Jumat, 26 Agustus 2011

Rasa Ini

Sebelum Kau pergi Jauh
izin aku untuk bertemu
Walaupun itu untuk yang pertama dan terakhir

Sebelum kau melangkah pergi
perkenan kan terakhir kali
curahkan rasa hati
yang kau tak pernah mengerti

Dan Akhirnya...
Sebait doa dari dalam hati..
pengiring langkahmu...
pergilah duhai penahluk hati
gapai semua angan dan impian
raih kebahgian dengan wanita pujaan
walaupun hati teriris perih
Kau tinggalkan aq sendiri disini....

Aku akan tetap menjadi penjaga hati...
lupakan aku bila bahagia menyapa
dan datanglah padaku bila kau sedang susah
sebelum kau melangkah pergi.

By. Vinca

Terimakasih Cinta

Terima Kasih Cinta..
Tuk ijinkan Aku menyapamu..
Tuk ijinkan Aku mengenalmu..
Tuk ijinkan Aku kagumimu..
Tuk ijinkan Aku belajar memahamimu..
Tuk Ijinkan Aku Meresapi maknamu..

Meski Aku menangis karenamu..
Meski Aku terluka karenamu..
Namun sebab itulah aku dapat merasa..

Hidup sebagai Manusia yang seutuhnya..

BY. Robert O Aruan

Kamis, 25 Agustus 2011

Ku harus Meninggalkan mu

Kau yang slalu menemani hari-hariku
Disaat sedih maupun bahagia
Kau yang slalu membuat ku tersenyum
disaat senyumku menjauh dari ku

Tapi….
kebahagiaan itu seakan terasa hampa
mana kala ku harus meninggalkanmu
meninggalkanmu jauh dari hidupmu

Sedih… Gundah….
Disaat ku harus pergi meninggalkanmu
dan meninggalkan semua kasih sayang
yang kau berikan selama ini

Tetap tegar sayang ku
Ku pergi hanya ‘tuk sementara
ku yakin kita bisa menjalani semuanya

Ku harap
Kasih kita takkan pernah pudar ditelan waktu dan jarak
Tunggulah kehadiranku….
Aku berjanji akan menjaga cinta kita…

Selamat Tinggal….

Cinta yang Berbeda

Cinta memang tidak harus memiliki….
Bukan melepaskannya yg membuat hatiku luka…
Telah aku ubah rasa sayang yg ada menjadi beda..
Bagiku setelah sekian lama waktu berlalu…
Kamu telah menjadi separoh dr nafas kehidupanku…
Kadang aku merasa benci bila menyadarinya….
Setiap sehari tak kudengar beritamu…
Serasa hilang separuh energi hidupku

Kakimu seolah ringan berlari menjauhiku…
Dan hatiku serasa seperti terjerat bom yg terpicu dr jarak
Ahh….aku tidak mau meminta belas kasihmu…
Karena itu hanya membuat aku semakin terluka…
Aku hanya ingin kamu tau…
kamu tidak perlu membalas rasa itu
Hanya untuk kamu tau..

Suatu saat nanti kamu akan mengerti..
Cinta yg aku berikan untukmu
Mungkin saat aku sudah tidak bisa menyertaimu lagi…
Tidak akan pernah dalam hidup mu…
Kamu akan menemukan Cinta yg seperti aku berikan….
Yang selalu setia membimbingmu dalam kebaikan…
Yang selalu menyertakanmu dalam doa2 sujud malamku…
Yang tidak perlu memiliki kamu….
Yang hanya ingin membahagiakan kamu…
Melindungi kamu….
Menjadikan kamu saudara dalam keabadian Illahi…

Kebahagiaan terbesarku adalah melihatnu bahagia..
Kesedihan terdalamku adalah melihat kamu terluka…

Rabu, 24 Agustus 2011

Ketika Kamu Tertidur

Ketika kamu tertidur, aku di sisimu menjaga
merangkai permata kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata.
Mimpi indah tercipta.

Kutatap wajahmu, kamu manis pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti terselip sekuntum bunga.
Kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.

Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna ungkapan karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.

Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang cahaya
itulah bagian terindah puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.

Cinta di Luar Batas

Aku mencintaimu melebihi segala batas
tak cukup daratan berbatas pantai
Cintaku luap samudera. Luas membentang permadani biru
Gelombang dengan gairah ekstra, O indahnya gemuruh
tempat kita layarkan kenangan demi kenangan.
Seluruh rindumu kutampung dalam teluk
pelukanku, dalam liuk lengan-lengan ombak, arus sajakku
yang sejuk membimbingmu ke laguna: sukmaku.

Aku mencintaimu melampaui matahari
bukan cakrawala berbatas senja temaram
Cintaku doa pagi dan di langit malam
mengerjap sebagai bintangbintang. Adalah jejakjejak galaksi
berarak di angkasa, berkilap dalam munajatku.
Lembut ombak memainkan butirbutir cahaya
pada pantulan bulan di matamu. Aku di situ
berlayar tak kenal waktu.

Cintaku melampaui bunyi dan sunyi
ketika hujan berhenti dan sisakan dencing tetes akhir
aku genangan yang diamdiam menghilang lalu
mengalir sebagai sungai deras di hatimu.
Mengisi urat nadimu dengan denyut jantungku
Menulisi dadamu dengan goresan rindu dan asmara.
Walau tak selalu bicara
aku sarat aksara.

