Sabtu, 28 Mei 2011

Pelangi Senja Untuk Sahabatku

Aku bukan air yang bisa menyirami api kemarahanmu
Aku bukan udara yang bisa membuatmu terus bernafas
Apalagi cahaya yang bisa menyinarimu di setiap gelap
Aku hanya sahabatmu…
Aku bukan batu yang tak merasakan sakit jika kau pukul
Aku bukan pena yang selalu mengikuti arahmu menulis
Apalagi indahnya nada yang membuatmu tenang
Aku hanya saudaramu…
Aku bukan keras, aku bukan lembek, hanya mencoba tegas
Aku bukan benci, aku bukan dendam, hanya mencoba bicara
Aku hanya manusia biasa…
Aku selalu mencoba ntuk menjadi Air
Selalu mencoba untuk menjadi udara
dan terus mencoba menjadi cahaya
Tapi saat aku lelah mencoba, Kuatkan aku…
Agar Kita Tetap Terkuatkan…
Agar kita tetap menjadi perisai untuk mereka yang ingin menghancurkan kita
Agar kita tetap menjadi bara yang bisa membakar mereka yang ingin memecahkan kita
Sahabatku..Saudaraku…
Redakanlah Api marahmu, dan kuhilangkan sakit di hatikuku
Kita tatap kembali mentari yang bersiap menerangi..dan menjemput keindahan pelangi senja… Bersama .. !!

Kamis, 19 Mei 2011

Kepada Kau Yang Tercinta

Kepada kau yang tetap tercantik
Tahu kah kau kau tetap menarik
Dengan sikap dan tawa mu yang memang unik
Selalu membuat ku menjadi tertarik
Kepada kau yang tercinta
aku selalu memberi sebuah rasa
Yang tak akan ku berikan sebuh Noda
Dalam cerita kita yang sangat mempesona
Kepada Kau yang Tersayang
tahu kah akau wajah mu selalu terbayang
Disetiap hariku tak akan pernah hilang
dan cintamu membuatku selalu melayang
Kepada kau yang termanis
ada dan menjadi kisah yang terlukis
hidup akan selalu bahagia dan tak akan miris
Dan akan kuberikan cinta tak pernah terkikis
kepada Kau yang Terkasih
ku terbuai dengan sifat mu yang welas asih
ku tahu hati mu memang suci bersih
Rasa cinta ini akan ku jaga terimakasih.

Luka Ku

Dirimu…
Telah berlalu, dan pergi…
benar…
kau telah pergi…
menyisakan serpihan perih…
kau…
datang, saat ku rapuh…
hadirmu adalah anugerah…
aku, benar2 mencintaimu…
namun, cinta palsu, kau tipu aku…
hening…
ku menangis…
ku tak sanggup…
perih, sakit, ku terluka…
sungguh…..
aku sakit…sakit…
tak berhargakah aku untukmu…
tak berartikah aku di hidupmu…
begitu mudah, kau hempaskan aku…
begitu mudah, kau pudarkan harapku…
begitu tak pentingkah aku…untukmu…
cintaku, msh bertahan…
tak bisa qu hapus sosokmu dalam relungku…
msh tersimpan, kngn indah ku lalui denganmu…
msh ku ingat, rsa teduh ku dalam ksh sygmu…
entah…
sampai kpan ku begini…
ku simpan cinta, yg hnya akan sia-sia..
cintaku tak kan usang, hnya drimu…
mungkin aku bdoh…
tapi, ini sulit bagi ku…
cinta…benci…
mana yg aku pilih…????????
seberapa pun kau sakiti aku…
kau, yg pertama, berrti di hidupku…

Jatuh Cinta Sekali Lagi

Sekali lagi…
Aku jatuh cinta pada ada mu
Bercampur di setiap rasa indah di hati
Mana bisa aku menyesali nya
Sedang senyum ku selalu terkait akan mu
Aku tidak bisa memilih untuk patah hati
Dan tenggelam dalam rasa pupus ku
Mengurung pada kecewa yang tak ku punya
Pilihan ku hanya tersenyum tiap ku tatap
Segala cinta yang sudah ku patri
Menjadi ukiran tak kalah indah dengan
perasaan mereka yang sedang asyik masyuk berdua
Masih pada pagi ku
Kamu tetap bagai embun yang selalu segar
menyentuh ingatan ku
Masih pada malam ku
Kamu tetap bagai bintang yang selalu indah
meramaikan sisi sepi ku
Dan hanya aku
Yang dapat mengerti arti anugerah Nya
Hingga mampu ku lewati
dengan senyum yang makin mengindahkan makna mu
Tentang indah, senyum dan cinta
Ku temui saat aku menyimpul nama mu
diantara curahan hati
pada Kekasih hati ku yang sesungguhnya
Terima kasih Tuhan, atas rasa ini…

Mencoba Menikmati Rasa




Seperti air yang menghapus jejakmu
Melewati seluruh relung kalbu
Akan bayangan semu dirimu
dalam kisah kita yang kelabu
Tidak akan ku coba melupakanmu
Dalam setiap napas jiwaku
Semua itu hanya masalah waktu
Biarkan hati kita menunggu
Kisah kali ini sangat indah
Walau langkah kita tak terarah
Mencoba menikmati rasa
Melewati satu jiwa yang terbagi tiga
“I hate to wake you up to say goodbye…”

Senin, 16 Mei 2011

Mangapa

Sejak ku mengenali dirimu,
aku mengerti
perasaan kasih..
perasaan cinta..
dan perasaan rindu..
Sejak itu juga …
Diri ini mengenali erti sebuah kerinduan …
Begitu derita …..begitu menyiksakan. ..kerna …
Rindu ini tiada penghujungnya. …
Mengapa…?Mengapa …
Kau tidak pernah memahami…Mengapa …
Kau tidak pernah hadir mengubati ….
Merawat dan menyembuhkan luka ini yang semakin parah…
Gembirakah kau bila …
Saban waktu diri ini menagih cintamu…
Apakah benar tiada ruang dihatimu utkku…
Perlukah aku sebegini selamanya… .?
Kini kuketahui…
Hadirmu yang seketika kerna dia…
Kerna dia tak merestui segalanya …
Kerna dia punya calon buatmu…
Namun tahukah kau…
Betapa kejamnya dirimu…
Buat aku tertanya…ttg hadirmu …ttg kepergianmu. ..
Masihkah kau ingat bait2 ini…
Bait2 yang sering kau perdengarkan padaku…
Bait2 yang kini ingin kuperdengarkan padamu ….
Tapi bagaimana… .
‘Berikanlah jawapan huraikanlah simpulan ..
Biar tenang hatiku setelah kasih lama berlalu..
Rindu-rindu serindu rindunya …
Tapi engkau tak mengerti….
Pilu …pilu sepilu pilunya ….tp engkau x peduli ..
Mahu semahu mahunya ..namun
Apa daya org tak sudi…
Itulah bait2 yang selalu kau
perdengarkan padaku suatu ketika dulu…
Saat diawal perkenalan kita …

Karna Cinta

Jatuh cinta membuat aku
Tak lagi mengenal diri sendiri…
Keegoisan kuartikan atas nama cinta,
Kerinduan kuartikan atas nama cinta,
Tapi apa….?
Arti cinta yang sesungguhnya. …!!!!
Apa cinta itu hidup
Cinta itu bernapas
Cinta itu bergerak
Cinta itu punya perasaan,
Entahlah aku pun tak tau…!!!
Yang ku tau,
Aku mengagumi cinta…
Aku menghargai cinta..
Aku menyembah cinta…
Karna cinta ku relakan segalanya
Karna cinta ku korbankan kebahagian
Karna cinta ku persembahkan jiwa raga…

Rindu Ini Hanya Untukmu

Ku menapaki rerumputan hijau
Yang melambai dielus angin
Ku berjalan lurus kedepan
Menunggu datangnya rintangan
Yang akan kuhadapi
Sendirian tanpa dirinya.
Dulu…
Kau setia merangkul pundakku
Membantuku menghadapi semua
Liku terjang dunia ini.
Kini…
Ku hanya bisa menunggumu
Menanti dirimu
Yang dulu
Merangkul pundakku lagi.
Kini…
Biarkanlah aku duduk di kesuraman
Biarkanlah rintihan ini mengalir bersama air mata
Biarkanlah hati ini menjerit sekuatnya
Hanya karena diri engkau
Hanya engkau yang kurindukan.
Rindu ini hanya untukmu…
Ku sampaikan rindu ini
Lewat pena yang menari
Kata-kata yang dirangkai
Hingga membentu puisi
Hanya untuk dirimu.

“percaya denganku”

Saat dirimu hadir rembulan yang redup seakan bersinar kembali, ohh betapa cantiknya wajah-mu yang di terpa sinar rembulan,mungkin aku tak setampan Romeo tapi aku bisa jadikan-mu juliet.
Ingatlah satu kata dariku percaya denganku,semua orang juga tau bahwa kau tercipta untukku, lautan Hindia akan ku seberangi, perang Vietnam akan kujabani,mafia Italia akan kutantangi, Asal jangan nuklir Amerika kesini.
Aku selalu berdoa suatu saat nanti apa yg kurasakan sama seperti yg kamu Rasakan juga, tapi kalau itu terjadi pasti itu hanya bunga mimpi

Setangkai Purnama Pengganti Mawar

Ketika subuh mengembun
di atas kuntum
Zayyin, kulihat bulan
di atas halaman.
Kupetik untukmu pengganti mawar
yang pagi ini belumlah mekar.
Untukmu setangkai purnama. Sebuah damba
menemukan wajahmu tersenyum ketika ku terbangun
serasa mimpi indah baru berlangsung.
Lalu kulihat bulan bercakap padamu
ingin menghuni matamu
di mana tatapan cintamu, bercahaya
indah sekali.

Penantian ku tlah usai

Penantianku telah usai……………
Atas hatimu , hatiku , dan cinta kita
berahir dengan kecewa….!!!!
Maafkan aku karna aku
tak bisa melanjutkan cinta ini……
aku yakin kamu tau alasanku,
kenapa aku pergi dari hidupmu…..
aku tak sanggup lagi dengan semua ini…..
maafkan aku ….!!!!
karna aku tlah berpaling pada insan
yang mampu menopangku…..
mampu menuntun jalanku….
mengisi hatiku…..
hingga aku bisa melupakanmu…
WALAUPUN KAU TERINDAH DI HATIKU….
TAPI KAU BUKAN YANG TERBAIK UNTUKKU…

Juli di Rambutmu

Tiada kabut musim kemarau yang menyelimuti alis pagimu. Juli di rambutmu masih basah, masih menyimpan tetes dan rerum putan yang ditinggalkan hujan. Dan setiap kutatap matamu lewat panorama di jendela, aku menemukan lembah nan hijau, puspa warna, kicau prenjak menginjak tutstuts piano di pucukpucuk cemara, dan luruh gerimis. Kulihat seikat pelangi tumbuh di bola matamu.
Dan hujan
menyembunyikan
semua jejak.
Kuberteduh menatapmu
memperhatikan bulir hujan
menetes ke dalam
puisi.
Aku
terhanyut
bersama kesunyian
yang diselundupkan hujan
yang dibiarkan mengambang
dalam genangan
ilusi.
Dan hujan meninggalkan
hening
semua denting. Bening matamu selalu kuingat
ia adalah kolam sajak
seluruh kata yang menyembul
dalam bahasa hatiku.

Subuh di Stasiun Tugu

Di stasiun ini
dinding-dindingnya ditumbuhi lukisan
perjalanan, jarak dan airmata
dipahat waktu hingga lumut membatu
samar alunan gending menyihirku hening
kesunyian tugu, lampu-lampu membeku
jerit kereta yang menjauh
menyisakan gemuruh
hati menyebut namamu.
Di stasiun ini
dinding-dindingnya ditumbuhi bunga
kenangan demi kenangan tergambar
debar jantung yang menggetarkan
lalu lampulampu jalanan memudar
tinggal pendar tetes airmatamu
menerangi hari
seperti pagi menitipkan embun
pada rel
peta perjalanan ke hatimu.

