih lama berlalu..
Rindu-rindu serindu rindunya …
Tapi engkau tak mengerti….
Pilu …pilu sepilu pilunya ….tp engkau x peduli ..
Mahu semahu mahunya ..namun
Apa daya org tak sudi…
Itulah bait2 yang selalu kau
perdengarkan padaku suatu ketika dulu…
Saat diawal perkenalan kita …

Karna Cinta

Jatuh cinta membuat aku
Tak lagi mengenal diri sendiri…
Keegoisan kuartikan atas nama cinta,
Kerinduan kuartikan atas nama cinta,
Tapi apa….?
Arti cinta yang sesungguhnya. …!!!!
Apa cinta itu hidup
Cinta itu bernapas
Cinta itu bergerak
Cinta itu punya perasaan,
Entahlah aku pun tak tau…!!!
Yang ku tau,
Aku mengagumi cinta…
Aku menghargai cinta..
Aku menyembah cinta…
Karna cinta ku relakan segalanya
Karna cinta ku korbankan kebahagian
Karna cinta ku persembahkan jiwa raga…

Rindu Ini Hanya Untukmu

Ku menapaki rerumputan hijau
Yang melambai dielus angin
Ku berjalan lurus kedepan
Menunggu datangnya rintangan
Yang akan kuhadapi
Sendirian tanpa dirinya.
Dulu…
Kau setia merangkul pundakku
Membantuku menghadapi semua
Liku terjang dunia ini.
Kini…
Ku hanya bisa menunggumu
Menanti dirimu
Yang dulu
Merangkul pundakku lagi.
Kini…
Biarkanlah aku duduk di kesuraman
Biarkanlah rintihan ini mengalir bersama air mata
Biarkanlah hati ini menjerit sekuatnya
Hanya karena diri engkau
Hanya engkau yang kurindukan.
Rindu ini hanya untukmu…
Ku sampaikan rindu ini
Lewat pena yang menari
Kata-kata yang dirangkai
Hingga membentu puisi
Hanya untuk dirimu.

“percaya denganku”

Saat dirimu hadir rembulan yang redup seakan bersinar kembali, ohh betapa cantiknya wajah-mu yang di terpa sinar rembulan,mungkin aku tak setampan Romeo tapi aku bisa jadikan-mu juliet.
Ingatlah satu kata dariku percaya denganku,semua orang juga tau bahwa kau tercipta untukku, lautan Hindia akan ku seberangi, perang Vietnam akan kujabani,mafia Italia akan kutantangi, Asal jangan nuklir Amerika kesini.
Aku selalu berdoa suatu saat nanti apa yg kurasakan sama seperti yg kamu Rasakan juga, tapi kalau itu terjadi pasti itu hanya bunga mimpi

Setangkai Purnama Pengganti Mawar

Ketika subuh mengembun
di atas kuntum
Zayyin, kulihat bulan
di atas halaman.
Kupetik untukmu pengganti mawar
yang pagi ini belumlah mekar.
Untukmu setangkai purnama. Sebuah damba
menemukan wajahmu tersenyum ketika ku terbangun
serasa mimpi indah baru berlangsung.
Lalu kulihat bulan bercakap padamu
ingin menghuni matamu
di mana tatapan cintamu, bercahaya
indah sekali.

Penantian ku tlah usai

Penantianku telah usai……………
Atas hatimu , hatiku , dan cinta kita
berahir dengan kecewa….!!!!
Maafkan aku karna aku
tak bisa melanjutkan cinta ini……
aku yakin kamu tau alasanku,
kenapa aku pergi dari hidupmu…..
aku tak sanggup lagi dengan semua ini…..
maafkan aku ….!!!!
karna aku tlah berpaling pada insan
yang mampu menopangku…..
mampu menuntun jalanku….
mengisi hatiku…..
hingga aku bisa melupakanmu…
WALAUPUN KAU TERINDAH DI HATIKU….
TAPI KAU BUKAN YANG TERBAIK UNTUKKU…

Juli di Rambutmu

Tiada kabut musim kemarau yang menyelimuti alis pagimu. Juli di rambutmu masih basah, masih menyimpan tetes dan rerum putan yang ditinggalkan hujan. Dan setiap kutatap matamu lewat panorama di jendela, aku menemukan lembah nan hijau, puspa warna, kicau prenjak menginjak tutstuts piano di pucukpucuk cemara, dan luruh gerimis. Kulihat seikat pelangi tumbuh di bola matamu.
Dan hujan
menyembunyikan
semua jejak.
Kuberteduh menatapmu
memperhatikan bulir hujan
menetes ke dalam
puisi.
Aku
terhanyut
bersama kesunyian
yang diselundupkan hujan
yang dibiarkan mengambang
dalam genangan
ilusi.
Dan hujan meninggalkan
hening
semua denting. Bening matamu selalu kuingat
ia adalah kolam sajak
seluruh kata yang menyembul
dalam bahasa hatiku.

Subuh di Stasiun Tugu

Di stasiun ini
dinding-dindingnya ditumbuhi lukisan
perjalanan, jarak dan airmata
dipahat waktu hingga lumut membatu
samar alunan gending menyihirku hening
kesunyian tugu, lampu-lampu membeku
jerit kereta yang menjauh
menyisakan gemuruh
hati menyebut namamu.
Di stasiun ini
dinding-dindingnya ditumbuhi bunga
kenangan demi kenangan tergambar
debar jantung yang menggetarkan
lalu lampulampu jalanan memudar
tinggal pendar tetes airmatamu
menerangi hari
seperti pagi menitipkan embun
pada rel
peta perjalanan ke hatimu.