Selasa, 23 Agustus 2011

Surat untuk kekasihku

Binggung diriku sendiri
Sedikit ragu dalam hati ini
Apa yang berputar di otakku ini
Mengapa aku masih disini, berdiri

Kau raih aku dengan cinta
Selimutiku dengan rindumu
Hangati hati tanpa ku pinta
Lindungiku dengan kasihmu

Tapi
Masih kugantung, tanyamu
Bimbangku, masih ada padamu
Belum dapat kupegang erat tanganmu
Kuingin selami pikiranmu

Simpanlah dahulu kotakmu
Biarkan ku terdiam sejenak
Kan ku renungkan pintamu
Takut ku kan salah berpijak

Dirikulah keraguan terbesarku
Tepatkah aku bagimu?
Dapatkah aku?
Tak kan menyesalkah kamu?

Perlukah kuhitung bintang
Atau kuintip hatiku
Agar jawab itu datang
Yakin pada diriku

Biarkan ku tertidur sejenak dalam mimpimu
Dan esok kan ku katakan jawabku
Tak kujamin kan sesuai pintamu
Hanyalah kejujuran dari hatiku.

Syair Cinta Itu ♥

Hari ini aku memandang kembali mata itu
Menemukan kembali sosok itu
Bercemin kembali pada bayangan itu
Dapat terlelap dengan tenang lagi di tubuh itu

Sesungguhnya, aku punya cinta yang satu
Yang jauh tertanam di hati yang satu
Yang hanya merintih-rintih di sosok yang satu
Yang hanya merengek di tubuh yang satu

Cinta itu tumbuh dalam satu benih yang tak hancur oleh batu
Karna memang dasarnya cinta itu bukan karna sesuatu
Namun, sosoknya itu...
Adalah sesuatu yang walaupun dia begitu

Karna,hanya engkalulah raja dari aku yang ratu
Hanya engkau yang bisa menjadikan aku ratu...
Di satu...
Hatimu itu...

Minggu, 21 Agustus 2011

Perpisahan

Tak Kusangka Waktu begitu cepat sekali,,
Tak ku kira hanya sebatas itu ku melihat senyumanmu,,
Tak kuduga kalau kamu,anda,beliau,mereka,akan,pergi,,

Seakan baru kemarin kita merasakan keindahan,,
seakan baru tadi pagi ku lihat senyumanmu,,
seakan ku tak bisa memelukmu lagi,,

Tapi apalah daya kalau waktu sudah bicara,,
seakan semua yang kulakukan sia sia,,
ingin selalu melihatmu tersenyum,,

Semoga Perpisahan ini membuat kita tersadar,,
semoga semua ini menjadi kenangan indah,,
Semoga kamu menemukan kebahagiaan disana,,

Salam cinta damai selalu untukku,,
namamu selalu ada dihatiku
senyumanmu selalu ada di fikiranku,,

Yang Ku Minta Salah

Sesungguhnya dirimulah yang kuiinginkan
Tuk berada di sampingku selamanya
Memberikan kebahagiaan dan senyuman selalu
Hingga ku yakin hanya dirimu yang mampu
Tuk bisa buat ku berdiri tegak

Ternyata semua tak seperti yang ku bayangkan
Ternyata yang ku minta salah
Kau merasa tak nyaman jika berada di sampingku
Hingga ku yakin ku tak pantas untukmu lagi

Tapi terimakasih yang telah menemaniku
Walau sesaat bagiku sangat berarti

Maafkanlah atas kebahagiaan yang ku minta
Yang menginginkan kau tuk jadi kekasih sepanjang hidupku
Seharusnya ku sadar keberadaanmu bukanlah di sisiku
Hanya sekedar lamunan dalam sesalku selamanya

Sabtu, 20 Agustus 2011

Yang Ku Minta Salah


Sesungguhnya dirimulah yang kuiinginkan
Tuk berada di sampingku selamanya
Memberikan kebahagiaan dan senyuman selalu
Hingga ku yakin hanya dirimu yang mampu
Tuk bisa buat ku berdiri tegak

Ternyata semua tak seperti yang ku bayangkan
Ternyata yang ku minta salah
Kau merasa tak nyaman jika berada di sampingku
Hingga ku yakin ku tak pantas untukmu lagi

Tapi terimakasih yang telah menemaniku
Walau sesaat bagiku sangat berarti

Maafkanlah atas kebahagiaan yang ku minta
Yang menginginkan kau tuk jadi kekasih sepanjang hidupku
Seharusnya ku sadar keberadaanmu bukanlah di sisiku
Hanya sekedar lamunan dalam sesalku selamanya

Jadi Ingat Kamu


Malam yang gelap ku teringat kamu
Malam yang dingin ku kebayang kamu
Malam yang sunyi ku kepikiran kamu
Malam yang sendiri ku bingung kamu

Kenapa di saat sepi kali ini
Ku gelisah karena kamu
Kenapa di saat hampa kali ini
Ku curiga ke kamu

Pikiranku melayang mengingat semua
Tentang kamu dan kita
Rasa bersalah mendesak hatiku
Semua terasa cepat ku tinggal masa itu
Keiinginanku tuk kembali tapi sudah tak pasti
Hingga rasa sesal teteskan air mataku

Ku terus tersiksa jika ku ingat masa itu
Dan terus tersiksa jika ku ingat bayanganmu
Gelisahkupun karena semua itu
Rasa curiga tiada henti meresahkan aku

Kapan kita kan kembali lagi
Biar TUHAN yang menentukan
Sebagaimana DIA yang telah mempertemukan dan memisah kita