Lukisan Cinta pada Bintang

Di kanvas ini aku mengembara: langit tanpa tepi
kulukiskan bintang-bintang, bertaburlah sinarnya mengisi semesta
setiap bintang adalah nyala yang terus mengembara
seperti cinta tak mengenal padam, selalu gairah selalu membara.
Tatapanmu indah dalam hening: malam sebening telaga
senantiasa berseri, mata baiduri yang kutatap secara sempurna
ada jejak bintang di ekor matamu, meteor-meteor terjun ke hatiku
di bawah hujan cahaya, kuhabiskan malam bersamamu.
Kamulah bintang di hatiku paling terang
makanya galaksi indah tanpa lelah kukarang
hatimu horison segala pengembaraanku menepi segalanya sampai.
Bukankah cinta itu ledakan besar
yang mengawali ritus kebersamaan kita, memancar
ke penjuru semesta. Memancar sepanjang masa.

Kata Pengantar Sebelum Tidur

Aku tak bisa menyusun kata
penutup yang indah
untuk mengakhiri percakapan
hanya bisa kutatap matamu
sampai embun.
Bahkan bintang-bintang telah
bergugur
tetapi aku enggan tidur
sibuk menganyam bait demi bait kasih di rambutmu
seribu musim merajut singgasana
di atas kelambu
bukankah malam adalah istana
tempat paling megah
di atas bumi
engkau dan aku selalu bersanding
berbagi cerita berbagi puisi
berbagi mimpi
menciptakan pagi.

Tak Takut Kehilangan

Tak takut aku kehilangan indahnya mentari pagi, embun yang bersujud di sudut dedaunan, kupu-kupu bercumbu di atas bunga, ceracau prenjak di seberang jendela, mungkin gerimis dan pelangi, atau selendang tipis kabut yang berlapis-lapis di lekuk perbukitan, tempatku menulis sajak dan impian.
Tak takut aku kehilangan pesona senja, kilau emas padang ilalang, angin berhembus sepoi-sepoi menyelisir rambutmu, dan burung-burung kembali ke sarang dalam barisan panjang, kehangatan cinta, seperti barisan pengaduanku ketika pulang ke hatimu, menyelesaikan setiap sajak dan persoalan.
Bagaimana mungkin aku kehilangan, padahal kau selalu di sisiku, kutemukan segalanya menjadi lebih indah, segala sajak jadi lengkap. Makanya aku tak takut kehilangan kerling bintang di malam hari, musik jangkerik dan serangga malam, lampu-lampu berpendaran bagai untaian manikam, atau rembulan yang suka menyelinap di antara sajak dan rayuan.

Bulan Berayun di Ranting Ketapang

Bulan berayun di ranting ketapang
musik sunyi bersahutan di balik bebatuan
cahaya berjatuhan seperti gerimis di celahcelah dedaunan
membasuh separuh wajahmu.
Kupandang siluet matamu, hidungmu, bibirmu, indahmu
ketika ku mendekat yang kausisakan tinggal selengkung senyum
segera saja kudaratkan cium
dan bulan menutupi peristiwa itu
dengan cahaya ranum.
Senyum tipismu seolah angin menyentuh dedaunan
membuatku hanyut dalam ombak rerumputan
hanya dapat kuikuti getarannya
sebagai sebuah tarian.
Lalu kau memandangku
seperti perahu yang membawaku
ke dalam
hatimu.

Matahari Cinta untukmu

Malam ini kubangun mimpi
berharap besok menjadi matahari
yang terjaga di jendela
membakar segala kelam dan dinginnya malam
lalu sunyi menjadi reruntuhan purba
sebab nyanyian pagi bersamamu, senandung lautan itu
telah mengubah peradaban cintaku.
Pagi ini kubangun dari mimpi
O, perempuan yang menggenggam kelopak bunga
yang terjaga di jendela hatiku
yang merebahkan tubuhnya dan kukecup wangi keningnya
bukankah kautemukan bahwa setiap pagi
pada dekapan di dada
selalu ada matahari yang membara untukmu.

Sketsa Taman di Purnama Malam

Lalu di sebuah taman
langit mendekat bersahabat
menyuguhkan teh hangat dengan sedikit uap
perjalanan panjang pun serasa singkat
kita bersulang mengubah malam pekat
jadi upacara persembahan
rembulan perak
untukmu.
Di padang ilalang
bulan ini kujerat dengan sajak
kuikat di pohon cempedak
agar kelam tak membawanya lenyap
ke dalam gelap.
Terasa di wajahmu getar sumringah
arus darah mengalirkan hemoglobin cinta
percakapan apakah mengalir dalam terang rembulan
tatap teduhmu tak pernah tuntas aku tafsirkan.

Ketika Memandangmu

Aku sedang memandangmu
di bawah bulan setengah lingkaran
membaca selaksa kata di matamu
menafsirkan sirat cinta.
Maka ketika kau memandangku
aku tahu, kau bulan yang jatuh di wajahku
kau yang selalu di wajahku
menuliskan pendarpendar cahaya
petunjuk bagi langkahku
menelusuri jalan setapak di hatimu
langit yang selalu membukakan pintu
untuk pulang kepakkepak sayapku.
Di bawah bulan yang mengambang
di pematang alis matamu
ribuan kata tertutup embun dan kulihat wajahmu
merunduk menggenggam bulir rindu.....
 by:

Minggu, 15 Mei 2011

KETULUSANKU

Aku menyayangimu dg hati
Tulus....
Ikhlas......
Karena kamu
Tlah mampu menembus ruang hatiku
Menebarkan berjuta keindahan di sana

Mencintaimu dg tulus
Tlah mampu menghidupkan hatiku
Mampu menutup rapat kembali
Lubang2 d hati ini
Yang tertusuk duri2 cemburu yang amat pilu

Mencintaimu dg tulus
Mampu menampik setiap amarah yg hadir
Atas sgala kekhilafanmu
Karena ku tahu.....
Kau takan mampu menyakitiku

Mencintaimu dg tulus
Berhasil meniadakan rasa kecewa
Atas sgala pinta yg berhuja
Karena ku sadari
Kau tlah berusaha tuk memenuhi apa yg ku pinta

Begitulah aku mencintaimu
Menerima dg hati dan jiwa yg rela
Atas sgala keindahan...
Kebahagiaan....
Dan kepedihan.....
 .
by: cty

Jumat, 13 Mei 2011

CURAHANKU

Jikalau mencintaimu adlh sebuah kebodohan
Ya,Ku akui,aku memang bodoh
Namun aku tdk akan pnh menyalahkan siapapun
Termasuk diri dan hati ini
Yang benar2 merasakan ada cinta dan sayang untk mu

Entah kau ketahui atau tidak,
Aku disini selalu menjaga setiaku untkmu
Karena sosokmu,tlah menetap dlm jiwaku
Dan telah merasuk dlm hidupku

Aku memang tak tau apa yg kau pikir tentangku
Atas sikap dan perkataan2ku selama ini
Yang mungkin kan menjadi pertimbangan bagimu untk mau mjd imamku

Akupun sadar....
Siapakah diri ini
Akupun tau....
Siapakah aku

Ku hanya bisa....
Melakukan apa yg bs ku lakukan untkmu
Memberikan yg bs ku berikan untkmu

Ku akui,aku memang bukan yg terbaik
Meski aku selalu mencoba untk mjd yg terbaik untkmu
Aku sadar akan ketidak mampuanku

Aku bukanlah orang yang mudah untuk menumbuhkan dan mematikan rasa d dlm hatiku

Biarkanlah rasa ini untuk tetap ada d hati inì


by: ctya

Curhat Nadia

Cerpen, cinta
.
.
.
Bel istirahat berdering, aku pun mulai tertunduk dibangkuku dan banyak pertanyaan melayang dibenakku. aku bersama siapa ? aku pergi ke kantin dengan siapa ? memangnya yang menemaniku siapa ? apakah ada yang mau menemaniku ? .

TUHAN ! ingin rasanya aku mengeluarkan semua air mataku didepan seluruh murid di SMP ku itu . AKU SANGAT RINDU MEREKA TUHAAAAN !

Ingin rasanya aku memeluk mereka, mengenang setiap detik, setiap menit yang kita lalui pada saat itu, bernyanyi, berlarian bersama, saling contek mencontek pada saat ulangan. tapi kayaknya semua keinginan ku untuk bisa mengulang semua itu bakal MUSNAH :(


Tanpa disadari hari berganti hari aku lewati, beberapa bulan yang lalu aku pernah terkena demam RIO . ya seorang idola baru yang muncul dan sudah menjajal menjadi pemenang kedua kontes idola cilik. yah, setelah terkena demam itu tak ada satu haripun aku lewati tanpa bergunjing dan mendengarkan lagu tentang rio. dan sekarang mungkin sudah hampir beberapa bulan ini aku menduduki kelas 9, dimana saat saat bermainku, ngeceng siade, bernyanyi-nyanyi, dan hang out atau apalah itu harus ku hindari atau harus kukurangin jatah mainnya . dan aku sadar aku sangat rindu dengan DEMAM RIO yang dulu ku alami, rasanya ingin sekali aku bertatap muka dihadapannya dan berkata "kemana saja kau ? kenapa tidak pernah muncul di tv, penggemarmu pasti sangat merindukanmu ! " . tapi, aku adalah anak yang hanya punya nyali sekecil kelingking yang tak bisa melakukan apapun kecuali diam.

Beberapa bulan yang lalu juga aku pernah mengalami sebuah rasa yang mungkin pertama kali aku rasakan, entah hanya aku yang merasa atau mereka juga merasakannya .. sebuah kelas yang aku bilang kelas yang panas tapi terasa dingin, kelas yang berisik tapi membuat tenang, kelas yang jelek tapi membuat senang :))

Hahaha, aku mendapat teman disana. tuhan, kenapa aku bisa sesedih ini ? sedangkan semua temanku dikelas sedang asyik berfoto bersama :) aku sangat menghargai mereka, mereka mengajakku berfoto tapi entah kenapa mungkin otakku sedang dicuci atau di service aku hanya mejadi pemotret disana. haha, pekerjaan baru (lho ?) yaaah bisa dibilang aku senang di kelas 9 ini, lakilakinya bisa berbaur denganku, perempuan nya pun sangat baik padaku. jujur aku bisa menikmati yaah untunglah untuk belajar bersama, untuk bersiap menuju Ujian Nasional itu, dan sebagai teman yang asik diajak curhat.

Aku senang mereka bisa menerimaku dengan baik :)

Dan aku ingin mengatakan, Aku Rindu MARIO STEVANO :((

Walaupun aku tak pernah bisa bicara dengannya tapi ingin sekali rasanya melihat dia didepan wajahku lagi :) ah rioooo :))

Beberapa saat,

Tunjuk satu bintang

Dan raihlah, jangan kau berhenti

Dan menyerah

Saatnya kan tiba,

BINTANG pun bersinar

Saat impianku,

Jadi nyata .