Kamis, 18 Agustus 2011

Bungaku Yang Layu


Wahai bunga yang telah layu di hatiku
Maafkan aku yang tak bisa merawatmu
Keberadaanmu memang tak pantas lagi di taman hatiku
Aku sudah tak punya air segar lagi untuk menyirammu
Hatiku sudah tak berembun lagi
Hatiku telah gersang
Hatiku telah tandus

Kupu-kupu pun enggan hinggap di mahkotamu lagi
Kumbang pun tak lagi dekati kelopakmu
Harum semerbakmu telah tiada
Keindahan warnamu telah luntur

Hatiku memang bukan tempat untuk kau tumbuh lagi
Meski kau ku tanam dari benih kasih sayang
Dan ku siram dengan air kesetiaan
Hingga kau tumbuh  menjadi bunga cinta yang indah

Malam Datang Kembali


Malam datang kembali
Gelap pun hitamkan langit kembali
Bintang-bintang tetap mainkan perannya kembali
Dingin juga telah sapa kulitku kembali

Ku duduk termenung melihat dan merasakan semua ini
Biarlah suasana malam ini kan ku memorykan
Karena gelapnya langit telah hipnotis aku
Dan dinginnya malam yang tak sadarkan aku

Entah apa yang ada di hatiku
Entah apa yang ada di rasaku
Segala kepedihan ku lupakan sejenak
Segala kesumpekan ku singkirkan sebentar

Selamat malam..
Selamat malam..
Biarlah dingin menyapa kulitmu
Biarlah gelap tenangkan pikiranmu

Rabu, 17 Agustus 2011

Jatuh Cinta


Kamu bisa merasakannya
ketika jantungmu berdetak kencang
ketika mulutmu terkatup rapat
ketika pikiranmu kacau tak terarah


Kamu bisa menemukannya
saat kamu bertemu dengannya
saat kamu mendengar suaranya
saat kamu menatap matanya


Kamu bisa menunjukkannya
dengan hadirmu di sampingnya
dengan semangatmu untuknya
dengan do'amu menyertainya


Itu makna cinta menurutku
akankah sama menurutmu
mungkin berbeda pendapat kita
namun bermakna sama
tentang jatuh cinta

Cinta Yang Terasing


Melihat kecantikan hatimu sayang
Sungguh mati, Bilamanpun akan berhenti mengejar cinta
Karena kau lahir dari khayangan cinta yang berbalut rindu

Jarak dan waktu sekali lagi menelikung hatiku sayang
Mengaburkan mimpi-mimpi yang kita rajut dulu
Lalu menghempaskan aku di lembah penantian yang tiada berujung pangkal

Oh dewiku......
Aku ingin menghela nafas dan berbisik...
Biarkan malam ini aku berbaring di pangkuanmu
karena esok hari, kau bukan milikku

Dan aku akan kembali,
menelusuri jalan-jalanku yang sepi
sendiri....

Selasa, 16 Agustus 2011

Rindu Asa


Ku berdiri di suatu titik kesendirian
berharap nurani dapat tersingkap
Ku coba untuk bersandar di tepi kebahagiaan.
Tapi aku tergoyahkan oleh lamunan.


Ku duduk diantara dua kepastian
Namun rasa yang ku damba hilang di telan asa.
Inikah jawaban dari semua pertanyaan ?
Atau ini suatu tujuan ?


Kuharap suatu cahaya putih dapat terbit dari sinar abu-abu di dalam nurani.
Menyingkap butir merah dari kelabunya cahaya biru.


Ku coba untuk memulai berjalan mengikuti detak jam yang tergulai,
tapi aku jenuh, aku merana.
Aku hanya tergelut air mata kesedihan.


Aku tenggelam di air mata penyesalan
Aku bagai senja di malam yang gelap.
yang hanya ditemani ribuan bulan dari cahaya titik-titik.
Hatiku berdarah ..
aku dapat merasakan sakitnya.


Ingin rasanya aku berteriak.
Namun hati tak sampai untuk berucap.


Ku rindu seseorang yabg sanggup berjalan di atas angin. tapi. Apakah ada ?
Hanya waktu yang sanggup menjawab..




By.penyair.com

Sebuah Isyarat Cinta


Di sebuah Januari tanpa hujan
kutemani tubuhmu di dipan muram
tetapi yang aku lihat adalah bidadari
lemah terbaring di pinggir surga
di taman, bunga-bunga menunggumu
berkuncup dalam doa.
Mendampingimu adalah isyarat cinta
bahwa kesetiaan bukanlah kata-kata semata.
Lalu sebuah pagi sepenuhnya milik kita
ketika kau buka jendela dan udara bersorak gembira.

Senin, 15 Agustus 2011

Cinta Tak Kenal Waktu


Jam berapa sekarang? Entahlah, jam hanyalah lonceng yang galau pada waktu. Detak jantungku tak kenal waktu, berdebar di tubuhmu. Tubuhmu bunga telentang pada setiap kata. Membuat sajakku menggelinjang. Kulepas metaforamu hingga telanjang, kupakai hurufhurufku menyelimutimu bak kabut pagi. Lalu matahari terbit di celah kalimat, begitu hangat, begitu nikmat.
Bersamamu aku lupa waktu. Sekali lagi, jam berapa sekarang? Entahlah, apakah kita perlu pasang waktu. Cinta tak kenal waktu. Cinta tak punya usia. Jiwaku yang bahagia adalah jiwamu di sajakku, selalu remaja. Begitu enerjik. Keringat menetes dari kalimatkalimat cinta, mengalir deras di antara metafora dan tatapanmu.
Aku hanyut ke dalam sungaimu. Ikhlas tenggelam di palung hatimu. Jam berapa sekarang? Entahlah, apakah beda siang dan malam. Bersamamu warna langit representasi rona wajahmu. Bintangbintang adalah butir airmatamu di semesta jiwaku, petunjuk abadiku. Kemana lagi aku akan pergi, sedangkan rumahku adalah kampung halaman di hatimu.