Terdengar dering ringtone handphone ku

Tertulis dalam layar ' kaka 'telepon dari kaka ku, yah dia sudah berhasil membuyarkan semua lamunan dan semua anganku itu. aku pun menekan tombol hijau dan membuka  slidenya lalu menempelkannya di telingaku. "ya ?... ha ? yang benaaaar ??... tapi aku tidak bisa mengambilnya sekarang... aku pulang pukul 10.... yasudah jemput saja aku nanti... baiklah... daaaah kaka, terimakasih ya :) " . tuhan, aku sekarang dapat menjuarai lomba puisi yang aku harapkan itu , betapa bahagianya hatiku, aku harap orang tuaku bisa bangga mendapat berita bahagia ini. yasudahlaaah, aku harus bisa melupakan semua itu aku akan mencoba menjadi yang terbaik. saat pulang sekolah nanti kakaku akan menjemputku untuk mengambil piagam penghargaan dan juga hadiah atas kemenanganku dalam lomba puisi itu, dan aku bisa tebak dia pasti akan mengajakku karaoke bareng haha. aku sangat bangga mempunyai kaka seperhatian itu :)


Ingin rasanya aku memeluknya erat erat dan berkata "terimakasih karena kaka sudah perhatian padaku, disela waktu kaka yang tidak sedikit ada di kampus. kaka masih bisa memperhatikanku :)"

Yasudah, lupakan yang sudah lalu coba untuk bisa menghargai tapi don't stuck here

Isi Hati

Cerpen, Cinta
.
.
.

“ Hana, udah tau belum ? “ Gisela tiba – tiba menanyaiku.

“ tau apa ? “

“ si Orgi sama Jessy bener – bener udah putus ! “

“ Apa ?? “ aku kaget dan terdiam untuk sesaat. Putus ???, aku susah mempercayainya.

Memang bnar, mereka sering menjadi “ tontonan gratis “ tiap kali mereka beradu mulut. Itu bukan lagi hal baru bagiku. Tapi, putus ?? kenapa ??. Bukannya mereka saling menyayangi ? aku ndak ngerti apa yang mereka pikirin…..


“ Hana !! sst !! Hana !! “, Nila memanggilku pelan karena pak doni memperhatikanku.

Aku terbangun dari lamunanku. Duh…. Mereka yang putus, kok aku yang bingung??.

Tapi, tunggu… Benarkah mereka putus ?? 100% ?. Hal beginian sering terdengar olehku. Tapi toh akhirnya balikan lagi…. agh !! masa bodoh mikirin masalah mereka.

KRIIIIIING……KRIIIIIING……… Akhirnya bel pulang sekolah berdering. Entah mengapa rasanya hari ini, waktu berjalan cepat.

Oh !! itu…. Jessy, sedang duduk – dukuk di lobby depan sekolah. Dan Orgi ?? pulang sendiri ?? kok…..??, aku harus memastikan kebenarannya.

“ lhoo, Jessy ! kok nggak pulang bareng Orgi ? “ aku mendatanginya dan menyapanya seperti biasa. Jessy yang cuek menjawab, “ ndak lah ! toh aku udah putus sama temenmu itu ! “. Aku tidak kaget melihat sikapnya yang cuek, juga tak heran dengan ucapannya yang pedas. Karena, memang begitulah dia.

Yang aku herankan adalah Orgi. Bukankah dia sangat menyayangi Jessy ?? Bahkan, tiapkali mereka adu mulut, slalu Orgi yang minta maaf duluan. Ada apa sama Orgi ??.

Yang aku tahu sekarang, mereka bener – bener udah putus. Bahkan di sekolahpun, mereka enggan bertegur sapa.

Sesampainya di rumah, aku segera berbaring di atas ranjang. Selama perjalananku hingga sampai di rumah, yang aku pikirkan adalah perasaan Orgi. Orgi pasti sedih banget.

“ aku harus memastikan keadaannya ! “ batinku.

Akupun segera bangun dan meraih hapeku. Belum sempat aku mengetikkan sms, ada sms masuk,

“ Na, ntar sabtu ada waktu ??

Anak – anak mau ke SMP.

Kamu ikut gak ? “

Sms dari Orgi !! Sepertinya dia baik – baik saja…. Aku segera membalas smsnya,

“ aku gak pasti bisa ikut, Gi !

ntik ya, tak hubungin lagi. “

message send.

“ Oh ! yaudah ! Jangan lupa kabarin ya ! “, balasnya.

“ Oke…. “

Tak bisa kupungkiri, aku mengawatirkan dirinya… aku pun menambahkan isi smsku,

“ Oke…

Orgi … kamu gak kenapa – kenapa toh ? “

message send.

“ kenapa – kenapa apa ?

gak kenapa – kenapa kok.

Emang kenapa, Na ?? “

Sepertinya, Orgi tak paham maksud smsku. Aku jadi sungkan untuk menanyainya lebih lanjut.

“ Oh, ndak apa – apa kok, Gi…. “

Sms kita berhenti sampai di sini. Aku masih mengkwatirkan perasaannya. Tapi apa yag bisa kuperbuat ? selain menunggu Orgi yang cerita duluan.

Sebenernya, aku dan Orgi adalah teman sejak SMP. Dia adalah sosok teman yang menyenangkan. Bahkan sebegitu menyenangkannya hingga suatu hari, jantungku berdebar kencang ketika melihatnya. Perasaan suka muncul tiba – tiba, aku pun tak mampu memungkirinya. Perasaan itu aku simpan di dalam hatiku rapat – rapat. Tak seorangpun yang tahu isi hatiku. Memang ada kelebihan yang sangat baik untuk ku, aku bisa lebih dekat sama dia tanpa rasa canggung. Aku senang dapat melihatnya setiap hari di sekolah. Hari – hari ku menjadi berwarna karna kehadirannya. Tak jarang, jantungku berdegup kencang setiap kali aku memperhatikannya

Aku menyukainya. Aku lebih senang lagi ketika aku tahu, aku akan satu sekolah lagi dengannya di SMA ini. Aku senang sekali bisa bertemu lagi dengannya.

Namun, perasaanku itu harus ku hilangkan ketika Orgi menyatakan cintanya pada teman sekelasku di kelas X, Jessy. Mereka sangat serasi, Jessy juga berwajah cantik. Aku senang Orgi bisa mendapatkan cewek yang dia dambakan. Walaupun, hatiku terasa perih menerima keadaan itu. Sejak saat itu juga, aku mulai melepaskan perasaanku terhadap Orgi, karena aku tahu, dia tak akan mungkin menjadi milikku. Namun, hingga kini, aku masih dapat merasakan kesenangan ketika bertemu dengannya di sekolah.

Keesokan harinya di sekolah, aku menceritakan hal itu pada temanku, Nila.

“ menurutku, Hana perlu menghiburnya. “

“ gimana caranya ? “

“ Hana udah coba sms dia ? “

“ udah, tp aku gak tanya soal ini, “

“ nyapa kalau ketemu ? “

“ jarang…..”

“ Hana……

Nila tahu Hana sayang sama Orgi, bener kan ? “

“ aku….”

“ udah. Jangan dipungkiri. Hana perlu memberikan semangat !

Nila liat, Orgi lesu dan lemah lho akhir – akhir ini. “

“…..”

“ Hana nggak mau kan, Orgi kenapa – kenapa ?

wajar kok, Hna Tanya kabarnya. Toh ! Kalian kan temen SMP !

lagipula, Orgi gak akan cuek kalau Hana Tanya baik – baik, yak an ? “

“ ya, juga……”

“ nah, coba deh ! Hana sms dia…”

“ oke deh… “ jawabku lemas.

Aku tak berharap banyak. Ya !! aku kan temannya, sebagai teman, aku harus menolongnya dan tetap memberinya semangat. Aku pun memberanikan diri menyapanya ketika bertemu Orgi di lorong sekolah.

“ Hai, Gi !! “ aku menyapanya dan memberikan senyum yang agak kaku.

Oh !! Orgi membalas senyumku !! walaupun hanya senyuman kecil, namun aku tahu, dia masih baik – baik saja.

“ Hana ! “ ketika aku sudah melewatinya, Orgi menghentikan langkahku.

“ ya ? “ aku menoleh. Oh !! Orgi masih tersenyum !!

“ kenapa, Gi ?? ada yang nempel ya , di wajahku ? “

“ emang !! habis makan donat ya ? “

“ kok tau ?!! “

“ cemoot tuh !! Hahahahaha “ Orgi terbahak – bahak.

Ya, ampun malunya….

Aku segera mengelap mulutku dan beranjak sambil menutup mulutku dengan tangan. Aku pamit sama Orgi.

“ Gi ! aku ke kelas duluan yaa ! “

Sebenernya, aku tak langsung ke kelas, aku langsung menuju toilet.

“ Duh……malu banget !! kenapa pas udah penuh keberanian nyapa Orgi, eh ! malah kecemotan donat. Huuh……

Tapi… di piker – piker, hasilnya berlipat lo !! Orgi mau balas sapaan ku, bahkan tertawa terbahak – bahak di hadapanku. Happy deh !!^ - ^

Aku segera menceritakannya pada Nila. Nila pun ikut terbahak – bahak mendengar ceritaku.

“ Hana, Hana….. kamu lucu deh !

Tapi hana kamu mending minum dulu deh.. “

“ minum ? apa hubungannya ? “

“ cemotnya emang udah hilang ! tapi, tuh !! pada cantol di gigi coklatnya ! hahahahaha…..”

Nila bener – bener keterlaluan ! Dia bahkan terbahak – bahak sampai ngeluarin air mata.

“ Duuh !! malunya !! batinku.

“ gimana ntar kalau ketemu Orgi ?! “

Donat kantin sekolah benar – benar malaikatku !! Orgi tak hanya membalas sapaanku, Dia bahkan meng – sms aku !! kaget banget deh !!

Padahal, ketika dia masih jalan sama Jessy, Dia tersenyum padaku pun tak bisa. Dia takut Jessy marah. Ya ampun, demi Jessy sampai sebegitunya !!.

“ Hana… gak makan donat lagi ? hahaha ! “ Orgi menjahiliku.

Entah kenapa, aku merasa senang walau dia menjahiliku.

“ Aduh ! Gi ! jangan diingatin lagi, aku malu ! ”

“udah kumur – kumur belum tuh !!

Kan tadi pada nyantol di gigi ? hahahahah….”

“ ya ampun ! Gi, cukup deh ! aku bener – bener malu..

Lain kali aku bakal sikat gigi dulu sebelum ketemu kamu. “

“ hahaha… gak apa- apa kok! Santai aja… manis kok ! “

“ oh.. oh… ada yang ketinggalan ! manis dengan gigi hitammu yang baru!

Hahahahahah…..”

Aku tersenyum bahagia membaca kata – kata Orgi. Heeeee…. Heeeeee

Keesokan paginya, Sabtu…

Aku pergi ke SMP untuk bertemu guru, teman – teman dan, pastinya Orgi juga !!.

“ Hana ! “

Orgi menyapaku ketika bertemu di depan gerbang SMP. Waw !! kemajuan pesat lo !! Orgi kembali ceria dengan senyum cerah di wajahnya. Dia bahkan menyapaku duluan !


“ kemarin, makasih ya ! “ kata Orgi sambil berlalu.

Aku menoleh padanya, dan berjalan mengikutinya di belakangnya.

“ makasih apa, Gi ?? “

“ ya makasih aja…. DONAT !! “

“ DONAT ?? apaan ?? “

“ pangilan baru buat kamu, hahahahah “ Orgi lari.

“ heiii…” aku pun mengejarnya.

Kami berdua kejar – kejaran di lapangan sekolah. Aku senang keadaan ini, walau tak untuk selamanya, setidaknya aku menjadi teman yang baik untuk Orgi.

“ Orgi, aku senang punya teman sepertimu. “

aku memberanikan diri menyatakan isi hatiku.

“ aku juga…”

Orgi membalasku, sambil tersenyum.

Ternyata memang benar, hati kita akan merasa damai saat kita menyatakan isi hati kita, Jangan takut akan resiko yang akan kita dapat setelahnya.

Nah !! mulai kini, jangan lagi memendam perasaan terlalu lama. Nyatakanlah agar orang di sekitarmu, bisa tahu isi hatimu !!.