puisiuntukkekasih.com

Tercipta untuk Mencintaimu


Ketika kautatap mataku di lembaran malam
rembulan menuliskan kisahnya dalam sejilid kalam
bintang sebagai tandabaca, tentang kalimat cinta tanpa akhir
kau tanyakan padaku: adakah waktu untukku
bukankah sudah menjadi takdir
waktuku tercipta untuk mencintaimu.
Malam demi malam kita lewati bertaburan kata
sebuah perjalanan ke surga
percakapan tak ada habisnya, tak ada matinya
hal-hal kecil segalanya bermakna
kita saksikan: setangkai rembulan tumbuh menjadi purnama
kita pun bermandi cahaya di keheningan malam.
Lalu kaupetik butir-butir cahayanya
kaujadikan huruf-huruf doa
kautaburkan di pelupuk mataku dengan dua pucuk jarimu
menjelma sepucuk surat dengan kata-kata mutiara
terangkai indah bagai karya pujangga
lihatlah lingkar mataku, bersinar karenanya.
Kau pun bercerita tentang jejak pengembara
menghabiskan waktu di padang sahara dan hutan belantara
untuk cinta abadi pada sang kekasih hati
kau bertanya padaku: adakah waktu untukku
bukankah sudah menjadi prasasti
kau tercipta untuk waktuku.

Minggu, 14 Agustus 2011

Kujalani Kekasih


Kujalani kekasih di jalan setapak hatimu
hasratku adalah sungai sepanjang pengembaraan berliku
mengalir bersama arus kerinduan dan doa
sampai muara; laut atas namamu
bahagia aku di keluasan cintamu. Sangat bahagia
dalam sajak yang kubacakan berkali-kali
di hatimu segala menjadi prasasti
segala kata terpahat abadi.
Kususuri pantai hingga jejak kakimu
aku menunggu. Hingga kaugulung ombak ke dalam kalbu
menyertakan kelepak merpati yang membawa surat-suratmu
alangkah indahnya tulisan tanganmu
kaulukis senja di lengkung langit, kaubawa malam kepadaku
kaunyalakan bintang-bintang dengan api cinta
dengan apa kubalas hembusan angin laut
bukankah aku telah berlayar di kedalaman semestamu

puisiuntukkekasih.com

Ketika Kamu Tertidur


Ketika kamu tertidur, aku di sisimu menjaga
merangkai permata kehidupan kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan kata.
Mimpi indah tercipta.
Kutatap wajahmu, kamu manis pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih tersisa
seperti terselip sekuntum bunga.
Kucium bunga itu dengan kecupan mesra
di lembaran sajak kujadikan tandabaca.
Sebab itulah sajakku bermekaran warna
sebuah perjalanan di taman-taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak ada matinya
terangkai makna ungkapan karya pujangga
di penghujung malam kupanjatkan sebagai doa.
Ketika kamu terjaga, kubacakan sebait cinta
kusaksikan sinar matamu menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi mengembang cahaya
itulah bagian terindah puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.

Sabtu, 13 Agustus 2011

Gerimis dan Wajah Manis


Seuntai angin di rambut mayangmu, jatuh terurai, tatapanmu menyelinap geulis di antara garisgaris rambutmu, bak sinar matahari di celah gerimis, sebuah teralis yang akan menahanku berlamalama memandangmu, sebab biasanya akan muncul pelangi menuruni pematang di hatimu, rindang dedaunan menyembunyikan reranting sunyi yang diamdiam ditumbuhi anggrek ungu, makanya aku suka sekali memandangmu.
Gerimis membimbingku ke dekap tubuhmu. Aku tatap kamu. Wajahmu lalu manis sekali, tak ada perempuan semanis kamu, sungguh. Entah sketsa apa yang kutulis, rasanya aku cuma melukis gerimis yang menetes di alis matamu. Dan aku, hanyalah seorang kekasih yang jatuh di kelopak matamu, lalu ketika kaukerjapkan mata, aku terbatabata dalam serangkaian kata cinta, makanya aku suka sekali memandangmu.
Wajah manis, tahukah rasanya menjadi tebu. Mengapa gerimis memilih jadi tetes tebu, penuh kenangan manis di setiap celahnya. Di kehijauan lembah, di antara pagi dan senja, di antara pertemuan yang tak terbilang jumlah. Karena itukah pelangi turut hadir pada senyummu yang indah. Kau hanya menjawab dengan tatapan manis, mata gerimis, makanya aku suka sekali memandangmu.