Kasihmu Ubahkan Hidupku

Cerpen, cinta
.
.



Pagi itu Michelle bergegas untuk berangkat ke sekolah, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.30 WIB. Saat tiba di sekolah, bel tanda masuk telah berbunyi dan gadis keturunan Amerika tersebut langsung lari menuju ke ruang kelasnya. Beberapa saat kemudian, seorang guru masuk ke ruang kelas dan mulai mengajar. hari itu, pelajaran berlangsung seperti biasa, dan Michelle begitu bersemangat mengikuti setiap mata pelajaran yang ada.


Ia memang termasuk siswa yang pandai dikelasnya. Ibunya berdarah Indonesia, sedangkan ayahnya warga negara Amerika, oleh karena itu Michelle memiliki wajah Indo yang begitu menarik, perpaduan antara Indonesia dan Amerika. Hal ini tentu menjadi nilai lebih baginya. Apalagi, ia dikenal sebagai anak yang supel dan mudah bergaul dikalangan teman-temannya.

Ayahnya bekerja dinegara asalnya, Amerika. Ia hanya pulang ke Indonesia seminggu sekali pada akhir pekan untuk bertemu dengan istri dan anaknya. Ayahnya juga selalu membawakan makanan-makanan kesukaannya saat pulang. Minggu ini ayahnya pulang dengan membawakannya sekotak cokelat Swiss yang besar. Ia berniat membagikannya pada teman-teman di kelasnya.

Michelle sekolah di salah satu sekolah internasional di Jakarta, dan setiap hari Sabtu, dikhususkan untuk kegiatan character building, dimana karakter setiap siswa dibentuk, menggali potensi siswa dan mempererat kebersamaan diantara mereka. Hari itu Michelle membagikan cokelat dari ayahnya kepada teman-temannya dengan bahagia. Salah seorang temannya yang bernama Catherine bergumam 'betapa sempurnanya kehidupan Michelle'. Catherine memang dikenal sebagai satu-satunya anak dari keluarga kurang mampu yang sekolah disekolah ternama itu. Catherine dapat sekolah disitu karena ia mendapat beasiswa atas prestasi belajar yang ia miliki.

Teman-teman Michelle dikelas , rata-rata adalah anak orang kaya. Mereka juga cukup angkuh dan memandang rendah Catherine. Mereka selalu memanfaatkan Catherine. Hanya Michelle yang baik dan mau berteman dengannya. Setiap mendapat tugas dari guru, maka teman-teman sekelasnya itu selalu menyuruh Catherine mengerjakan tugas itu bagi mereka. 'Hei, kamu harus mengerjakan tugas kami semua' kata Nindya, teman sekelasnya. Catherine menjawab dengan suara bergetar 'ta..Tapi..'. 'Ah.. Tidak ada tapi-tapi. Kalau kau tidak mengerjakan, kau akan tahu akibatnya' gertak Nindya. AKhirnya Catherine hanya bisa tertunduk dan berkata 'baiklah'. Dalam situasi seperti itu, biasanya Michelle yang selalu membantu Catherine. Namun kali ini Michelle tidak muncul. Akhir-akhir ini Michelle jarang masuk sekolah. Saat Michelle masuk sekolah, ia menjadi anak yang aneh. Ia tidak lagi ceria dan supel lagi. Ia menjadi sangat berubah dan berbeda dari sebelumnya. Michelle yang dulu adalah anak yang pandai, ceria, ramah, dan baik sudah berubah. Berganti menjadi Michelle yang cuek, semena-mena, sombong, dan prestasinya menurun drastis.

Ternyata semua perubahan yang terjadi pada diri Michelle berawal dari keluarganya. Dirumah, ayah dan ibunya sering bertengkar. Mulanya itu hanyalah konflik sederhana yang biasa ada didalam keluarga. Namun lama-kelamaan, ayahnya sudah tidak pernah pulang ke rumah dan ibunya juga tidak memperhatikannya lagi. Michelle merasa sangat tertekan menghadapi situasi ini. Apalagi ia adalah remaja SMA yang sangat memerlukan perhatian dan kasih sayang dari keluarganya. 

Namun, karena ia tidak mendapatkan perhatian itu dari orang tuanya, maka ia melampiaskan kekecewaannya terhadap hal-hal lain yang bisa membuatnya senang. Suatu waktu, teman sekolahnya meiliaht ia sedang muruh. Kemudian, menghampiri Michelle dan bertanya 'hai, kenapa kau terlihat sedih?' Tanpa sadar, Michelle mulai menceritakan masalahnya. 'Aku membutuhkan sesuatu yang bisa membuatku bahagia' imbuhnya. 'Sudahlah, lupakan saja masalahmu. Ayo ikut aku, aku akan memberimu sesuatu yang bisa membuatmu gembira dan melupakan masalahmu' bujuk Ria, temannya itu.

Awalnya Michelle menolah, namun Ria terus memaksa dan membujuknya. Sampai akhirnya, dengan hati-hati Michelle mengambil serbuk itu. 'Apakah akan baik-baik saja?' tanya Michelle. Ria dengan cepat dan tanggap berkata 'tentu saja, hidupmu akan menjadi lebih indah'. Perlahan namun pasti, Michelle menghirup serbuk itu. Awalnya ia merasa aneh, namun untuk yang kedua dan ketiga kalinya, ia mulai terbiasa.

Hal ini menjadi titik awal dari keterpurukan dalam hidupnya. Ia mulai terjerumus dalam kehidupan teman-teman sekelasnya yang memiliki pergaulan kurang baik. Setiap hari ia pergi kediskotik bersama teman-temannya. Setiap kali ia mengingat masalahnya dan mengalami stress, maka ia lari pada narkoba. Begitulah kehidupannya saat ini. Sangat menyedihkan, karena ia merusak dirinya sendiri tanpa sadar. Pernah sesekali Catherine menegurnya 'Michelle, kenapa kamu sekarang berubah?' Namun Michelle malah membentaknya 'Diam kau! Kamu itu tidak tahu apa-apa!' Catherine tersentak dan hanya dapat berkata 'Maafkan aku, aku hanya berharap kamu bisa jadi lebih baik' lalu ia pergi meninggalkan Michelle. Michelle sama sekali sudah menutup pintu hatinya dan terus terjerembab dalam dunianya.

Suatu kali, saat ia sedang berada di diskotik sampai tidak sadarkan diri karena terlalu banyak minum alkhohol, tiba-tiba ada razia. Michelle yang tergeletak dibar ditinggalkan begitu saja oleh teman-temannya. Celakanya disaku bajunya, ia juga membawa narkoba. Sehingga pada saat polisi masuk, polisi tersebut mendapati Michelle yang tergeletak dibar dan langsung menggeledah barang-barangnya. Polisi menemukan narkoba, dan membawanya ke kantor polisi. Michelle baru sadarkan diri saat ia berada dikantor polisi. Polisi langsung memberi beberapa pertanyaan kepada Michelle dan mengintrogasinya. Singkatnya, Michelle ditahan di penjara dan teman-temannya sudah tidak lagi peduli kepadanya. Teman-temannya tidak mau terlibat jika Michelle ada dalam masalah seperti ini. Hanya Catherine, satu-satunya teman yang mau mengunjunginya dikantor polisi dan menghiburnya. 'Kenapa kau masih mau berteman dengan seorang tahanan sepertiku?' tanya Michelle. 'Kau adalah temanku, dan selamanya adalah temanku Michelle. Aku mengasihimu' jawab Catherine. Dengan berlinang air mata Michelle berkata 'Maafkan aku, aku terlalu jahat kepadamu, tapi kau sangat baik padaku. Aku berjanji, aku akan berubah menjadi lebih baik'. Kemudian Catherine memeluk Michelle seraya berkata 'Aku telah memafkanmu'.


Sejak saat itu Michelle menjalani hari-harinya dipenjara selama dua tahun. Akhirnya saat ia bebas, ia benar-benar berubah dan menjadi lebih baik. Ternyata pengalamannya dipenjara memberi dia banyak pelajaran dan membuat dia lebih dekat kepada Tuhan, sehingga ia merasakan kasih dan kedamaian yang sejati. Bahkan saat ini dia dan sahabatnya Catherine bersama-sama melayani disebuah panti rehabilitasi bagi pecandu narkoba.

Sahabat Selamanya

 
Pagi yang cerah. Mentari mulai menampakkan sinarnya. Burung berkicau. Alarm Hp-ku berbunyi mebangunkanku pagi ini. Segera aku meyambar handuk dan melankah ke kamar mandi. Setelah siap dengan seragam putih-biruku aku menuju ke ruang makan.


'Pagi kak Rafa, pagi ma, pai pa' Sahutku kepada mereka.

'Pagi juga Aline' Sapa mereka kepadaku.

Namaku Aline Sagitta Arienta ahahaha keren ya ? Panggil aku aline aja deh. Aku anak SMP Nusa Bansa kelas 7. Aku punya kakak loh namanya kak Rafa di kelas 9. Disekolah ini aku memiliki sahabat yan bernama Sisil dan Virgo. 

'Ma, aku berangkat ya Assalammualaikum' sahutku sambil menyambar tas dan naik kemotor yang dari tadi sudah dinyalakan oleh ayah ku. 

Pelajaran metematika yang membuat aku mengantuk berat. Buatku metematika itu pelajaran yang paling menakutkan seumur hidup. Bukan apa-apa karena aku paling gak suka yang namanya hitung-hitungan. Akhiranya istirahatpun tiba aku segera mengambil ancang-ancang untuk kabur ke kantin dan membeli beberapa makanan ringan untuk dimakan. Setelah itu aku kmbali lagi ke kelas. Dikelas aku langsung duduk di lantai dekat loker kelas kami dan mengobrol.

'Oh ya hari ini katanya ada anak baru loh' Seru Sisil dengan semangat 45 'Katanya dia bakal masuk kelas kita habis istirahat ini?' Lanjutnya

' Terus ?' tanya kami semua penasaran yang lansung membuat Sisil mati gaya saat itu juga. Tentu saja kami langsung tertawa. Sisil memang anak yang enak diajak bercanda. 

Tak lama bel masuk berbunyi kami duduk dibangku masing-masing. Tak lama Bu Ina masuk sambil membawa anak perempuan yang menurutku lumayan. Nama dia adalah Yasmin. Dari wajahnya terlihat sosok dia yang jutek dan cuek bebek. Yaaah kesan pertama bertemu dengannya sepertinya menyenangkan. Namun, anggapanku salah ! Dia anak yang nyebelin abisss (rada alay ya wkwkwk). Dia duduk di bangku paling sudut di belakang. Senang rasanya melihat anak itu terasin duduknya. 

Istirahat kedua aku berusaha mengubah kesannya yang jutek, cuek, sombong dan nyebelin menjadi anak yang yaaah . . . Menyanangkan. Namun, itu tidak berhasil dia malah menorongku hingga jatuh. Sontak saja Virgo, Sisil dan teman-temanku menolongku. Kini mereka malah membenci Yasmin.