Indahnya Kehadiranmu


Kaukah yang meminjamkan cantik pada senja, bidadari? Langit lembayung membentang dari senyummu hingga semesta. Kauhiasi malam api cinta. Aku tertegun dan kau anggun. Sayapsayap cinta mengepak dalam kalbu. Aku hilang dalam unggun.
Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. Kaukah yang meminjamkan tangantanganmu pada angin? Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. Sejuk menyelimut denting sendiku.
Malam beranjak. Rembulan perak. O, sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. Sejuta makna menyelinap. Kaupinjamkan pada rembulankah tatapanmu? Teduh merebak di lembah hatiku. Menandai jejak langkahku dengan ciprat cahaya.

puisiuntukkekasih.com

Jumat, 12 Agustus 2011

Catatan Malam yang Lama Terlewatkan


Wangi apakah berhembus di jendela? Menyibak catatan yang lama terlewatkan. Malam indah, pertama dalam hidupku. Gerimis dengan butir-butir melati,  kau hamparkan di lembah hatimu. Di lengkung senyummu. Di ceruk matamu. Kuperkenalkan diriku: isteriku, aku kekasihmu.
Kita bangun istana dengan sejuta cumbu yang tak kenal lelah. Taman-taman tercipta di bawah pipimu yang merah. Keringat mengalir bagai sungai-sungai indah, lengan-lengan kita seperti jembatan yang merenda satu waktu dengan waktu yang lain. Nafas kita memenuhi kamar lalu  mengembun di kaca jendela. Tiba-tiba menjadi gerimis yang melukis pelangi.
Kita melewatinya, menciptakan pemandangan demi pemandangan. Tak pernah ada negeri yang lebih indah untuk dikenang, selain yang kita lewati bersama. Selain yang kita bangun bersama: apa pun namanya, ia adalah nirwana. Tempat paling indah di alam semesta, bersyukur kita penghuninya. Walaupun hanya sebuah surga yang sederhana.

Kuciptakan untukmu Matahari yang Indah


Karena penyair selalu terpukau pada keindahan, dibuatnya puisi seakan mampu mengabadikan rembang, seakan mampu menjadikannya tembang. Tetapi senja tak pernah ragu pada malam, diserahkannya segala jingga. Malam yang lembut datang perlahan, menyelimuti senja dengan bintangbintang.
Bila gerimis turun menyunting kala, penyair dan langit berebut mencipta bianglala. Penyair mengabadikannya dalam bait, tetapi langit adalah khazanah. Selalu menjadi guru ketika penyair kehilangan arah, ia menengadah, berharap langit penuh tanda. Sebab di setiap keindahan, ada peta menuju kata.
Sebongkah matahari kupahat prasati, dengan katakata yang merangkum sejumlah rindu dan hangat dekapan, sejumlah cumbu dan hasrat membara. Aku bukanlah penyair, apalagi langit senja. Tetapi, dari setiap kata yang kumiliki, kuciptakan untukmu mata hari yang indah.

Kamis, 11 Agustus 2011

Indahnya Kehadiranmu

Kaukah yang meminjamkan cantik pada senja, bidadari? Langit lembayung membentang dari senyummu hingga semesta. Kauhiasi malam api cinta. Aku tertegun dan kau anggun. Sayapsayap cinta mengepak dalam kalbu. Aku hilang dalam unggun.
Desau angin seperti kapas jatuh perlahan seperti lembut belaian. Kaukah yang meminjamkan tangantanganmu pada angin? Hanyut menyelusup ke dalam dingin kabut. Sejuk menyelimut denting sendiku.
Malam beranjak. Rembulan perak. O, sorot mata yang hanya bisa kutebak sebagai sajak. Sejuta makna menyelinap. Kaupinjamkan pada rembulankah tatapanmu? Teduh merebak di lembah hatiku. Menandai jejak langkahku dengan ciprat cahaya.

Unggun

Seperti aku membakar kertaskertas puisi
namamu ada di setiap baitnya
menyibak kelam dengan sinar jingga
menerangi semesta seperti bintangbintang yang
menuntunku selalu dekat
denganmu.
Seperti aku membakar kertaskertas puisi
setiap lembarnya adalah pijaran makna
suluh di kedalaman jiwa
setiap kata adalah rangkuman indah
percakapan melewati sejumlah rindu dan
hangat dekapan.
Seperti aku membakar kertaskertas puisi
kegelapan tak lagi dapat menyelinap di balik percikan kata
selendang api menarinari telanjang
di celahcelah huruf berlompatan
menjelma bunga api memperindah langit semesta
dan setiap bait sajak adalah api jiwaku.

Karya: Huda M Elmatsani

Rindu Membebaskan Aku


Rindu membebaskan aku dari sunyi. Kaukah mengubah waktu menjadi lonceng yang mengingatkan aku akan datangnya pagi. Seperti gemetar tanganmu di dada, mengganti dawai yang hilang dengan nada yang dinyanyikan tetes embun. Begitu jernih bisik mu menyapa.
Rindu membebaskan aku dari temaram. Relung langit tak mampu menampung kegelisahanku. Karenanya senja sebentar saja. Di balik bintangbintang, kaukah yang mengarahkan kompas hatiku? Sehingga kutemukan guguran daundaun yang kautitipkan pada angin.
Rindu membebaskan aku dari kelam. Kerling matamukah sinar biru di rasi Orion. Kaukah menggenggam rembulan di bingkai jendela. Membulatkan keheningan menjadi sekeping cahaya, yang mengubah lapang malam menjadi taman. Yang menuntunku  ke sudut kenangan.
Rindu membebaskan aku dari dingin. Secangkir kopi panas masih menguap di beranda. Mengalir tanpa henti ke setiap nadi. Hangatkan jiwaku. Mungkin kautitipkan belaianmu pada angin. Gemuruh nafasmu menelusuri rambutku, menembus hingga ke lubuk mimpiku.