Rabu, 11 Mei 2011

Bayanganmu yang Setia

Bayanganmu…
tak pernah jauh dari sepasang bola mataku
tak pernah luput dari kerinduan
sertA tak pernah meninggalkan hatiku…
meski bayanganmu tak pernah mencoba…
menguasai jiwaku penuh kesetiaan
melayani hatiku penuh ketulusan
namun meski…
banyak banyangan yang singgah
banyak insan mengajarkan keindahan bayangannya
Hanya bayanganmu…
meski tak mencoba setia
namun…
bayanganmu lah yang paling setia
menempati setiap sudut hatiku…
menjaga raga jiwaku untuk tetap untukmu…
sumber

Luka Darimu

Kumenyesal hadir dalam ruang hatimu
kumenyesal hadir dalam hidupmu
hati dan cintamu yang kau berikan bukan untukku
Meski ragaku tak bisa bersamamu
meski itu palsu yang kau berikan
Sakit hatiku yang telah menjalar kedalam sukmaku
sakit yang kurasakan takkan pernah menghilang
meski selalu terbayang kenangan manis darimu
harusya kutak mengenal sosok dirimu
mestinya ku tak harus mencintai dirimu
luka darimu akan membeku dalam jiwaku
hatiku sakit yang telah merasuki tubuhku hingga saat kini

Aku Masih Sayang

Meski ribuan kali aku menghujatmu
Tiada henti pula aku memujamu
Meski kau alpa atas toleransi
hingga beberapa orang bunuh-bunuhan di sana
Meski kau buat peraturan
yang mengekang kami, perempuan
atau menyisihkan kami
Meski kau tak indahkan mereka
yang mengambil untung
tanpa memikirkan yang papa
Meski kau lalai akan mereka
pendidikan anak-anak
atau kesehatannya
Aku masih sayang
mencoba mengayunkan tangan dan langkah kecilku
membuat perbedaan
dan aku selalu berdoa untukmu
sumber

Mungkin Karena Waktu Kita Berbeda

Bukan lagi jarak yang memisahkan kita
Bukan pula status sosial membatasi kita
tetapi hanya sang waktu yang punya kehendak lain
Kita masih disini membisu
Terdiam karena hanya ada amarah yang tersisa
Tak ada yang salah hanya berbeda buat ku merana
Kita tahu hal ini sejak awal
Kita sepakat menjembataninya dengan pengertian
Tetapi jarak itu tak goyah dalam pendiriannya
Sayang…
Aku jatuh hati karena bijak waktu yang beda
Aku mendambakan keteduhan dalam harmoni perbedaan waktu kita
Tetapi kita berpisah mungkin karena waktu kita berbeda
sumer

Itu Saja

Seandainya kita tak pernah bertatap muka
Mungkin ceritanya akan jauh berbeda
Kamu hanya kupu-kupu yang singgah sementara
Kemudian kembali terbang bersama yang lainnya
Bahagialah dengan kamu yang sekarang ini
Jangan pernah mengeluh apalagi mempertanyakan kehendakNya
Aku hanya manusia biasa
Ku tak bisa menjadi matahari yang dengan tanpa pamrih menyinari bumi
Dan memberikan kehangatan pada bunga yang berdansa bersama kumbang
Jangan pernah merasa kehilangan
Karna aku takkan hilang dan takkan menghilang
Aku hanya tak terlihat dan tak ingin terlihat
Lagipula aku masih mempertanyakan apakah kamu benar-benar kehilangan?
Ah… tapi aku tak butuh jawaban, yang pasti aku merasa kehilangan sosok manis yang belum ku kenal seutuhnya
Itu saja,
Jangan siksa aku dengan perasaanmu yang entah tulus entah iba itu
Cukup mengecup senyum manis mu saja sudah sangat berarti bagiku

sumber

Cinta Abadi

Angin berdebar, jantung berdetak kencang
Ketika tangan terulur, menyebut namamu
Nama abadi yang terukir di ujung lidah
Pertemuan pertama yang tidak terduga
Tak ada hari tanpa gelak tawamu yang renyah
Dan wajah penuh pesona yang membelenggu
Kubuang semua pikat asmara penggoda berharta
Tertutup sudah dengan memori indah bersamamu
Setelah mengecup keningku, kau berbisik I love you
Waktu tenggelam bersama bayangmu pergi
Diangkasa raya sinar bulan temaram
Ditengah ramai sepi menyiksa diri
Embun serasa enggan menahan air mata
Sejak surat surat dan photo tidak berbalas
Kecewa, sukacitaku terkikis tanpa jawab
Kucoba membencimu tetapi hatiku makin terluka
Ketika itu dia datang membawa obat duka
Luka yang kau toreh karena mencintaimu
Dia membawaku ke Nirwana, Pulau Dewata
Mengobati amarah dan luka dengan cinta tulus
Memberiku berlian buah buah cinta
Berdosakah daku menyanyikan bait bait rindu
Ingin berjumpa sekedar bertegur sapa
Setelah aku menimang dua berlian
Tanganku gatal ingin menelpon dengar tawanya
Tapi kuragu, mungkin kini dia sudah bahagia
Kini langkah kita berbelok kearah yang berbeda
Biarlah kutuliskan perihnya cinta suci abadi
Dalam halaman utama Buku Biography
Kini luka itu sudah sembuh sempurna
Hatiku rela dia mendampingimu
Berdoa agar kau segera menjadi Ayah
Semoga hati faham, mencintai tidak mesti memiliki

sumber

Kisah Tak Bernama

Kawan, selamat datang kembali
Kan kunyalakan satu lilin ini
Biarkan jalan diterangi sang pelita cilik
Menyambut dalam kobaran hangat serasa berderik
Ayo menapak ikuti putaran bumi yang tak terulang
Buatlah sedetikmu terbuang
Sia-sia atau tidak itu teka-teki
Untuk maju ataukah mundur nanti
Kawan, ambillah kertas sehelai
Goreskan tinta di atas bagaikan rinai
Beribu kalimat kan terangkai
Jadi kisah yang takkan usai
Selamat datang kembali
Kunyalakan satu lilin lagi
Terangi kisah bersambung yang kita tulis bersama
Tanpa judul, tanpa nama

Kekuatan Cinta

Aku tahu kini kita terpisah oleh jarak ruang dan waktu..
Terbentang gunung lautan membiru..
Tak pernah bertatap wajah di bawah teduh..
Meski kita jauh tapi percayalah aku selalu menjaga hati ini…

Kamu selalu dihati ku sayang..
Dimena pun aku meninjakan kaki dibumi..
Kamu tetap selalu dihatiku..
Karna cinta mu kini sudah mendarah daging dijantungku..
Kukan selalu bertahan membawa cinta ini..
walau badai topan kan menerjang ku..
Dan kan ku bawa rasa ini hingga jiwa ini tak bertuan..

Kesetiaan Cinta Dalam Hati

Saat aku bertemu kamu..
Hatiku ini merasakan ketenangan,kesejukan dan
kesetiaan yang begitu mendalam..
Hingga membuat diriku terlelap dalam cinta..

Saat malam tiba..
Ku lihat bulan dan bintang
yang s’lalu bersinar…
Dan s’lalu menghiasi..
Gelapnya malam..
Aku s’lalu berkhayal..
Andaikan engkau menjadi bulan
dan aku yang akan menjadi bintang
yang s’lalu menghiasi gelapnya malam..
Dan s’lalu meneranggi hati ini yang penuh dengan cinta…
Bagaikan cita sejati yang takkan
pernah terganti…
Dan engkupun s’lalu memberikan ku
harapan…
Harapan yang begitu indah…
Yang s’lalu engkau berikan
dan aku ingin cinta kita berdua…
Abadi untuk s’lamanya..
Dan aku ingin kesetiaan ini bukanlah
sekedar kata” dari mulutmu..
Aku ingin dari hatimu yang tulus dan suci…
sumber:

Minggu, 08 Mei 2011

Berkalung Harapan

Dimana romansa cinta ketika romantika tak pernah ada..
dimana cinta, ketika perasaan tak pernah sempurna..
aku ada karena kamu ada..
aku ada karena kamu mencinta..
dan mungkin karena kamu aku ingin membuka mata..
Cinta…..
kehidupan ini hanya untukmu..
rasa ini hanya buatmu..
akankah aku mengingkarimu..
aku ingin kamu..
aku ingin dia..
aku ingin dia..
rasa yang tak penah kurasa untuk siapapun yang merasa..
rasa yang tak seharusnya ada dan tak pernah engkau minta..
rasa yang mendarah daging dan selalu menyayat jiwa..
rasa cinta ini berbeda..
rasa ini sungguh berbeda..
akankah engkau mampu meganggapnya..
seharusnya tak begitu..
seharusnya aku lebih dan lebih mampu..
menyapu ribuan debu dalam kalbu..
entah sampai kapan aku akan terus begini..
mengartikan cinta dalam ribuan rasaku sendiri..
hanya sendiri dan berkalung harapan seakan menggantung diri..
Mati!
sumber

Aku Ada Untukmu

Ah.. rasanya aku udah bertahun tahun tidak pernah melukis tentang cinta..
baru kemaren saja aku membuatnya ada..
apakah rasa ini telah tiada..
memilih dan mencari sang raja kata..
aku ada untukmu..
aku rasa ini untukmu..
dan mungkin aku akan selalu ada buatmu..
Dimana aku..
ruangan ini gelap..
ruangan ini senyap..
membangun dan menjunjung..
akhirnya aku tergelatak di atas kertas bertuliskan tinta emas..
“aku menunggumu sejak dulu, aku mengharapmu sejak dulu, tapi bisuku mendekapku, bisuku menyembunyikan nyaliku, dan hatiku terus menderu.., hatiku ingin kamu”
Aku mencintaimu.. dengan atau tanpa alasan yang tak pernah kau tau  .
sumber

Kamu

apakah kehidupan ini bisa hidup tanpa kata “kamu”..
apakah keindahan ini bisa nampak tanpa kata “kamu”..
apakah bahagia ini juga bisa ada tanpa “kamu”..
dan apakah juga hati ini akan bersandar tanpa kata “kamu”..

sungguh aku ingin itu terjadi..
“kamu” sebuah kata yang tak pantas lagi ada disini..
“kamu” yang udah tak lagi indah di lisan ini..
“kamu” yang tak lagi unik dalam pikiran ini..
dan “kamu” yang tak lagi sejuk sa’at hati ini mengingini..
apakah kamu sebaik yang ada dalam fikiran ini..
“kamu” indah saat aku mencari
“kamu” nyaman saat aku didampingi..
dan kamu, kamu, kamu, kamu..
sa’at sedang jatuh dan menunggu..
hanya “kamu”..
ah masa bodoh dengan kamu..
yang aku tau, aku sedikit bahagia karenamu..
tak lebih menyenangkan dari berada di bawah awan kelabu..
taukah engkau maksudku..
Aku mencintaimu..
sumber

Dan Kini Aku Telah Berpaling

Kutau ketika hati hendak berkata..
sesuatu telah menghambatnya..
Fikiranku telah penuh oleh bayangannya..
aku tak ingin lagi menggerakkan hatiku untuk menuruti maunya..

entahlah..
dia begitu menarik dari apapun..
membuatku ingin selalu maju dan membangun..
aku begitu tertarik untuk hanya sekedar tertegun..
engkau begitu menggiurkan meskipun kau tak anggun..
bukan penghiatan..
tapi sungguh, aku telah lelah menjadi orang lemah..
aku merasa telah cukup mendadi seorang yang tak sanggup..
aku juga telah bosan menjadi sebuah cawan kehidupan..
hanya harap dan cuma meratap..
aku ingin menemukan sisi lainku..
mencoba jalan yang tak pernah kutempuh..
dan kini aku akan mengulanginya kembali..
kehidupan baru, dengan niat sepenuh hati..
sumber

Penasaran

ada apa dengan semua keinginanku ?
apakah aku selalu seperti ini ?
aku benci ketika mulai mepedulikan kata orang lain ?
Aku Ingin sekali sepertimu..
engkau tak peduli dengan orang lain..
Kau begitu angkuh..
bahkan kau tak mau mendengrar seucapkatapun..
engkau tak pernah mendengar..

yang kau tau hanyalah datang dan pergi..
yang kau tau hanyalah datang untuk kembali..
yang kau tau hanyalah.. entahlah..
aku telah bosan melukiskannya..
inilah aku sebagai manusia..
punya titik jenuh yang sangat tak kusuka..
seperti ingin lenyap di telan bumi..
jangan tunggu aku.. karena aku akan pergi..
selamanya..
sampai kaki ini telah letih menghentakkan jejak-jejaknya..
 sumber

Selalu Ada Tanpa Kata

saat ku tanya malam..
kenapa engkau tenang saat matahari telah berlalu..
dia menjawab dengan tenang, dia bersiap untuk menemuiku..
membinarkan cahayanya kembali kedalam sanubariku..
mempersiapkan segala bentuk kehidupan yang baru..
dan dia tak akan pergi berlalu..
karena dia ada untukku.. sekarang dan selalu..

apakah kau tak kesepian wahai malam..
aku tak merasa sepi jika bintang menemaniku..
taukah engkau.. bintang adalah sinar mentariku..
dan taukan engkau satu hal, sepi adalah bagian dari gelapku..
aku tau kamu tau, dan dia selalu tau..
sang mentarimu, dan sang mentariku..
dia selalu ada, terasa, tanpa ba.. bi.. bu..
seperti itukah cinta,..
selalu ada tanpa kata..
selalu sedia ketika semua orang tak ada..
selalu menampung semua air mata..
selalu tak terungkap dengan kata..
berpijak dengan hati dan rasa..
mencintai dan tak pernah melupakannya..
mencintai dari hati hingga tumbuh di jiwa..
tanpa kata, tanpa bicara, hanya menyampaikan rasa..
sumber

Rahasia Hati Wanita

kini aku kembali..
Menapaki jalan yang belum pernah kumiliki..
Aku ingin mempelajari kembali..
Hidup ini..
rahasia hati..
perasaan tersakiti..
dan indahnya sendiri..
kini aku kembali lagi..
menanam cinta yang pernah kutemui..
mencari syair suci yang akan aku miliki..
mengumpulkan kata penyejuk hati..
apakah kamu mau mengantar jiwa dan raga ini..
hanya itu tanyaku setiap hari..

aku tau, hanya ini ini aja tulisanku..
tapi sungguh, aku sedang belajar akan hidupku..
aku ingin merasakan indahnya sendiri..
meskipun terkadang aku merasakan sepi..
ah.. memang inilah hati..
kadang juga ingin jadi seorang permaisuri..
menjadi sangat manja dan dikasihi..
aku hanya seorang wanita yang ingin kau mengerti..
sumber

Engkaulah Cinta

Cinta..
Engkau memberikan kehidupan semakin hidup..
Mengarahkan hal buruk menjadi baik..
Tak jarang pula kau menjadi tombak tajam yang menusuk..
Mencurahkan segala bentuk kasih sayang..
Juga pemberi segala kebencian..
Cinta..
Kau terbentuk dari lipatan-lipatan hati yang kusut..
Membuyarkan segala bentuk keberanian..
Menjadikan sebuah keraguan dan ketidak mampuan menghadapimu..
Datang tanpa ku mau mengiranya..
Dan tak jarang pula Engkau pergi tanpa permisi..

Cinta..
Siapapun tak akan bisa menahlukan kemauanmu..
Tak ada sebuah cerita tanpamu..
Tak ada kehidupan tanpa kehadiranmu..
Bahkan waktupun tak akan berdaya menyamarkanmu..
Itulah dirimu, wahai penguasa Hati..
Cinta..
Sentuhlah kalbu selembut beledu ini..
Buyarkanlah keegoisan yang selalu Bersandar di pinggir hati ini..
Remukkanlah bongkahan Kebencian yang mendasar di batin ini..
Ubahlah mereka semaumu..
Bentuklah mereka sepertimu..
Dan hidupkanlah mereka atasmu..
Cinta..
Bentuklah jalan ini Dengan keagunganmu..
bangunlah jembatan kedamaian ini dengan keunikanmu..
Karena aku akan datang menemuimu..
Menemui Cinta dalam hidupku..
Dan biarkan aku ada didalammu..
Sekarang dan Selamanya..
Hiduplah Dalam cintamu..
Cinta yang pemberi sebuah keberanian..
Keberanian Menghadapi hidupmu..
Karena kehidupanmu adalah Cinta..
Dan begitulah seterusnya..
sumber

Cinta Tanpa Ke-Egoisan

Indahmu menularkan semangat dalam jiwaku…
Katamu meramaikan setiap kesunyian yg melanda sudut hatiku…
Tatapanmu bagaikan nur yg menerangi seluruh otakku…
Inikan dirimu, yang maha memiliki hati hampaku…
Hitam bukanlah aku…
Putih, kelewat indah untuk jiwaku…
Merah jelas aku tak mau…
Inikah engkau yang memberiku Warna…
Menjadikan warna-warnamu sebuah pilihan yang sulit untuk kutau…

Kehilangan ini membuatku canggung…
Kehilangan ini membuatku menjadi seorang tuna…
Dan kehilangan ini pula yang membuatku bertindak bodoh…
Menuruti semua Ego terkutukku…
Menjadikanku semakin dan semakin terperosok dalam lembah kelam…
Dan dalam kesendirian ini…
Aku tengah menyesali segala kelakuanku…
Kelakuan yang membuat aku kehilangan dirimu…
Selamanya…
Oh Tuhan…
Andai saja Waktu dapat aku putar mundur…
Aku hanya akan meng-Cut saat itu…
Saat aku akan kehilangannya…
Kan aku rubah Skenario hidupku…
Tapi waktu adalah waktu…
Tak mau tau akan Deritaku…
Derita yang ku buat sendiri…
Diatas semua Egoku…
Sekarang…
Masa ini…
Aku akan Hidup…
Tak akan kuulang lagi kesalahan itu…
Kan kuingat masa itu sebagai jalanku…
Jalan menuju sebuah cinta tanpa ke-Egoisan..
sumber

Pangeran Cinta

Aku bukanlah Aku..
Saat aku menyadari sebuah kesendirian..
Saat aku menyadari seberkas kekosongan..
Saat aku mulai berani membiarkan egoku menang..
Dan saat aku mulai membisu oleh semua acuhan..
Aku Adalah aku..
Mereka tak tau jalan hidupku..
Penuh dengan tantangan yang berliku..
Mengharap seorang pengeran yang menemuiku..
Memberikan sebuah kecupan indah di keningku..
Dan tangan kekarnya meraih rapuhnya tubuhku..

Aku adalah jiwaku…
Jiwa yang ingin selalu mempelajari tentang cinta..
Jiwa yang selau dan selalu ingin tau tentang sebuah rasa..
Jiwa yang selalu mendamba seorang atas raganya..
Dan jiwa yang akan bisa terbang bersama pengeran hatinya…
Aku adalah hatiku..
Semua yang ku mau itu hanya aku..
Sampai kapal ini tak sempat menemukan kemudinya..
Berlari menjauh dari dermaga menuju pulau nan elok disana..
Pulau kecil yang bernama Cinta…
Tapi aku tetaplah aku..
Selalu berjalan tanpa diiringi pangeranku..
Mencari sendiri sebuah jawaban atas tanya-tanyaku..
Pembawa sebuah kebahagiaan dari bagian hidupku..
Mengiringi sepotong hati yang menginginkanku..
Terus dan terus berjalan mengikuti alur hati..
perlahan-lahan jalan berliku ini kutempuhi..
Hingga aku menemukan sesosok yang kucari..
Seorang pangeran dengan ketulusan hati..
Dan Kini aku akan menjadi bagian darinya..
ketika aku mulai mengenal cinta..
jalanku akan penuh dengan kebahagiaan dan indahnya hidup bersamanya..
tapi dimanakah aku akan menemukan semua..
tentang rasa, bahagia, bersama, dan indahnya kata-kata..
Sekarang aku disini, sendiri, tanpamu, tanpanya, dan tanpa mereka,
sebuah garis kecil dibibirkulah yang ingin selalu kujaga,
seperti hati ini menjaga raganya,
selalu dan selalu terlihat bahagia,
hingga seorang pangeran datang untuk menjemput dan membawanya,
terbang bersama sayap-sayap putih bak awan diangkasa,
meninggi dan akan selalu berada di atasnya,
diatas sebuah cinta..
sumber

Sesingkat Cahaya matahari

Ya Allah…
Ini adalah do’aku..
Ini adalah keinginanku…
Ini adalah sebuah permintaanku..
Ya Allah..
Jadikan hariku disini menjadi sebuah kebaikan untukku..
Aku terlalu dangkal untuk menyelam dalam lautan ilmumu..
Aku terlalu kecil untuk menyebrangi Panjangnya jembatan Kuasamu…
Aku masih terlalu kerdil untuk menggapai semua anganku…

Ya Allah…
Aku ingin lebih dari ini..
Semua kemampuan ini..
Aku menyadarinya Ya Allah..
Tetap Bimbinglah aku seperti semalam…
Tetap ajaklah hatiku seperti aku Mebaca ayat-ayatmu…
Semalam adalah keindahan untukku…
Aku mampu melawannya…
Aku mampu lolos dari jeratan yang membuatku tertusuk..
Dan aku mampu melakukannya…
Tidurku lelap…
Pagiku cerah…
Tanpa beban aku melangkahkan kaki ini…
Sebuah garis tipis yang selalu menemaniku sepanjang hari..
Ajari aku tentang ada-Mu ya Rabb…
Berikanlah aku pengertian tentang alammu…
Bahwa kehidupan ini singkat..
Sesinggkat engkau mengambil cahaya mataharimu..
sumber

Jumat, 06 Mei 2011

Menunggu

hujan belum turun. engkau
belum tiba. langit seperti sebuah
rahasia yang tak ingin
lagi dipertanyakan. dan meja ini,
dan kursi ini, telah berulang
kali bertanya: mata siapa
yang akan menjadi
malam bagi kotamu?
mereka tak tahu, bahwa
ketika malam nanti jatuh
aku akan menjadi saksi pertama
untuk sepasang matamu
yang menemukanku.
dan kenangan-kenangan
akan perlahan kembali,
mengepungku,
seperti aroma perjalanan
yang kelak meruap
dari tubuhmu.....
sumber

biarkan berjalan apa adanya

TUHAN……..kini kuserahkan semua padaMU…….
kubiarkan kisah ini.berjalan seperti ini…
mesti nanti..yang ada perih..luka..
Tuhan..ku tau ini salah..!! ku mendua..
ku mencintai dua hati..
tapi cinta tak pernah salah?
dia adalah karuniamu..
yang datang menawarkan keindahan..
bahkan kebutaan..
cinta.tetaplah cinta…
luka…yang kutakutkan…
kini…ku berdusta..
kini ..ku berdosa…..
atas nama cinta..ku minta maaf..
ku biarkan kisah ini berjalan..
karna cinta tak ingin menyakiti…..
aku tak mungkin meng akhiri..
karna ku takut menyakiti..
sumber

apa kusebut itu bahagia?