puisiuntukkekasih.com

Aku Hanya Mampu


Jalan. Inilah lembaran yang kita lalui: jalan tak berujung
yang kita pahat dengan jejak langkah, selamanya melangkah
seperti cinta yang tak mengenal akhir
yang tak mengenal menyerah
di situ jejakjejak menjelma taman dan tetirah.
Aku hanya mampu melangkah bersamamu.
Lembah. Kamulah kehidupan
di mana lembah dipenuhi kuncupkuncup melati
senantiasa bersemi, tubuh wangi yang kukecup tiap pagi
embunembun berbaris di bulu matamu
mengerling sejuk ke dalam kalbu.
Aku hanya mampu bersyukur memandangmu.
Laut. Sungaisungai kuciptakan sungaisungai yang melambai
di bibirmu pantai segala kerinduanku bermuara
segalanya sampai
bukankah cinta itu lambang abadi?
di bibirmu sajakku menjelma cium
menjadi ombak di celahcelah lautmu yang anggun.
Aku hanya mampu memeluk gemuruhmu.
Bibir. Aku tidak tahu,
bagaimana indahnya engkau melukiskan cinta
hanya dengan sebuah lengkung sederhana di bibir
sementara ribuan kata tak sanggup kueja dan kutata
agar dapat menulisi kertas hatimu.
Aku hanya mampu merangkum senyummu
dengan seulas ciuman.

Rabu, 10 Agustus 2011

Hati Tak Pernah Tidur

Hati ini tak pernah tidur, selalu bersyukur mencintaimu.
Di kilau kristal matamu langit ungu menyimpan peta perjalananku. Di hamparan malam  kujelajahi wajahmu yang anggun dan unggun. Di gagang pintu hatimu yang mengunci alamat cintaku.
Bukankah langit malam lebih hangat bila aku memandangmu? Akhirnya bintang-bintang menitipkan nyalanya padamu. Jalan pulangku adalah gugusan bimasakti yang berporos di dadamu.

Terdampar di Dadamu

Rembulan di celah randu tua, kaukah yang membawanya. Deras cahayanya menghanyutkan bayangbayang rindu di lembah hatiku. Malam adalah musafir yang mencari tempat paling hangat, aku memanah langit agar bintangbintang jatuh terbakar. Aku unggun bersamamu.
Bukankah langit malam lebih hangat bila kau hamparkan di dadaku?
Kita saling memandang saling berlayar dalam tatapan. Engkau menghapus keringat di wajahku, menggantinya dengan sebuah kecupan, kecupan berbentuk perahu. Berlabuh menuju hatiku. Laut di jantungku gemuruh. Ombak di mataku meleleh, hingga hilang seluruh garis pantai.
Dan malam tinggal sebuah andai: bagaimanakah agar malam tak berakhir, kekasih? Apakah dengan mengikat rembulan agar tak terseret ke pinggir, agar tak menyingkir? Tak usah khawatir, desahmu selembut ombak yang menepi, bukankah aku adalah rindu yang selalu terdampar di dadamu.

Selasa, 09 Agustus 2011

Hidangan Senja

Sepiring senja dan ceplok mentari kemerahan. Disajikan dengan rasa sayang. Taburan gerimis dikupas tipis. Seikat pelangi menambah sedap hidangan. Seleraku bertambah saat kautambahkan saos canda. Kecap manis di bibirmu kuhapus dengan ciuman.
Kekasihku: cinta adalah hidangan. Resep rahasianya ketulusan dan pengorbanan. Rahasia yang dibawa Adam dan Hawa dari surga. Cinta adalah menu istimewa bagi setiap pasangan, yang membuat kita bertahan dalam segala cobaan. Yang membuat bertambah saling rindu, membuat kecanduan cumbu.
Angin beringsut perlahan. Langit hanyut ke seberang. Santapan ini tak sedikit pun berkurang. Kekasihku: cinta adalah hidangan sejuta rasa, bikin hilang rasa kelaparan, bikin enak hati dan pikiran. Selalu ingin sayangsayangan, siang dan malam. Jiwa khusuk terpuaskan.
Lihat gerimis. Seperti butirbutir kasih sayang yang kutaburkan dalam hidupmu, adalah pelangi untuk permadani kita ke nirwana. Berkilauan penuh warna. Tak usah khawatir remang menghapusnya dari cakrawala. Sebab gulungan pelangi tak ada habisnya di hatiku. Semuanya kuhidangkan untukmu.

 puisiuntukkekasih.com

Ingin Sekali Menulis Puisi

Ingin sekali menulis puisi pada lembaran awan
angin menggiringnya ke pinggir senja
mengubahnya menjadi hujan
kubayangkan engkau di sana, duduk menanti
seikat pelangi yang kuuntai.
Ingin sekali menulis puisi di atas gelombang laut
arus menghanyutkan ke celah teluk
merombaknya jadi ombak bertaut
kubayangkan engkau di sana, duduk menanti
riak rindu yang kurangkai.
Ingin sekali menulis puisi dalam keheningan
malam melarutkan dalam tidurmu
menjadikannya mimpi indah
kubayangkan engkau di sini, rebah dalam dekapan
menyimak kalimat cinta terhampar di dada.

Minggu, 07 Agustus 2011

Catatan Malam yang Lama Terlewatkan

Wangi apakah berhembus di jendela? Menyibak catatan yang lama terlewatkan. Malam indah, pertama dalam hidupku. Gerimis dengan butir-butir melati,  kau hamparkan di lembah hatimu. Di lengkung senyummu. Di ceruk matamu. Kuperkenalkan diriku: isteriku, aku kekasihmu.
Kita bangun istana dengan sejuta cumbu yang tak kenal lelah. Taman-taman tercipta di bawah pipimu yang merah. Keringat mengalir bagai sungai-sungai indah, lengan-lengan kita seperti jembatan yang merenda satu waktu dengan waktu yang lain. Nafas kita memenuhi kamar lalu  mengembun di kaca jendela. Tiba-tiba menjadi gerimis yang melukis pelangi.
Kita melewatinya, menciptakan pemandangan demi pemandangan. Tak pernah ada negeri yang lebih indah untuk dikenang, selain yang kita lewati bersama. Selain yang kita bangun bersama: apa pun namanya, ia adalah nirwana. Tempat paling indah di alam semesta, bersyukur kita penghuninya. Walaupun hanya sebuah surga yang sederhana.