Apalah arti kebahagiaan
Bila seorang yang ku sayangi tiada menemani
Apalah arti kebahagiaan
Bila tuturku tak terngiang di telinganya
Apalah arti kebahagiaan
Bila senyumku tak dilihatnya
Apalah arti kebahagiaan
Bila uraian tawaku tak terdengar olehnya
Apalah arti kebahagiaan
Bila tiada dia dalam dekapan
Apalah arti kebahagiaan
Bila rindu ini tak terbalaskan
Apalah arti kebahagiaan
Jika masih kumenangis sendiri dalam hening malam
Apalah arti kebahagiaan
Bila ku merasa sepi dalam keramaian
Apalah arti kebahagiaan
Bila hanya bisa meratapi kenangan
Apalah arti kebahagiaan
Jika kau tak kembali seperti yang kuinginkan
Kasih
Kembali menjadi yang satu-satunya dalam hatiku
Kembali menjadi engkau yang dulu
Kembali menjadi terkasih dalam hidupku
sumber

aku kamu dan pertanyaaku

Tuhan mengapa kau pertemukanku dengannya
jika pertemuan itu hanya membuatku terluka
mengapa kau tumbuhkan cinta dihati ini
jika cinta itu hanya membuatku kecewa
mengapa semua ini harus terjadi kepadaku
sudah cukup aku merasakan pedih ini
tuhan jika boleh aku meminta
aku ingin mengenal dirinya lebih dekat
aku ingin dia merubah sikapnya padaku , yg selalu membuatku kecewa
Tuhan jika boleh aku berharap
aku sangat ingin memilikinya
Tuhan jika boleh aku jujur
sungguh aku merindunya
Tuhan izinkan aku merasakan dan mendapatkan semua itu
walau itu hanya untuk sekejab saja
tapi jika engkau tidak mengizinkan
jauhkanlah dia dariku
bila dia teruz didekatku
hanya membuatku terluka dan rapuh
sumber

perpisahan

sesuatu akan terasa begitu berarti
setelah ia tinggal kenangan …
selama satu bulan kedepan, kita akan melalui saat” terakhir di sekolah kita tercinta
teman,guru,pacar waktu belajar,olahraga,nongkrong,ngrumpi bareng temen
semuanya akan tinggal kenangan dalam satu bulan terakhir ni …
mari, sebelum semua tinggal kenangan, kita ukir kenangan indah buat teman”kita
jika ada salah, minta maaf lah sekarang
jika ada cinta, ungkapkanlah sekarang
jika ada unek-unek, sampaikanlah sekarang
karena masa putih abu” tidak akan datang untuk ke-2x nya
KARENA KITA UNTUK SELAMANYA !!!!
sumber

hati ini

Ku masih disini
melarih impian dan harapan
menanti dan menunggu
ikatan cinta kita menjadi kukuh
seperti batu kerikil yang keras
bak bulan dan bintang yang setia menemani
dalam keriuhan rasa yang bahagia
aku juga ada sekelumit hati
yang sering tergugah dengan kesepian
tika kau tiada disisi
mungkinkah aku terlalu manja
ataupun terlalu berharap
agar kau sentiasa
menemaniku
melalui hari-hari yang penuh warna ini
kasih
bukan aku sengaja melukaimu
menembak hatimu dengan kenakalanku
bukan ku sengaja membuatkan kau tidak keruan
panggilan bertalu-taluku kerana aku rindu
sms ku bicara untuk lupakan kesepianku
dan kemanjaanku kerana
ku hanya milikmu
sayang
dalam debaran hati ini
aku akui kau amat menyayangiku
namun hatiku sering diusik kebimbangan
kau akan pergi tinggalkanku
kerana sikapku yang degil dan keras ini
aku inginkan dirimu
bersamamu..dekat denganmu
walaupun aku tidak pasti
akan takdir yang tertulis
hanya pada Illahi
aku serahkan harapanku ini
moga cinta kita akan bersatu akhirnya
seperti Adam dan Hawa
yang terpisah beribu tahun
namun kembali bertemu semula
dan ku harap
kau dan aku pun begitu juga
kerana engkaulah insan yang pertama aku cintai
sumber

puisi kenangan

Cinta sejati takkan pernah sanggup tuk diungkapkan
Meski lewat lagu… atau lewat puisi
Cinta sejati tak mudah untuk dilukiskan
Melalui sebentuk langit biru… atau segarnya udara pagi
Cinta sejati takkan pernah bisa beranjak pergi
Meski masanya sirna… dan ceritanya tak lagi putih
Cinta sejati tak mudah untuk digoyah
Walau godaan menderu… dan kenikmatan dunia mengimaji
Hingga esok tak lagi ada
Sejak terasa waktu pertama
Hingga dunia menjadi abadi
Tak berubah semua di hati
by:riko tarigan............
sum,ber

“Aku tak mau sendiri”

“Rindu” adalah racun yg hampir selalu menggrogoti tubuhku di setiap detik aku memenjamkan mata, ingin rasanya rindu ini dapatku bagi dengan-mu,tapi apakah diri-mu juga merasakannya ????;(;(
matahari dapat menerangi dunia,mercusuar dapat menerangi pulau,bulan dapat menerangi malam,Tapi !!! Hati “Rinduku” tak ada yg mampu meneranginya kecuali senyuman-mu.
Lihatlah sana diatas sana indahnya gemerlapan bintang malam ini,merekalah yg menemaniku di saat racun ini menyelimutiku.
Di dunia ini aku tak mau sendiri,aku ingin di temani-mu,kau adalah arti cinta.
Malam semakin larut tetapi “Rindu” ini tak kunjung surut,sesaat saja mata ini terlena oleh buayan jangkrik yg bernyanyi dengan rianya,yg terlintas di mataku tertuju pada-mu.
Saat aku mulai terjaga aku mulai sadar bahwa aku terlalu terbawa hanyut oleh arus kasih sayang cinta-mu
sumber

Karena Cinta dan Kasih sayang

Terima Kasih untuk segalanya.
Terima Kasih atas canda dan tawamu.
Terima Kasih atas kasih sayangmu yang telah engkau berikan padaku.
Bagiku semua tak ternilai untuk dilupakan.
Begitu indah untuk dikenang.
Begitu sempurna untuk diabadikan.
Cinta, Kasih sayang dan pengorbananmu, dan limpahan doa-doa yang tak henti terucap.
Semua karena rasa sayang, cinta dan keikhlasan.
Walau semua itu tak bisa aku gapai dikehidupan ini.
Semoga dikehidupan akan datang kita bisa bersama.
Resapi dan maknai kata2ku ini semua karena cinta dan kasih sayang.
Dan semua untuk cinta dan kasih sayang.
sumber

dimana cahaya itu?

disini.. aku sendiri..
terpuruk..tertatih..menunggu pagi..
inginkan setitik cahaya indah..
namun kisahku..tiada berubah..
hari selalu malam..gelap..tampa bintang
disini..ditempat ini..
begitu ..sepi…tiada keindahan..
aku tersudut..dalam kehampaan..
tiada satupun yang mengerti..
aku..tinggalkah aku..
cerita pahit…tiada bertepi..
mereka tertawa diatas pedihku..
dan aku masih disini..
merenung..bermimpi.
ingin..kan..dan berharap..kebahagiaan..
disini…yang ada..iri..
dengan tawa mereka..
dan kenapa aku tidak????
sumber

aku merindukanmu

terhampar rinduku
dalam galau yang tak tentu
seperti terkurung dalam siksa terindah
akku merindukanmu
merindukan perjalanan malam kita
yang panjang tapi tak terasa
akku merindukanmu
merindukan sentuhan lembut
membelai pipiku
akku inginkan kamu
maski ku tau
ini tak lagi mungnkin
bahkan untuk sekedar merindukanmu pun
harusnya tak lagi boleh
karna kau telah memilihnya
menjadi penggantiku
yang kini mengisi relung hatimu....
sumber

Hanya Kau

“Hanya kau”
Setelah kepergianmu, hatiku
terasa pilu
Banyak kenangan indah yang
tak bisa kulupakan, Apakah
semua itu akan terulang
kembali. . .?
Ah…, pujaanku kau tetap
dihatiku selalu
Perasaanku tetap sama seperti
dulu,. Apakah kamu merasakan
hal yang sama…?
Dan kau harus tahu
Bahwa aku akan tetap
menunggu kedatanganmu
selalu dengan hati yang
berbunga-bunga. . .
sumber

Kegamangan Hidup

Hidupku seperti malam, jiwaku gamang
Berkelana di kegelapan tanpa tinta,,,
Tanganku seakan menggapai tanpa pegangan..
yg kian menebar aroma kehampaan
Ku coba menghitung kerlip bintang kegalauan,
diatas pantulan samudera yang kelam.
Tapi apa yang ku dapati…?
Hanya setetes tangis hitam pekat!
yg dikatakan, tak teruraikan…
yg dirasakan, tak terperikan…
Dan hanya sisakan sedikit senyuman pahit!
Kini ku merindukan mentari,
dan kini ku merindukan bisikan kalbu…
Tapi mengapa kalbuku seakan beku dan bisu???
Inilah hidupku,,,!!!!
Akankah ku temui padang rumput dan langit biru??
Atau apkah aku akan trus berada pada padang gersang
dibawah langit nan kelam????
sumber

Cinta penuh Air Mata

Bukan aku tega membiarkanmu
Menantikan diriku. . .
Sisi hatiku masih terbagi,,,
antara cinta dan air mata
Bagaimana aku buktikan cinta ku
kepadamu??
Tiada lagi yang tersisa dariku . . .
selain cinta dan tetes air mata!
Tak mungkin aku memilikimu
Karena diriku hanya ilalang kering!!
Meski takdirku bukan milikmu,,
Hanya kau yg mengisi hatiku
Simfoni hati enggan berhenti,,,
mendera dalam hati. . .
Jika ku bisa putar kembali,,,
engkau milikku pasti. . .
Sanggupkah aku mencintaimu?
Walau hanya dengan cinta dan tetes air mata…??!!
sumber

Kamis, 05 Mei 2011

Sebuah Tamasya

Akhirnya kita sampai ke sebuah samudera
yang menyatukan waktu kita.
Sebuah tamasya.
Kupersembahkan bulan sebagai bahtera
mengarungi semesta, lautan cumbu dan canda.
Lautan sejenis candu. Lautan semanis madu.
Mendaki puncakpuncak gelombang
membelah kesunyian
gemuruh lautan menyisakan buihbuih di wajahmu.
Kukecup wajahmu betapa manisnya kamu. Dan waktu pun
menjadi tempat paling indah menciptakan
album kenangan. Yang membangkitkan rindu.
Selalu ingin kita ulangi lagi
tamasya itu. Dan bukankah kita memiliki bahtera sekaligus
lautannya?
Kutatap wajahmu, buihbuih
kenangan manis itu. Menetes seperti
madu.
sumber

Sketsa Hati dalam Secangkir Senja

Awan tipis tersapu angin, seakan handuk terlepas
meninggalkan gemas pada tubuhmu, kurasakan udara
yang ditinggalkan hujan. Mentari di celah jendela
kaukah yang membawanya. Deras sinarnya
seperti darah menghanyutkan degup rindu
di serambi jantungku.
Senampan senja kausuguhkan, lentik jemarimu indah
tatap matamu tak sanggup kugubah, jejakmu sumringah
dalam hangat yang terperangkap racikan daunan teh
seputik melati menepi di pinggir cangkir
menyengatkan wangi di bibir. Dan senyummu
kuseruput tanpa akhir.
Cinta bergetar di tengah Oktober
lengkung alismatamu memayungi senja hujan
aku menghangatkan diri di matamu
pada sinarmatamu anggun, pada sunyi yang unggun
pada sketsa hatimu yang mengambang
di secangkir senja yang rembang.
sumber

Memikirkan Kamu Seorang

Bulan. Bias cahaya melukis malam jadi taman. Kubayangkan kau di sini, di pangkuan. Memetik angin mendawaikan lagu, seirama detak jantung memperjelas rindu. Pemandangan selalu lebih indah, ketika tatap matamu bersinar di pangkuan. Mungkin kautitipkan kerling matamu pada embun. Kukecup keningmu pada setangkai kuntum.
Jarak. Aku mencintaimu, maka rindu menjadi pertemuan paling indah ketika kamu tak di sisiku. Suaramu musik yang membebaskan aku dari sepi. Gemuruh. Aku dengar ombak di kejauhan, bagai ritmis jantung berdebar memecah sunyi. Memenuhi teluk hatiku dengan gemuruh laut yang tak pernah henti. Sebab hanya rindu mampu menyempurnakan percakapan kita, yang kadang tak bisa diakhiri dengan ciuman.
Malam lebih panjang. Memikirkan kamu seorang. Di balik cerahnya bintang, kaukah mengarahkan kompas hatiku. Untuk kutemukan doamu yang kautitipkan pada langit jauh. Jejakjejakmu melindungi setiap kenangan, menciptakan bayangan yang berjaga di lensa mata. Sungguh, aku kangen kamu.