Tentang Merpati

Kabar burung
Merpati lambang cinta
Namun buntung
Simpati betambang duka

Gosip pagi di televisi
Merpati jalinan asmara
Tapi kasih tak pasti
Saksi perjalanan murka

Lidah orang bersahutan
Merpati itu suci
Pindah sarang berbarengan
Bertelur
Menetas
Lalu jadi burung kawakan
Apa yang suci?
Dasar tukang kawin

Pebincangan datuk
Merpati simbol kemakmuran
Sampai dibuatnya aku suntuk
Tetap merpati binatang sembarangan

Ribuan mata terpaku
Merpati putih berkicau
Indah menurut mereka
Menanjakan telinga pendengarnya
Damai bagi kalian
Masih saja aku sendirian

Merpati
Enyalah dariku
Kau cuma berbakhti
Tak bisa berpadu
Cinta antara dia dan daku

revolusisenja.indosastra.com

Rabu, 03 Agustus 2011

Kucoba

Terus kucoba pahami rindu yang tumpah meruahruah semakin lelah
mengalah, pun kerap goyah dalam pertarungan nilai selaksa percaya dalam
muara hatiku tentangMu,

Terus kucoba pahat asmaMu di setiap hela nafas dalam masa dan ruang,
pun kerap berubah selaksa menjadi meninggi muliakah atau merendah
hinakah di pertarungan muara hatiku serupa warna yang memantul dalam
kornea mataku, maka kulihat kebesaranMu disana

Pada desau angin yang mengirimkan kalimahMu ke dalam gendang
telingaku, pada keajaiban malam yang berpamitan pada siang, pada suara
jangkrik serupa nyanyian yang menemani hati bermunajat dalam kerinduan
pada sang kekasih.

Kucoba selami makna alam
Kucoba melihatMu dengan melihatnya
Smoga tersampailah syukurku

Cari Separuhmu

Andai kau ijinkan
Kutunjukkan warna indah bintang malam
Yang sebentar lagi pijar hilang benderang

Kutuntun kau dengan mata terpejam
Agar gelapnya kiri kanan tak menakutkan
Mungkin bukan kau
Namun aku…
Jika saat kubuka kedua mata
Kemudian tak kulihat siapa disana

Kemudian sepucuk surat ku layangkan
Kepada kekasih keindahan yang sebentar berpulang
Meninggalkan segala yang bernama kelam
Demi ketenangan dan keselarasan

Tinggalkan saja ku terpekur
Melihat sejauh mana rasa ini dapat kuukur
Kugali perlahan untuk kukubur
Hingga nanti hujan membuatnya luntur
Atau malah mengikatnya agar tak kabur

Dan aku akan mencinta
Meski kucukupkan bayangan saja
Tanpa harapan lain kupinta
Hanya agar kau ingat asa yang kupunya


–pergi atau kembali….biar terjadi
hanya terbaik kuharapkan,
atas kedamaian kau temukan
cari saja separuhmu,
mungkin bukan aku yang menyimpan–

Oleh : Luci Priyanti

Untuk kamu

Dalam bimbang aku terdiam merasakan
apa yang ingin kuharapkan
apakah hanya sebuah impian
ataukah sebuah kepalsuan

cinta yang pernah ada
tak hilang hanya berubah
semua seperti layaknya roda
menjadikannya berbeda

meski waktu telah memisahkan
namun berpegang pada harapan
masih tersisa indahnya kenangan
untuk memulai satu kesempatan

malam pernah jadi temanku
gelap pernah jadi sahabatku
tapi tetap kunanti fajar baru
karena kuyakin ada seseorang untukku, yaitu kamu

Selasa, 02 Agustus 2011

Aku Sebagai Batu Karang

Hempasan ombak menerobos batu karang
Bagaikan sebuah kepedihan yang datang menerpaku
Ya inilah dia…
Rasa sakit dan sedih bercampur hingga terasa pedih
Karna kau tlah lalu dari pandangan hatiku…

Hanya mencintai dan mengingatmulah yang dapat ku lakukan
Memang terasa sangat pedih…
Dan sangat sulit untuk dilupakan
Rasa terpendam yang dahulu pernah terungkapkan
Terpaksa harus menjadi rahasia selamannya
Yang tak akan pernah dapat kau mengerti..
Ya… mungkin karna kau enggan untuk peduli…rasa ini…

Lalu ku tutup mataku dengan airmata yang menetes
Berusaha bermimpi indah untuk melupakannya
Mencoba untuk menjadikan tetesan kepedihan
Berubah menjadi aliran kebahagiaan…

Yah… namun aku tak kuasa untuk melakukannya
Tetesan kepedihan ini terus menetes..
Sementara aliran kebahagiaan tak kunjung mengalir

Mungkin kau tak tau bahwa…
Malam ini ku lewati dengan tetesan kepedihan…
Kau terus tersenyum manis….
Diatas tetesan airmataku ini…
Dan kaupun tak kan pernah bisa mengerti….

Biarkanlah aku terus tersiksa…
Dengan sikap dalam kebodohanmu…
Tetaplah menjadi ombak..
Dan aku akan terus menjadi batu karangnya

cahayanya.name

Adakah Sebuah Cinta

Saat kumulai berlari
Dan mulai memaki
Meski tiada arti
Tak akan berhenti

Semua menatapku sedih
Semua menatapku benci
Semua tak peduli
Dan semua pergi

Tak lagi kupercaya
Akan namanya cinta
Cinta itu tak ada
Cinta itu tak nyata
Hanya kata……
Yang semu belaka

Jika kau bilang ada
Tunjukan padaku
Buktikan padaku

Kau bohong
Hanya omong kosong

Semua Jadi Saksi

Hari demi hari berlalu
Cintaku semakin tulus padamu
Meski entah, akankah bersatu
Ku tak pernah mengeluh

Lihatlah mentari tertawa
Dan ombak pantai menderu menyindirku
Mereka pikir tak akan mungkin
Ku memilikimu dan cintamu

Kapankah hari itu datang?
Saat kau dan aku bersatu
Seperti yang pernah ku impikan
Hidup bahagia bersamamu..

Waktu terus berganti
Dan tak pernah berhenti
Hingga akhirnya harus berakhir
Ku kan slalu ada untuk engkau

Hanya karena cinta
Ku relakan melepas semua
Untuk bersamamu
Sampai aku mati

Langit yang biru
Awan yang bergumpal
Menyaksikan semua yang terjadi
Pelukan mesrah antara kita

Laut yang luas
Ombak berkejaran
Ikut berbahagia
Atas cinta kita

Angin berhembus
Membawakan kabar terindah
Menyebarkan ke seluruh dunia
Dan semua akhirnya jadi saksi
Kebahagiaan kita akan slalu abadi

Senin, 01 Agustus 2011

Aku Mentari

Aku mentari tapi tak hangatkan mu
Aku pelangi tak memberi warna hidupmu
Aku sadar tak menerangi malammu
Aku lah bintang tak menerangi kegelapan mu

Aku memang tak berlapang dada
Tuk menyadari kau bukan untukku
Andai aku dapat merelakan
Setiap kepingan hati menyimpan keinginan

Jika memang diriku bukanlah menjadi pilihan hatimu
Memang sudah takdirku kau dan aku tak harus bersama
Hanya ingin kau tahu kumencintaimu sepanjang waktuku
Tapi kini aku hanya bisa memeluk bayangmu yang ada

Jikalah aku selalu menghambatmu
Semua kulakukan karena sayangku
Ternyata kau salah menilai
Tapi kau lah kekasih khayalan terbaik untuk hati ini

Terlalu naïf rasanya
Bila ku harus paksa miliki
Sosok wanita sempurna yang pernah kutemui
Tuhan tunjukan padaku bagaimana caranya membahagiakannya

cahayanya.name

Cerita Embun Pagi

Embun pagi ceritakan padanya
Aku jatuh cinta lagi
Tak seindah dulu saat pertama kumencinta
Kenangan indah dulu masih membekas direlung hati

Tak penah dapat kumengerti
Mengapa bayang mu selalu ada
Mampukah kubertahan
Lewati semua yang tengah kualami

Maafkan bila ku mengenangnya
Bukan maksud memandingkan dengan dirinya
Aku telah mencoba mengubur rasa ini
Karena takut menyakiti hati mu yang tulus ku sayangi

Tapi saepanjang waktu ku terus berfikir
Begitu banyak bunga yang indah dan menarik
Tapi tak ada yang membuatku simpatik
Telah lama kusimpan semua kenangan terukir

Mengapa begitu cepat kamu membuat hati tertarik
Puisi ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari yang kusayangi
Walau harus kuterima kenyaataan yang menyakitkan
Kuingin dapat menyakinkan hatinya tentang rasa yang kumiliki

Dan tak pernah sedikitpun inginku tuk membuatmu tersakiti
Ijinkan aku menyayangimu dengan setulus hati
Dirimu wahai kekasih ku ini

Kini baru aku sadari

Kini baru aku sadari
Cinta bisa hadir tanpa aku sadari
Dengan perlahan tapi pasti
Merasuk di jiwa ini

Perasaan ini takkan pernah aku mengerti
Sejenak khilafku lupakan hasrat yang telah terpatri
Seandainya cinta ini tak pernah terjadi
Takan ada airmata dan hati perih terluka

Saat cinta mengetuk hati
Aku pun tak kuasa tuk menghindari
Meski aku tak ingini
Aku jatuh cinta lagi

Kau tahu mengapa
Tuhan semoga ini menjadi
Suratan takdirku
Hingga maut memisahkan

Tuhan kau tahu cintaku
Telah jatuh kepadanya
Hati dan juga hidupku
Telah kuserahkan padanya

Tuhan Kau tahu betapa
Ingin kujalani
Sisa hidup ini
Hanya dirinya disisi

I Miss You – Aku Rindu Kamu

Ketika ku rasa Benci, gundah
Dan ingin menghamburkan
banyangan keluar
biar berderai,,,

Pikiran N Hati ku
berontak

Rasaku bukan benci,,,
Htiku bukan Gundah,,,Dan
Pikiranku Tak rela
menghamburkan bayanganmu……

Disaat tiada lagi kudengar suaramu
Ku sangka
Ku…mampu bertahan N
berjalan melangkah……..

Sekali lagi pikiran N hati ku berontak
Diriku ingin…
Berjalan N melangkah
disampingmu

Pikiran N Hatiku….
Sebenarnya “RINDU”
Kepadamu “SAYANGKU”

Oleh. Ramon