Selalu Ada Puisi Untukmu

Selalu ada puisi untukmu
antara hasrat dan katakata yang dibasahi gelembung cinta
yang melahirkan gerimis di bumi jiwa kita
semua kata yang tujuannya menggambarkan hatimu
selempang pelangi di cakrawala.
Senyum yang menjadi rahasia bibirmu
kuperam dalam jantungku. Tumbuh satu per satu
menggetarkan sunyi, bermekaran di antara jemari
sebagian terperangkap ke dalam sajak
sebagian terlepas menjelma kepakkepak renjana.
Jangan risaukan katakata yang tak terucapkan
biarkan menggenang dalam kolam ingatan
atau angin menyingkap rinduku
yang tersembunyi di dedaunan dan melepaskannya padamu
dalam bentuk musim gugur yang indah.
sumber

Sebaris Hujan Sebait Cinta

Pada sebaris hujan, kita masuki cakrawala
dengan payung terbuka
tanpa layung senja. Terpa angin meninggalkan
jejak dingin di dada.
Engkau menggigil di jantungku.
Jutaan tetes air beterbangan
seperti tangis terbebas dari kesedihan
seperti bungabunga
tumpah dari jambangan. Mengisi hatimu yang bimbang
mengubah rintihmu jadi tembang. Rintik merdu.
Sebulir hujan menggantung di ujung payung
seukir kilau, sesafir cahaya
yang tersimpan. Sebutir doakah?
Kumasuki kelambu hujan
Airmatamu menggenggam rindu.
Waktu mendesak. Serasa singkat.
Rembang pun lewat, saat benderang lampulampu
… dan hujan berpamitan  di ambang senja
perlahan menutup payung kita
dengan kecupan.
sumber

Catatan Pagi

Aku masih dicumbu tatapanmu yang semalam erat memelukku. Menghabiskan waktu dalam petak-petak mimpi, malam bagai bentangan sawah nan ranum, bintang-bintang kita panen menjadi rangkaian kata, tawa dan canda, dan di langit malam kita panjatkan sebagai doa.
Lalu kita berjuang menciptakan pagi. Embun menitik dari keningmu, jatuh ke lubuk hatiku. Senyummu senyumku seperti kupu-kupu berkejaran di musim gairah. Saling melipat. Melipat dan. Di atas bunga kita nikmati indahnya hening.
Matahari hangat menyeruak sepi. Kureguk kopi coklat sambil menyelesaikan satu larik puisi. Kamu di sisiku, referensi. Kubuka halaman hatimu. Tak kutemukan kata pengganti.
sumber

Senyummu Indah Begitu Saja

Dinda, entah kenapa
senyummu indah begitu saja.
Tak perlu kata kiasan menjelaskannya.
Tak perlu majas rembulan
atau tujuh bait pelangi.
Senyummu indah begitu saja.
Lalu, bagaimana bisa kubiarkan
kau  tersenyum
tanpa kusiram dengan cium.
Seperti siraman premium
senyummu api begitu saja
membakar seluruh kata-kataku
yang tersisa hanya bongkahan arang
bekas tumpukan puisi
yang tak sempat kuucapkan.
Senyummu indah begitu saja.
Perlahan meluncur ke lubuk hatiku
menimba airmata
menumpahkannya ke langit biru.
Senyummu gerimis begitu saja
menggiring kepak-kepak camarku
berlayar di samudera hatimu.
sumber

Matamu Sepasang Gerimis yang Terbakar

Gemuruh di jendela seperti serangkaian ketukan lembut jantungmu menembus kabut. Pagi berpayung kelabu terkikis gerimis yang terbakar di matamu. Hujan membuat kita memasuki perjalanan bara. Yang mengembara di dada kita. Menciptakan matahari. Matahari yang menggantung indah di matamu, lalu merangkak ke bulumatamu membentuk pelangi. Aku memeluk bidadari.
Pelukan kita adalah samudera. Menghanyutkan segala dera. Di sana gelombang cinta tak kenal lelah. Membuat rindu seteduh lautan biru tak keluh menyusun gemuruh. Membuat kecemasan berderai hilang di pasir pantai lengang. Kita pun tertawa, memecah ubun sunyi. Seperti ombak berbantun meneriak karang. Seperti sepasang camar nan santun mempersembahkan cakrawala. Pada sebuah pagi,  matahari menyebrangi samudera yang bergelora anggun di dada kita.

Namamu adalah Bahasaku

Setiap menulis puisi
aku seolah baru sekolah bahasa
kueja kata kugali makna kurangkai percakapan.
Pahamkah ia ucapanku?
Aku tak bisa
merangkai kata mutiara
yang bisa kujadikan anting tiara
agar bisikanku berkilau di kupingnya.
Tapi nyatanya ia suka
katanya: terimakasih sayangku
telah kautuliskan namaku
pada setiap huruf di puisimu.
Ah, jadi ketahuan deh
kalau selama ini
namanya yang kujadikan kamus
dan gaya bahasa.
sumber

Selasa, 03 Mei 2011

Tak Ada Tempat Aman untuk Senyummu

Tak ada tempat aman untuk sembunyikan senyummu. Pada bungakah? Kupukupu datang, dan aku melihat senyummu memancar anggun. Pada daun? Angin berhembus, senyummu menari ke kanan dan ke kiri. Pada gerimis? Ah, matahari justeru mengubahnya jadi pelangi. Semakin nampak betapa indahnya engkau tersenyum.
Tak ada tempat aman untuk sembunyikan senyummu. Bahkan ketika bibirmu rapat seribu bahasa dan hening mengunci setiap suara. Sunyi hanya memberi kesempatan pada kata untuk membebaskan diri dan menemukan isyarat pada relief tatapanmu. Dan di sudut matamu yang kuntum, aku melihat betapa indahnya engkau tersenyum.
Maka berikan saja senyummu itu padaku.
Tanpa malumalu, tanpa ragu.
sumber

Ciuman Pertama

Ciuman pertamaku
masih kausimpan di lekuk bibirmu
malumalu getaran itu
anggun melewati rimba waktu
mengisi rongga dada dengan hangat kelambu
melebihi kelepak matahari pada birahi
senja yang ungu.
Limabelas tahun berlalu
ciumanku masih menghias senyummu
biarkan di sana, aku memintamu  tak menghapusnya
sebab di sanalah kuarungi samudera kenangan
di pantaimu aku terdampar. Melebihi kelepak camar
setia menyamar sebagai waktu.
Aku menyebutnya cinta
sumber

Cinta di Luar Batas

Aku mencintaimu melebihi segala batas
tak cukup daratan berbatas pantai
Cintaku luap samudera. Luas membentang permadani biru
Gelombang dengan gairah ekstra, O indahnya gemuruh
tempat kita layarkan kenangan demi kenangan.
Seluruh rindumu kutampung dalam teluk
pelukanku, dalam liuk lengan-lengan ombak, arus sajakku
yang sejuk membimbingmu ke laguna: sukmaku.
Aku mencintaimu melampaui matahari
bukan cakrawala berbatas senja temaram
Cintaku doa pagi dan di langit malam
mengerjap sebagai bintangbintang. Adalah jejakjejak galaksi
berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku.
Lembut ombak memainkan butirbutir cahaya
pada pantulan bulan di matamu. Aku di situ
berlayar tak kenal waktu.
Cintaku melampaui bunyi dan sunyi
ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
aku genangan yang diamdiam menghilang lalu
mengalir sebagai sungai deras di hatimu.
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rindu dan asmara.
Walau tak selalu bicara
aku sarat aksara.
sumber

Bantu Aku Menulis Kata Cinta

Bantu aku menulis kata cinta, sunyiku pada pena.
Sebingkai meja berwarna coklat kelu dan berdebu
seakan lautan kata yang beku dalam dingin suhu.
Sepucuk kertas membentuk perahu, di layarnya teruntuk namamu.
Pena itu kembali menggigil, menggoreskan kegelisahan:
Aku cinta padamu. Hanya genangan tinta terbentuk
seperti teluk
melayarkan katakataku
ke samudera peluk.
Bantu aku menulis kata cinta dengan sinar matamu
agar kutemukan nyala dalam unggun kata
atau jadilah rembulan di rantingranting aksara
mengganti tikaman gelap dengan romantika remang.
Biarkan kuikatkan samarsamar cahayamu
menyatukan sejuta kalimat dalam lembarlembar puisi.
Lalu senyummu kujadikan majas
Agar makna semakin jelas
membebaskan cinta dari pernyataan
yang tak pernah tuntas.
Atau, jadilah kamu laut yang dalam dan biru
mengganti kalimatku yang dangkal dan berbatu.
Kuseberangi selat bibirmu, mengembara
hingga palung jiwamu. Laguna yang teduh berangin
Sebuah jalan setapak membelah ombak.
Ombak di matamu.
Zayyine, kukenali tulisan di matamu yang teduh
dan gemuruh.
sumber

Algoritma Laut dan Hujan

Bila kau seumpama laut dan hujan, algoritma ini merelasikan ombak dan hujan: Ombak itu pelukan, hujan itu deras bisikan, dan gemuruh adalah dentum cinta yang tak henti menghantam dada, menghujamkan airmata ke penjuru semesta, menjelma kepakkepak camar yang menjaga samudera. Perahu itu aku.
Di ujung tanjung, debar jantungmu melantunkan ombak. Jemarimu menggulung rindu. Di ujung kelambu kalbu, bermanja menghelai lembar demi lembar rambutmu seakan menyisir pantai. Pasir adalah kanvas perjalananku, tempat setiap jejak kucetak dengan sajak, jejak yang kauhimpun di lengan ombak: memelukku. Pantai itu aku, selalu rapat di sisimu.
Hujan. Di sudut buku katakata berdesakan memasuki guguran hujan. Langit seakan berkilatan menggoreskan tanda seru. Cahaya menjelma gemuruh. Hujan membasuh unggun sajakku, mengeramas setiap aksara, menggenangi ruh huruf dengan bening airmata. Lalu tersisa sebagai butiran yang menetes di akhir paragraf. Dan di halaman berikutnya itu aku.
Aku, yang selalu hanyut bersamamu.

Kutemukan Puisi dalam Sebait Cinta

Tetes hujan yang melambai di kaca jendela ia mencari alamat sungai. Aku mencari alamat hatimu. Kutemukan telaga: sebuah genangan sunyi, tanpa ombak tanpa nyanyi, lalu kutenggelam dalam bening puisi. Itulah yang istimewa tentang dirimu, ketika segayung hujan membasuh telapak tanganmu, aku terhanyut di situ, lautan teduh dekapanmu. Maka aku menyamar hujan, memelukmu deras, mencium parasmu dengan kecup rintik yang tak pernah tuntas.
Di telapak tanganmu aku mengembara tanpa berhenti, menyusuri garisgaris sungai keberuntunganku. Setiap garis adalah makna. Membawaku pada muara bernama cinta. Aku di situ melukis sawahsawah yang menguning dengan jejak hidupku. Rerumputan, ilalang, kenangan, dan bunga-bunga rindu. Airmata dan semesta. Hujan dan doa. Membentangkan tenda cahaya tempat kita menghabiskan waktu dan bara. Setiap bintang adalah karunia. Setiap titik waktu yang aku petik untukmu.
Aku ingin menulis seperti sebaris embun yang kauselipkan pada seliris kuntum di bibirmu. Cukup manis walau hanya sebait senyum. Kutahu, puisi tak selalu tercipta dari kata. Tetapi hanya dengan kata kumampu menceritakan puisi ini padamu.